Pemko Siantar

Setara Institute Naikkan Rangking Pematangsiantar Sebagai Kota Toleransi ke-11 di Indonesia

Setara Institute menempatkan Kota Pematang Siantar sebagai kota toleransi ke-11 di Indonesia Tahun 2023

Penulis: Alija Magribi | Editor: Ilham Akbar
Tribun Medan/HO
Setara Institute menempatkan Kota Pematang Siantar sebagai kota toleransi ke-11 di Indonesia Tahun 2023. 

TRIBUN-MEDAN.com, SIANTAR - Setara Institute menempatkan Kota Pematang Siantar sebagai kota toleransi ke-11 di Indonesia Tahun 2023. Predikat ini pun menjadi kabar bahagia untuk keharmonisan Kota Pematang Siantar yang terus dipertahankan selama ini.

Berdasarkan Indeks Kota Toleransi (IKT) yang dirilis Setara Institute, Kota Pematang Siantar menempati posisi ke-11, dengan skor 5,750. Posisi Kota Pematang Siantar ini melesat 20 peringkat dari tahun sebelumnya yang berada di urutan 31.

Kota Pematang Siantar bahkan sempat menempati urutan ke-51. Sehingga dengan predikat terbaru ini menunjukkan kepada masyarakat luar bahwa keberagaman di Kota Pematang Siantar menjadi harga mati.

Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kaban Kesbangpol) Kota Pematang Siantar Ir Ali Akbar, Kamis (1/2/2024) pagi menerangkan, meskipun target Kota Pematang Siantar masuk 10 besar Kota Paling Toleran di Indonesia belum tercapai. Namun dengan berada di posisi ke-11 sudah merupakan hal yang sangat membahagiakan. Mengingat di tahun sebelumnya Kota Pematang Siantar berada di urutan 31.

“Ya, sudah sangat membahagiakan bagi kita. Bayangkan, dari posisi 31 langsung melesat ke posisi 11. Sebelumnya, dari posisi 51 ke 31. Insyaallah, tahun depan bisa masuk 10 besar, bahkan mungkin langsung ke posisi 1,” kata Ali Akbar.

Menurut Ali Akbar, tinggal sedikit lagi bagi Kota Pematang Siantar untuk bisa masuk ke 10 besar Kota Paling Toleran di Indonesia. Caranya, dengan tetap mempertahankan yang selama ini sudah kita lakukan dan meningkatkan lagi hal-hal yang berkaitan dengan toleransi.

Setara Institute Naikkan Rangking Pematangsiantar Sebagai Kota Toleransi ke-11 di Indonesia 2
Berdasarkan Indeks Kota Toleransi (IKT) yang dirilis Setara Institute, Kota Pematang Siantar menempati posisi ke-11, dengan skor 5,750.

“Tapi tentunya, dibutuhkan kerja sama berbagai pihak. Pemerintah Kota Pematang Siantar tidak mampu melakukannya sendiri. Kita butuh kerjasama, koordinasi, dan sinergitas dengan semua pihak, seperti Forkopimda, tokoh lintas agama, tokoh adat, tokoh masyarakat, dan tokoh pemuda, serta seluruh lapisan masyarakat,” jelas Ali Akbar.

Dalam kesempatan tersebut, Ali Akbar mengucapkan terima kasih dan menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang selama ini telah turut memelihara toleransi di Kota Pematang Siantar.

“Seperti kita ketahui bersama, Kota Pematang Siantar itu sangat heterogen. Di sini kita terdiri dari berbagai suku, agama, adat-istiadat, latar belakang, dan lainnya. Namun keberagaman itu justru menjadi kekuatan kita untuk bersama-sama membangun Kota Pematang Siantar yang Sehat, Sejahtera, dan Berkualitas demi Pematang Siantar Bangkit dan Maju,” sebut Ali Akbar.

Dalam rilis Setara Institute yang diterbitkan 20 Januari 2024 dengan Direktur Eksekutif Halili Hasan, 10 besar Kota Paling Toleran di Indonesia yang dirilis Setara Institute yakni: Singkawang ( skor 6,500); Bekasi (6,460), Salatiga (6,450), Manado (6,400), Semarang (6,230), Magelang (6,220), Kediri (6,073), Sukabumi (5,997), Kupang (5,953), dan Surakarta (5,800).

Sedangkan 10 kota dengan skor toleransi rendah, yaitu: Depok (4,010); Cilegon (4,193); Banda Aceh (4,260); Padang (4,297); Lhokseumawe (4,377); Mataram (4,387); Pekanbaru (4,420); Palembang (4,433); Bandar Lampung (4,450); dan Sabang (4,457).

Setara Institute Naikkan Rangking Pematangsiantar Sebagai Kota Toleransi ke-11 di Indonesia 3
Menurut Ali Akbar, tinggal sedikit lagi bagi Kota Pematang Siantar untuk bisa masuk ke 10 besar Kota Paling Toleran di Indonesia.

Pemko Siantar Terus Tingkatkan Keimanan Warganya

Sepanjang 2023, Pemerintah Kota (Pemko) Pematang Siantar terus memberikan hibah kepada 71 organisasi keagamaan dan rumah ibadah umat beragama. Hibah ini merupakan kontribusi pemerintah dalam meningkatkan kualitas keimanan warganya.

Pemberian hibah dengan total mencapai Rp 3 miliar ini menjadi bagian pemerintah dalam menjaga, dan memberikan ruang lebih luas bagi umat beragama untuk menjalankan ekspresi atas keyakinannya.

Seluruh kegiatan keagamaan dan rehabilitasu rumah ibadah di Kota Pematang Siantar menjadi atensi Wali Kota Susanti Dewayani. Apalagi Pemko juga merestui penuh kegiatan-kegiatan hari keagamaan.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved