Idul Fitri 2024
Kisah Dwi Rizky Jalani Lebaran di Jepang, Rindu Momen Berburu THR bersama Keluarga
Hampir setahun Dwi menjalani hari di Jepang, sebelumnya terasa biasa, tetapi ketika mulai memasuki bulan Ramadan, perasaan rindu rumah semakin tinggi.
Penulis: Husna Fadilla Tarigan | Editor: Randy P.F Hutagaol
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Momen lebaran memang selalu menjadi hal yang paling dirindukan setiap tahunnya.
Berkumpul dengan sanak saudara, mencicipi hidangan khas Idul Fitri, adalah hal yang tak dapat ditemui pada hari lain.
Kali ini, semua itu tak dapat dirasakan pemuda asal Sumatera Utara Dwi Rizky Anugrah, sebab ia harus menjalani studi dan bekerja di Gunmaken Takasaki Jepang.
Hampir setahun Dwi menjalani hari di Jepang, sebelumnya terasa biasa, tetapi ketika mulai memasuki bulan Ramadan, perasaan rindu rumah semakin tinggi.
Sebab disana ia tak bisa merasakan nuansa Ramadan yang begitu melekat, seperti menanti suara adzan berkumandang, berburu takjil, tarawih dan tadarus, juga aktivitas Ramadan lainnya.
"Mulai masuk Ramadan agak terasa dia perbedaannya, karena disini puasa ya nggak kayak puasa, biasa aja kan, nuansa Ramadan nggak ada sama sekali," ungkapnya.
Meskipun begitu, Dwi menjalani Ramadan dengan baik, karena ditempatnya bekerja juga sangat toleransi terhadap umat muslim, atau para pekerja dari Indonesia sepertinya.
Memasuki Idul Fitri Dwi harus menjalaninya seorang diri, syukur di masjid tempatnya tinggal ada pelaksanaan sholat Ied.
Bersama dengan masyarakat dari Pakistan, Dwi mendapatkan pengalaman baru menjalani lebaran disana.
"Kalau disini nuansa kekeluargaannya dapat lah, karena begitu kita sampai sesama muslim langsung jabat tangan peluk, jadi berasa dapat keluarga baru," katanya.
Meskipun Dwi dan teman-teman Indonesia lain sempat terkejut, karena ada sedikit perbedaan pelaksanaan sholat Ied dengan saudara muslim Pakistan.
"Agak beda sikit, untuk pembacaan takbirnya gitu, jadi ada beberapa yang salah, harusnya masih takbir, jadi udah sujud gitu. Karena nggak tau kalo ada sedikit perbedaan dalam pelaksanaannya," ungkap Dwi.
Usai sholat Ied, Dwi dan teman-teman muslim lainnya juga turut mencicipi hidangan khas Pakistan, seperti nasi briani dan makanan lainnya.
Hal lain yang paling dinanti saat momentum lebaran adalah berburu THR, Dwi sangat senang jika harus antre THR bersama sepupu dan keponakan.
Sambil mengenang momen tersebut, yang tidak bisa ia temukan selama menjalani lebaran di Jepang, Dwi bercerita bagaimana keseruan akan tradisi tersebut di Indonesia.
15 April Jadi Puncak Arus Balik di Tol Belmera, Ini Kata Jasa Marga |
![]() |
---|
Tampilan Baru Penangkaran Buaya Asam Kumbang, Jadi Pilihan Libur Lebaran Warga Medan |
![]() |
---|
Hingga Hari H Idul Fitri 1145 H, ASDP Danau Toba Seberangkan 22.793 Ribu Penumpang |
![]() |
---|
849 Warga Binaan Terima Remisi Idul Fitri 1445 Hijriah di Lapas Siantar |
![]() |
---|
Hari Raya Idul Fitri, Pantai Pasir Putih Parparean Mulai Ramai Dikunjungi Wisatawan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.