Berita Viral

SOSOK Kepsek Cabul di Sampang yang Lecehkan Guru hingga Wali Murid Akhirnya Ditangkap

Sosok kepala sekolah cabul yang lecehkan guru hingga wali murid SD di Sampang akhirnya ditangkap

KOLASE/TRIBUN MEDAN
SOSOK Kepsek Lecehkan Guru hingga Wali Murid SD di Sampang Akhirnya Ditangkap, Ngotot Tak Bersalah 

Saya tidak bisa menyampaikan namanya, namun akan saya sampaikan nanti ke penyidik Polres," kata pelapor, Holilah, Senin (11/12/2023).

Pelapor juga sempat disuruh menandatangani surat pernyataan untuk dimutasi dari lembaga sekolah yang menjadi tempat mengajarnya saat ini.

"Saya tidak menandatangani, di sini saya korban tapi kenapa saya yang malah mau dimutasi," terangnya.

 Ia berharap kepada pihak kepolisian agar segera memproses laporan dugaan pelecehan verbal maupun fisik yang dilayangkan pada (6/12/2023) lalu.

PENGAKUAN Kepsek yang Suka Cium Siswi hingga Gesekkan Perut ke Guru Bikin Geram, Ngaku Hanya Guyon
PENGAKUAN Kepsek yang Suka Cium Siswi hingga Gesekkan Perut ke Guru Bikin Geram, Ngaku Hanya Guyon (Tribun Jatim)

"Saya tidak mau perlakuan terlapor ini menjadi kekhawatiran para guru perempuan di sekolah, semoga laporan ini menjadi efek jera," pungkasnya.

Terduga korban yang melaporkan dugaan pelecehan tersebut sebanyak 4 orang.

Diberitakan, kepala sekolah di Sampang Jawa Timur itu berinisial MF (57), ia dilaporkan guru dan wali murid atas tindakan pelecehan seksual.

Kepsek SDN 2 Madulang, Kecamatan Omben, Kabupaten Sampang, Jawa Timur itu diduga melakukan pelecehan seksual secara verbal dan non-verbal.

Salah satu pelapor, HL, menjelaskan, pelecehan yang dilakukan MF, sang kepala sekolah yakni menyentuh beberapa wilayah sensitif tubuh HL.

Selain itu, MF juga disebut kerap mengatakan ucapan-ucapan yang dianggap tidak senonoh.

"Pernah saya dipanggil ke ruang kerjanya mengambil seragam sekolah."

"Di dalam ruangan itu saya dipepet ke tembok sampai saya ketakutan," ujar HL melalui sambungan telepon seluler, Kamis (7/12/2023).

HL menambahkan, pada kesempatan lain, MF sering melontarkan kata-kata tidak senonoh.

Awalnya, kata-kata itu dianggap guyonan tetapi itu dilakukan setiap waktu.

"Akhirnya saya risih dan tidak nyaman. Bahkan membuat saya trauma," ungkapnya.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved