KISAH Letjen Soeyono Keriernya Terhenti saat Santer Isu Jadi KSAD dan Pecahnya Kerusuhan di Jakarta
Siapakah Letjen Soeyono? Soeyono pernah menduduki posisi penting di struktur TNI. Keriernya Terhenti saat Santer Isu Jadi KSAD
Penulis: Salomo Tarigan | Editor: Salomo Tarigan
TRIBUN-MEDAN.com - Kisah Letjen (Purn) R. Soeyono Soetikno mengingatkankan kembali peristiwa sejarah jelang runtuhnya rezim Soeharto di era orde baru.
Nama Soeyono kerap muncul jadi pemberitaan saat itu.
Siapakah Letjen Soeyono?
Soeyono pernah menduduki posisi penting di struktur TNI.
Baca juga: LIGA 2: PSMS Medan vs PSIM Hari Ini, Ayam Kinantan Siap Beri yang Terbaik di Hadapan Suporter
Dia merupakan Kasum ABRI (1995-1996).
Pada masa pergolakan politik kala itu, mantan ajudan Soeharto (Presiden RI Kedua) tersebut jadi sorotan.
Tanggal 26 Juli 1996 hari tak terlupakan bagi Soeyono.
Soeyono mengalami nasib naas.
Dia mengalami kecelakaan kecelakaan saat ikut rombongan Moge menelusuri jalan di Bolaang Mogondow, Sulawesi Utara.
Motor Harley Davidson yang dikendarai Soeyono mengalami kecelakaan menabrak jembatan.
Baca juga: INFO Terbaru Jadwal Pendaftaran CPNS/PPPK 2024, Formasi dan Kuota
Akibat cedera parah di kaki, Soeyono lantas diterbangkan ke Jakarta dan dirawat di RS.
Namun tiba di Jakarta, Soeyono tidak bisa tenang akibat pecahnya Peristiwa 27 Juli, yaitu "Kudatuli atau Sabtu Kelabu".
Ini merupakan peristiwa di antara rentetan kasus berdarah jelang runtuhnya rezim Soeharto.
Peristiwa 27 Juli 1996 adalah serangan pasukan terhadap kantor pusat Partai Demokrasi Indonesia, yang diduduki oleh para pendukung pemimpin partai yang baru saja digulingkan, Megawati Soekarnoputri.
Baca juga: Niat Mandi Wajib Sesudah Haid Arab dan Latin, Lengkap Rukun dan Tata Caranya
Peristiwa ini diikuti oleh kerusuhan selama dua hari di Jakarta.
Peristiwa ini meluas menjadi kerusuhan di beberapa wilayah di Jakarta, khususnya di kawasan Jalan Diponegoro, Salemba, Kramat.
Beberapa kendaraan dan gedung terbakar.
Peristiwa susulan muncul yakni Peristiwa Mei 1998 yang benar-benar menghentikan kekuasaan Soeharto kala itu.
Baca juga: Tips Memilih Instansi yang Sesuai dengan Minat di Penerimaan CPNS 2024
Peristiwa 27 Juli dan Mei 1998 dikabarkan ikut menghentikan laju karier Letjen Soeyono (Akmil 1965).
Ketika itu nama Soeyono sang mantan ajudan Soeharto itu santer disebut sebagai calon KSAD berikutnya untuk menggantikan Jenderal Hartono (Akmil 1962).
Soeyono sempat diisukan sebagai tumbal persaingan internal dalam tubuh elite TNI AD saat itu.
Profil Letjen Soeyono Soetikno
R Soeyono Soetikno lahir di Malang, 13 Maret 1943.
Selama berkiprah di milter, Soeyono pernah menduduki sejumlah posisi strategis.
Bahkan, almarhum Soeyono pernah menjabat sebagai Panglima Daerah Militer (Pangdam) IV/Diponegoro dan Kepala Staf Umum (Kasum) ABRI.
Tidak hanya itu, ia juga pernah menjabat sebagai Wakil Asisten Pengamanan Kepala Staf Angkatan Darat, serta Wakil Komando Pusat Kesenjataan Infanteri.
Baca juga: Inilah 4 Nama yang Berpotensi Jadi Menkopolhukam Gantikan Mahfud MD, Ada Yusril hingga Dudung
Alumni Akademi Militer Nasional Magelang tahun 1965 ini juga pernah mengenyam pendidikan Kursus Reguler Lembaga Ketahanan Nasional Angkatan XXII dan mendapatkan gelar Sarjana Ekonomi di Universitas Terbuka.
Soeyono yang pernah dipercaya sebagai ajudan Presiden Soeharto.
Soeyono juga dikenal sosok yang hobi menunggangi motor Harley-Davidson.
Almarhum pernah ditunjuk sebagai Ketua Umum Harley-Davidson Club Indonesia (HDCI) 2001-2006.
Ia juga tercatat pernah menjabay sebagai Kepala Staf Umum (Kasum) ABRI, Sekretaris Badan Koordinasi Bantuan Pemantapan Stabilitas Nasional dan Sekretaris Jenderal Departemen Pertahanan dan Keamanan.(
Letnan Jenderal TNI (Purn.) Soeyono (13 Maret 1943 – 31 Januari 2024) adalah purnawirawan perwira tinggi TNI Angkatan Darat dan Alumni Akademi Militer Nasional (AMN), Magelang tahun 1965.
Baca juga: Sada Sumut FC tak Pernah Menang di Play Off Liga 2
Soeyono, mahir bidang Infanteri.
Ia pernah menjabat sebagai Pangdam IV/Diponegoro, Dan Kepala Staf Umum ABRI.
Karier Militer Letjen Soeyono
Danyonif 201/Jaya Yudha
Ajudan Presiden Soeharto
Waaspam Kasad
Wadanpussenif Kodiklat TNI AD
Kasdam II/Sriwijaya
Pangdam IV/Diponegoro (1993-1995)
Kasum ABRI (1995-1996)
Sekjen Dephankam RI (1996-1998)
Kini Soeyono telah berpulang.
Dia meninggal dunia pada tanggal 31 Januari 2024 di Rumah Sakit Eka Cibubur, Jakarta.
Website resmi Puspen TNI mengunggah foto almarhum.
Atas meninggalnya, Soeyono, Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto menyampaikan ucapan duka kepada keluarga yang ditinggal.
Baca juga: Identitas 4 Staf Khusus yang Dipecat Mahfud MD, tak Perlu Izin Diberhentikan Semua, Daftar Namanya
Soeyono dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata Jakarta
(*/TRIBUN-MEDAN.com)
Baca selengkapnya berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.