Berita Medan

Cerita Elvina Damayanti, Anak Medan yang Ikuti Program Caregiver di Jepang

Elvina bercerita, bahwa keputusan untuk menjadi Caregiver adalah pilihan akhir karena ketidakmampuan melanjutkan kuliah.

Penulis: Husna Fadilla Tarigan | Editor: Ayu Prasandi
HO
Elvina siswa SMK Haji Medan, yang ikuti program Caregiver di Jepang. 

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Elvina Damayanti merupakan seorang Caregiver di Rumah Sakit/Panti Jompo KAEDE (ケアコンシェルジュ楓) yang terletak di Hiroshima Fukuyama.

Program Caregiver belakangan banyak diminati anak muda, yang merupakan program kerjasama Pemerintah Indonesia dengan Pemerintah Jepang.

Program Caregiver ini meliputi beberapa pekerjaan.

Di antaranya adalah anak-anak Indonesia dikirim ke Jepang dapat dipekerjakan langsung sebagai Care Worker/Perawat Lansia, Building Cleaning Management /Petugas Kebersihan Gedung, sampai ada juga Machine Parts & Tooling Industries/Industri Pembuatan Perangkat & Suku Cadang Mesin.

Elvina bercerita, bahwa keputusan untuk menjadi Caregiver adalah pilihan akhir karena ketidakmampuan melanjutkan kuliah.

"Dari sekolah ada menyediakan fasilitas untuk mengikuti program magang ke Jepang, jadi di sini saya sangat semangat untuk mengikutinya. Saya ingin mencoba peruntungan sekaligus menimba pengalaman sebanyak mungkin di Jepang," kata Elvina.

Sekolah di SMK Keperawatan, juga menjadi motivasinya, karena orang tuanya sangat mendukungnya di bidang tersebut, agar dapat menebar manfaat ke orang lain.

"Dulu karena Ibu juga sering masuk rumah sakit, jadi saya ingin menjadi perawat, setidaknya dapat merawat ibu saya sendiri," jelasnya.

Untuk ikut dalam program Caregiver tersebut, Elvina menjelaskan harus mengikuti beberapa tahapan seleksi, dan melewati proses asrama selama 6 bulan.

"Berhubung saya ambil program Caregiver perawat lansia, saya menempuh 6 bulan belajar di asrama, baik itu belajar bahasa Jepang sampai tentang ilmu keterampilan keperawatan itu sendiri," ujarnya.

Di asrama, para calon Caregiver masuk dari Senin sampai Jumat. Jam belajarnya pun dari pagi sampai sore, dimulai dari jam 09.00 WIB sampai 16.00 WIB.

Di asrama ini, mereka dibekali terlebih dahulu sebelum mengikuti seleksi dan diberangkatkan.

"Setiap orang berbeda-beda, kan. Untuk menjadi Caregiver kita harus mengikuti ujian dulu, ada banyak ujiannya. Alhamdulillah saya melalui proses asrama dalam waktu 6 bulan saja, begitu ujian dan lolos seleksi, saya langsung berangkat ke Jepang," bebernya.

Setelah melewati ujian, para peserta program tersebut juga harus mengikuti sesi wawancara dari perusahaan Jepang langsung.

"Program Caregiver terbuka setiap tahun, kok. Ada yang negeri bahkan ada yang swasta. Setiap 6 bulannya pasti memberangkatkan orang Indonesia," jelas perempuan berusia 20 tahun itu.

Halaman
12
Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved