Berita Viral

RESPONS Seniman Butet Dilaporkan Relawan Projo: Kata-Kata Binatang yang mana? Apa Sebut Nama Jokowi?

Seniman Butet Kartaredjasa telah dilaporkan ke Polda Jogjakarta olhe relawan Jokowi. 

KOMPAS.com/VINCENTIUS MARIO
Butet Kartaredjasa, seniman asal Yogyakarta 

Koordinator Staf Khusus Presiden, Ari Dwipayana di Gedung Sekretariat Negara, Jakarta, Selasa (30/1/2024).

"Sudah sering pak Jokowi terima sindirian terima banyak hal dari 2014, kan hoaks, ujaran kebencian bahkan hal lain fitnah," kata Ari di Gedung Sekretariat Negara, Jakarta, Selasa (30/1/2024).

Menurut Ari, Presiden Jokowi tidak terganggu dengan sindiran tersebut. Dan Jokowi biasa saja dan tetap menjalani aktivitas bekerja setiap hari.

"Tapi, bapak selama ini biasa-biasa saja," katanya.

Baca juga: Budayawan Butet Kertaredjasa Dipolisikan, Diduga Telah Menghina Presiden Jokowi

Baca juga: Duduk Perkara Tom Lembong Dilaporkan ke Bawaslu, Anies Terpancing Menanggapi

Kebebasan Berekspresi Dijamin UUD

Butet Kartaradjasa saat ditemui awak media secara umum menghormati upaya hukum yang dilakukan para relawan Projo tersebut.

"Boleh boleh saja. Tapi kalau saya menanggapi kan gak tahu apa yang dilaporkan. Saya kan hanya menyatakan pemikiran saya. Bagian dari kebebasan berekspesi yang dijamin oleh Undang-undang Dasar 1945," kata Butet kala ditemui awak media, Selasa siang.

Butet berpendapat sebagai seniman, dirinya boleh secara bebas mengartikulasikan pikiran melalui media seni.

"Saya seorang penulis bisa berekspresi entah itu lewat cerpen, puisi, pantun atau bisa juga di seni pertunjukan karena saya seorang aktor. Saya juga pelukis saya bisa mengekspresikan diri secara bebas di kanvas atau kertas. Itu bagian sewajarnya," jelasnya.

Saat disinggung dasar pelaporan karena menganalogikan Presiden Jokowi seperti binatang, Butet membantah hal itu dan memiliki tafsir berbeda dengan pelapor.

"Kata-kata binatang yang mana? Wedhus? (Kambing) Lah, nek ngintil (kalau sukanya ngikut) itu siapa? Kan saya hanya bertanya kepada khalayak. Yang ngintil siapa? Wedhus, berarti yang tukang ngintil kan wedhus. Tafsir saja. Apa saya nyebut nama Jokowi? Saya bilang ngintil kok," jelasnya.

Butet menegaskan pantun yang dibacakan saat kampanye akbar PDIP di Kulon Progo adalah sebuah kritikan terhadap Presiden Jokowi dalam bentuk pantun.

Baca juga: Dilaporkan ke Bareskrim, Butet Kartaredjasa Siapkan Pengacara, Pastikan Patuhi Hukum

Pantun Butet Kartaredjasa

Sebelumnya, Budayawan Butet Kartaredjasa membacakan pantun dalam acara kampanye pasangan calon nomor urut 3, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD di Hajatan Rakyat "Harapan Jutaan Rakyat" di Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Minggu (28/1/2024).

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved