MIRIS! Sosok Pria Pengidap HIV Nekat Jual Obat yang Diberikan Untuknya, Ramai Kecaman

TRIBUN-MEDAN.COM – Miris, sosok pria pengidap HIV nekat jual obat yang diberikan untuknya.

Adapun sosok pria ini ramai dikecam dan setelah menjual obat HIV yang diberikan rumah sakit kepadanya.

Seorang pria yang mengidap HIV inipun dikecam karena menjual obat yang diberikan rumah sakit kepadanya melalui situs X.

“Karena banyak orang yang mengeluh kehabisan obat, saya ingin menjual obat saya yang belum dibuka".

“Lima set belum dibuka, satu set sudah terbuka tapi masih penuh.

Saya tidak bertanggung jawab atas reaksi apa pun,” katanya.

Ia juga membagikan foto yang memperlihatkan 10 kotak dan tiga botol obat penyakit HIV.

Sadar mendapat reaksi negatif dari banyak pihak, oknum tersebut berusaha membela diri.

Dalam postingan terpisah, pria tersebut tidak khawatir dengan tindakan hukum apa pun karena tidak ada bukti transaksi pembelian obat tersebut.

"Jangan khawatir. Mereka tidak punya bukti kalau saya menjual obat.

Pembelinya tidak ada. Pembayarannya tidak terdeteksi," tulisnya lagi.

Baca juga: INILAH Sosok FD, Caleg yang Jadi Korban Pemerasan Komisioner KPU Padang Sidempuan

Baca juga: Dugaan Pemalsuan Karya Ilmiah di UINSU, Rektor Bentuk Tim Investigasi

Namun aksi pria yang membagikan foto paket obat tanpa menutupi nomor seri registrasi itu membuat netizen melakukan pencarian untuk mengungkapkan identitasnya.

Bahkan, dia juga tidak menutup detail informasi pada label obat sehingga mengungkap nama rumah sakit pemerintah di Kedah.

Disisi lain, Praktisi medis Dr Khairul Hafidz Alkhair Amin pun mengungkapkan kemarahannya atas tindakan orang tersebut.

“Saya marah. Obat HAART yang diberikan dokter di fasilitas pemerintah sudah dihentikan, tapi dia malah menjual obat tersebut ke orang lain.

Padahal obat itu didapat gratis".

"Jika kamu tidak menginginkan obat ini, itu hakmu.

Ikutilah apa yang kamu inginkan dalam hidupmu, tapi masih banyak orang yang membutuhkan obat tersebut".

Baca juga: KUBU AMIN Sebut Jokowi Main Politik Gentong Babi, Akui Gerakan Salam 4 Jari untuk Tumbangkan Prabowo

Baca juga: VIRAL Potret Rumah Mewah 2 Lantai Dihuni Domba, Kandang Dilapisi Granit, Lantai Pakai Karpet

“Kirimkan kembali obat ini ke klinik kesehatan atau rumah sakit. Berikan kepada yang lain yang menginginkannya,” ujar dr Khairul Hafidz melalui X pada hari Minggu.

HAART adalah singkatan dari Highly Active Antiretroviral Therapy, yaitu terapi yang digunakan untuk mengobati infeksi HIV.

Terapi ini melibatkan kombinasi beberapa jenis obat antiretroviral untuk menekan pertumbuhan virus HIV di dalam tubuh dan mengurangi viral load dalam tubuh, membantu menjaga sistem kekebalan tubuh dan mencegah berkembangnya penyakit AIDS.

Rata-rata netizen pun mengungkapkan kegeramannya dan berharap pasien tidak bertanggung jawab seperti pria tersebut mendapat hukuman.

“Wajar bagi warga Malaysia untuk tidak mengapresiasi hal-hal yang gratis atau murah. Sakit bukan main-main".

“Paling tidak kalau dikembalikan ke apotek, apoteker bisa menilai dan memutuskan apakah tidak apa-apa didistribusikan kembali ke pasien lain. Itu obat subsidi pemerintah, seharusnya ini salah secara hukum,” tulis warganet lagi.

Perkembangan terkini, Kementerian Kesehatan Malaysia (KKM) pun turut menanggapi berita tersebut pada Senin sore dan kasusnya dipantau untuk tindakan lebih lanjut.

“Kemenkes menanggapi masalah ini dengan serius dan telah menyampaikannya kepada pihak yang diberi mandat untuk ditindaklanjuti,” kata operator media sosial Kemenkes.

Sebagai catatan, Malaysia memiliki Medicines (Advertisement and Sale) Act 1956, yaitu undang-undang yang melarang periklanan berkaitan dengan urusan kesehatan dan pengaturan penjualan bahan-bahan yang direkomendasikan sebagai obat.

(*/TRIBUN-MEDAN.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter