Pemilu 2024

SMAN 2 Kisaran Ajak Pemilih Pemula ke KPU, Antisipasi Golput dan Politik Uang

Pemilih pemula kaum yang rentan terkena serangan politik uang, sehingga akibat ketidak percayaan terhadap demokrasi. 

|
TRIBUN-MEDAN.com/Alif Alqadri Harahap
Ratusan siswa SMA Negeri 2 Kisaran datangi kantor KPU Asahan, dapat pembekalan terkait pemilih pemula di Kantor KPU Asahan, Jalan Sisingamangaraja, Kecamatan Kisaran Barat, Kabupaten Asahan, Sabtu (3/2/2024) 

TRIBUN-MEDAN.com - Pemilih pemula kaum yang rentan terkena serangan politik uang, sehingga akibat ketidak percayaan terhadap demokrasi. 

 

Rata-rata pemilih pemula berusia 17 hingga 19 tahun yang hampir keseluruhan masih duduk di bangku sekolah menengah atas (SMA). 


Mengatasi terjadinya hal tersebut, SMA Negeri 2 Kisaran mengajak seluruh siswa yang sudah memiliki hak suara ke kantor KPU Asahan untuk mendapatkan pembekalan, Sabtu (3/2/2024). 


Sebanyak 300 siswa hadir di kantor KPU untuk mendapatkan pembekalan dan pengaruhnya dari komisioner KPU. 


Kepala sekolah SMAN 2 Kisaran, Jonner Sitorus mengaku hal ini dilakukannya sekaligus melengkapi mata pelajaran yang ada di sekolah SMAN 2 Kisaran


"Ini memang ada di sekolah kami, Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5), dimana salah satunya terkait dengan suara demokrasi. Sehingga, para siswa yang sudah cukup usia dalam pemilu, saya harapkan langsung dapat turun mendapatkan pencerahan dari KPU Kabupaten Asahan," kata Jonner Sitorus. 


Katanya, SMAN 2 Kisaran merupakan sekolah penggerak di Kabupaten Asahan, sehingga Proyek P5 diberlakukan agar para siswa mengerti bahwa mereka merupakan salah satu bagian dalam demokrasi itu sendiri. 


"Karena dalam P5 itu ada suara demokrasi, jadi saya ambil momen pemilu dan mengajak seluruh siswa langsung turun agar mereka juga memahami arti arti demokrasi itu," katanya. 


Ia juga mengaku, hal ini dilakukan sekaligus mensosialisasikan bahwa pemilih pemula harus lebih selektif dan memahami siapa yang akan dipilhnya sebagai wakil mereka di pemerintahan nanti. 


"Karena banyak memang siswa yang menjadi pemilih pemula. Sehingga, diharapkan mereka tidak hanya sekedar memilih, namun mereka juga mengerti apa yang akan mereka jalani nanti di 14 Februari 2024 mendatang nanti," katanya. 


Sementara, M Syah, Komisioner KPU Asahan mengaku, pembekalan ini wajib dilakukan agar para siswa mengerti sekaligus menolak adanya politik uang


"Pembekalan ini kami lakukan agar anak-anak usia muda terhindar dari hal-hal yang dapat mencederai demokrasi di pemilu 2024 nanti," kata M Syah. 


Katanya, kegiatan seperti ini merupakan program rutin KPU Asahan untuk mensosialisasikan kepada para pelajar yang notabenenya sebagai pemilih pemula. 


"Kami berharap mereka dapat memahami apa yang dimaksud demokrasi. Kami mensosialisasikan mulai dari surat suara, dapil, hingga cara pilih. Jadi, dengan apa yang kami sosialisasikan hari ini, semoga dapat dipahami oleh seluruh siswa," katanya. 

Halaman
12
Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved