Berita Viral

POTRET Junaedi Saat Diinterogasi Viral, Garang Bantai Keluarga Mantan, Kini Seperti Orang Kesakitan

JND lalu memegangi perutnya sembari meringis kesakitan. Entah apa yang menyebabkan siswa SMK tersebut terlihat seperti orang sakit.

Instagram
POTRET Junaedi Saat Diinterogasi Viral, Garang Bantai Keluarga Mantan, Kini Seperti Orang Kesakitan 

TRIBUN-MEDAN.com - Inilah potret Junaedi saat diinterogasi di kantor polisi.

Garang bantai keluarga mantan, kini Junaedi  seperti orang kesakitan.

Raut muka Junaedi, tampak lemas saat duduk di sebuah ruangan.

Kondisinya terlihat lesu.

Polisi ungkap fakta baru di kasus pembunuhan sekeluarga di Babulu, Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur. Sekeluarga yang tewas dibunuh tesebut ialah Waluyo (35) beserta istrinya, Sri Winarsih (34) dan tiga anaknya, masing-masing R (15), V (10) dan Z (2,5). Tersangka pembunuhan telah ditangkap. Pelaku bernama Junaedi alias J yang masih berusia 18 tahun. Tersangka Junaedi merupakan tetangga korban di Desa Babulu Laut, Kecamatan Babulu, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur (Kaltim). (Istimewa)
Polisi ungkap fakta baru di kasus pembunuhan sekeluarga di Babulu, Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur. Sekeluarga yang tewas dibunuh tesebut ialah Waluyo (35) beserta istrinya, Sri Winarsih (34) dan tiga anaknya, masing-masing R (15), V (10) dan Z (2,5). Tersangka pembunuhan telah ditangkap. Pelaku bernama Junaedi alias J yang masih berusia 18 tahun. Tersangka Junaedi merupakan tetangga korban di Desa Babulu Laut, Kecamatan Babulu, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur (Kaltim). (Istimewa) (Istimewa)

Matanya beberapa kali terpejam. Ia seperti tak bersedia menjawab pertanyaan dari seseorang yang berada di sekelilingnya.

Junaedi tengah diinterogasi oleh sejumlah orang.

"Semangat-semangat jangan lemes gitu," ujar salah satu orang di ruangan itu.

Jawaban yang dilontarkan Junaedi tak begitu jelas.

"Kamu buka kelambu, langsung kamu tebas?" ujar seorang pria yang duduk di hadapan Junaedi tegas.

Baca juga: Viral Karyawan Warkop di Multatuli Tega Siram Bocah yang Tengah Berjualan Pakai Air Panas

"Iya," jawab Junaedi.

Junaedi lalu memegangi perutnya sembari meringis kesakitan.

Entah apa yang menyebabkan siswa SMK tersebut terlihat seperti orang sakit.

Kedua tangannya kemudian diletakkan di meja.

Kepalanya kemudian disandarkan ke tangan kanannya.

POTRET Junaedi Saat Diinterogasi Viral, Garang Bantai Keluarga Mantan, Kini Seperti Orang Kesakitan
POTRET Junaedi Saat Diinterogasi Viral, Garang Bantai Keluarga Mantan, Kini Seperti Orang Kesakitan

Matanya kembali terpejam. Junaedi kembali menjawab ogah-ogahan pertanyaan mereka.

"Berarti Risna terakhir yang kamu bunuh?"

"Iya," jawabnya singkat.

Padahal, Junaedi telah begitu beringasnya membantai satu keluarga. Kini, dirinya tampak tak berdaya setelah diamankan.

Kronologi

Satu keluarga yang terdiri dari ayah, ibu, dan tiga anaknya menjadi korban pembunuhan yang diduga dilakukan oleh oleh Junaedi, seorang siswa SMK di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.

Kasus pembunuhan tersebut terjadi di Desa Babulu, Kecamatan Babulu, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur, Selasa, (6/2/2024) dini hari.

Pemuda tersebut mengakui alasan menghabisi mantan pacarnya dan keluarganya karena cintanya ditolak oleh RJS (15), salah satu dari kelima korban.

Baca juga: AKSI HEROIK Iwan Junaedi Suporter Arema yang Tewas saat Selamatkan Teman-temannya di Kanjuruhan

Lima korban yang tewas telah dimakamkan pada Selasa sore di tempat pemakaman umum (TPU) Desa Babulu Laut.

Sebelum melakukan aksinya, Junaedi sengaja memadamkan listrik di rumah korban.

Di dalam rumah korban terdapat lima anggota keluarga, yakni Waluyo (35) ayah atau kepala keluarga, SW (34) ibu, RJS (15) anak perempuan pertama, VDS (11) anak kedua laki-laki, ZAA (3) anak ketiga laki-laki.

Setelah mematikan listrik, pelaku masuk sambil membawa parang.

Saat itu di dalam rumah hanya ada SW dan tiga anaknya.

Tampang Siswa SMK yang Bantai Satu Keluarga karena Cinta tak Direstui, Mabuk-mabukan Sebelum Beraksi
Tampang Siswa SMK yang Bantai Satu Keluarga karena Cinta tak Direstui, Mabuk-mabukan Sebelum Beraksi (YouTube)

Sementara itu Waluyo yang sedang berada di luar rumah, kembali pulang.

Saat akan masuk ruang tamu, ia juga dibunuh oleh Junaedi.

Junaedi menghabisi nyawa SW dan tiga anaknya.

Usai melakukan pembunuhan, pelaku pulang ke rumah dan berganti baju.

Ia kemudian mengajak kakaknya melapor ke RT setempat tentang kejadian pembunuhan.

Junaedi beralibi bahwa ia melihat ada tiga hingga sepuluh orang yang melakukan aksi pembunuhan dan pihak RT pun membuat laporan ke polisi.

Awalnya, status tersangka yakni saksi dan dibawa ke Polres Penajam Paser Utara untuk dimintai keterangan.

Baca juga: VIRAL Curhatan Wanita Depresi Tertipu Bujuk Rayu Brimob, Keperawanan Hilang, Janji Dinikahi

Namun dari hasil olah TKP, keterangan pelaku tak masuk akal.

Hingga ia pun ditetapkan sebagai tersangka tunggal dalam pembunuhan tersebut.

“Selesai melakukan pembunuhan, tersangka mengajak kakaknya ke pak RT untuk melapor terkait adanya kasus pembunuhan ini, ia beralibi kalau pelakunya bukan dia,” jelas dia.

Ia juga menyebut tersangka akan diperiksa kejiwaannya dan mendalami motifnya melakukan pembunuhan sadis tersebut.

Selain itu polisi juga menjelaskan bahwa pelaku masih di bawah umur dan berstatus dengan siswa salah satu sekolah menengah di Babulu.

Pelaku dijerat Pasal 340 KUHP subsider pasal 338 KUHP juncto pasal 60 ayat 3 juncto pasal 76 huruf c Undang-undang Perlindungan Anak, dengan ancaman hukuman mati atau sekurang-kurangnya penjara seumur hidup.

(*/TRIBUN-MEDAN.com)

 

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter 

 

Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com

 

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved