Idul Fitri 2024

Bacaan Niat Sholat Idul Fitri Berjamaah dan Sendirian, Lengkap dengan Tata Caranya

Shalat Idul Fitri merupakann sholat sunnah dua rakaat yang dilaksanakan setiap tanggal 1 Syawal.

|
HO
Ilustrasi Idul Fitri 2024 

TRIBUN-MEDAN.com - Sholat Idul Fitri merupakann sholat sunnah dua rakaat yang dilaksanakan setiap tanggal 1 Syawal.

Sholat Idul Fitri ini dianjurkan untuk dilakukan secara berjamaah, sebagaimana yang disepakati oleh para ulama dari mazhab Syafi'i.

Hukum pelaksanaan salat Idul Fitri ini adalah sunah muakkad karena Rasulullah SAW selalu melaksanakannya.

Menurut Imam Abu Hanifah, dianggap sebagai fardhu ‘ain, sementara menurut Imam Ahmad, dianggap sebagai fardhu kifayah.

Salat Idul Fitri dianjurkan bagi semua individu, termasuk mukmin atau musafir, merdeka atau budak, laki-laki atau perempuan.

Seperti ibadah lainnya, salat Idul Fitri dimulai dengan membaca niat, namun memiliki pola unik dalam jumlah takbir yang berbeda dari ibadah salat lainnya.

Tata cara solat Idul Fitri Berjamaah

1. Membaca niat

Bacaan niat sebagai imam:

اُصَلِّى سُنَّةً لِعِيْدِ الفِطْرِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً إِمَامًا للهِ تَعَالَى

(Ushalli sunnatan li 'Idil Fitri rak‘atayni mustaqbilal qiblati ada’an imaman lillahi ta‘ala)

"Saya niat shalat sunnah Idul Fitri dua rakaat menghadap kiblat, tunai sebagai imam karena Allah ta'ala"

Lafal niat sebagai makmum:

اُصَلِّى سُنَّةً لِعِيْدِ الفِطْرِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً مَأْمُوْمًا لِلهِ تَعَالَى

(Ushalli sunnatan li 'Idil Fitri rak‘atayni mustaqbilal qiblati ada’an ma’muman lillahi ta‘ala)

"Saya niat shalat sunnah Idul Fitri dua rakaat menghadap kiblat, tunai sebagai makmum karena Allah ta'ala"

2. Takbiratul Ihram Sebagaimana shalat biasa dan kemudian membaca doa iftitah

Usai membaca doa iftitah, kemudian mengangkat takbir hingga tujuh kali untuk rakaat pertama.

Di sela-sela takbir itu dianjurkan membaca:

سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ وَلاَ إِلٰهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ

Subhanallah wal hamdu lillah wa laa ilaaha illallah wallahu akbar

"Maha Suci Allah, segala puji bagi Allah, tiada tuhan selain Allah, Allah maha besar"

3. Membaca surat Al-Fatihah lalu dianjurkan membaca surat Al-A'la.

4. Berlanjut ke ruku', sujud, duduk di antara dua sujud, dan seterusnya hingga berdiri lagi seperti shalat biasa.

4. Rakaat Kedua

Saat kembali berdiri untuk rakaat kedua, disarankan untuk melakukan takbir lima kali dengan mengangkat tangan dan mengucapkan "allahu akbar" seperti pada rakaat sebelumnya.

Selama melakukan takbir, ulangi bacaan seperti yang dijelaskan sebelumnya. Setelah itu, bacalah Surat al-Fatihah dan Surat al-Ghasyiyah, lalu lanjutkan dengan gerakan ruku', sujud, dan tahapan selanjutnya hingga salam.

Perlu dicatat bahwa melakukan takbir tambahan (lima kali dalam rakaat kedua atau tujuh kali dalam rakaat pertama) adalah sunnah, sehingga tidak akan membatalkan keabsahan shalat Id jika terjadi kelupaan.

5. Mendengar khutbah

Setelah selesai shalat dengan salam, disarankan bagi jamaah untuk tidak segera pulang, tetapi mendengarkan khutbah Idul Fitri sampai selesai, kecuali jika shalat Id dilakukan secara individu tanpa berjamaah.

Hal tersebut sebagaimana diungkapkan Ubaidullah bin Abdullah bin Utbah dalam sebuah hadits:

السنة أن يخطب الإمام في العيدين خطبتين يفصل بينهما بجلوس

“Sunnah seorang Imam berkhutbah dua kali pada shalat hari raya (Idul Fitri dan Idul Adha), dan memisahkan kedua khutbah dengan duduk.” (HR Asy-Syafi’i)

Untuk khatib, disunnahkan memulai khutbah pertama dengan takbir sembilan kali dan khutbah kedua dengan takbir tujuh kali.

Tata cara solat Idul Fitri Sendirian di Rumah

Rakaat Pertama

1. Membaca niat shalat id

Ushalli sunnatan li Idil Fitri rak‘atayni mustaqbilal qiblati ada’an imaman/ma’muman lillahi ta‘ala.

Artinya, “Aku menyengaja sembahyang sunnah Idul Fitri dua rakaat dengan menghadap kiblat, tunai sebagai imam/makmum karena Allah SWT.”

2. Takbiratul ihram اللهُ اَكْبَرُ Allāhu akbar.

3. Baca doa iftitah

4. Takbir tambahan sebanyak (7 kali) اللهُ اَكْبَرُ Allahu akbar.

Adapun berikut ini adalah zikir yang dibaca saat jeda antara takbir:

Subhanallah, walhamdulillah, wala ilaha illallah, wallahu akbar, wa la haula wala quwwata illa billahil ‘aliyyil azhim.

5. Membaca surat Al-Fatihah

6. Membaca surat Al-A’la

7. Rukuk dengan tuma’ninah

8. Tasbih rukuk (3 kali)

9. I‘tidal dengan tuma’ninah.

10. Doa i’itidal

11. Sujud dengan thuma’ninah.

12. Tasbih sujud (3 kali)

13. Duduk di antara dua sujud dengan thuma’ninah.

14. Doa duduk di antara dua sujud

15. Sujud dengan thuma’ninah.

16. Tasbih sujud (3 kali).

17. Duduk istirahat sejenak (sedurasi bacaan subhanallah) sebelum bangun untuk melaksanakan rakaat kedua.

18. Takbir intiqal (takbir yang mengiringi bangun dari posisi duduk ke posisi diri).

اللهُ اَكْبَرُ Allahu akbar.

Rakaat Kedua

1. Takbir tambahan sebanyak 5 kali sebelum membaca Surat Al-Fatihah.

اللهُ اَكْبَرُ Allāhu akbar.

Adapun berikut ini adalah zikir yang dibaca saat jeda antara takbir:

Subhanallah, walhamdulillah, wala ilaha illallah, wallahu akbar, wa la haula wala quwwata illa billahil ‘aliyyil azhim.

2. Surat Al-Fatiha

3. Surat Al-Ghasyiyah

4. Rukuk dengan tuma’ninah

5. Tasbih rukuk (3 kali).

6. I‘tidal dengan thuma’ninah

7. Doa i’itidal

8. Sujud dengan thuma’ninah.

9. Tasbih sujud (3 kali)

10. Duduk di antara dua sujud dengan thuma’ninah.

11. Doa duduk di antara dua sujud

12. Sujud dengan thuma’ninah.

13. Tasbih sujud (3 kali).

14. Duduk tasyahhud akhir (tawarruk)

15. Membaca tasyahhud akhir

(cr31/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved