Berita Viral
DIISUKAN Mundur Bareng Sri Mulyani, Menteri Basuki Anggap Sudah Basi: Kerja Terus, Perintahnya Gitu
Diisukan mundur bareng Menkeu Sri Mulyani, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono anggap sudah basi dan beri penjelasan
Oleh karenanya, menurut Megawati, dirinya mencoba berpikir secara menyeluruh soal risiko apabila menteri-menteri dari PDIP mundur dari kabinet.
Dia menegaskan, dalam kurun waktu sisa masa pemerintahan sekitar 8-10 bulan ini, Kabinet Indonesia Maju harus terus bekerja.
Apabila banyak menteri mundur, padahal kinerjanya baik, maka akan berdampak buruk bagi negara.
Terlebih ketika yang akan menggantikan hanya ingin menjadi menteri tetapi belum memiliki kemampuan yang baik dalam bekerja.
"Cara pikir saya itu, saya kalau berpikir itu, berupaya, untuk bisa melihat sebuah sikon yang holistik. Saya lihat kan tadi. Ini hanya 10, katakan berapa bulan tadi, delapan bulan," kata Megawati.
"Dan kalau semuanya itu (menteri) dikeluarkan, padahal banyak yang bagus terus digantikan oleh seseorang yang hanya kepentingannya ingin jadi menteri tapi sisi pengetahuan politiknya, sisi pengetahuan daripada saintifik dia ternyata tidak sesuai, saya enggak bisa bayangkan," ujarnya lagi.
Megawati kemudian menekankan bahwa dirinya tetap ingin bangsa dan negara Indonesia sejahtera.
"Memang maunya saya bangsa saya beres. Semuanya sejahtera sesuai perundangan. Bukan karena maunya saya," kata Presiden kelima RI ini.
Ingin pemerintahan Jokowi selesai dengan baik Megawati menambahkan, Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 akan berakhir jika Presiden dan Wakil Presiden terpilih dilantik.
Jika dihitung sejak Januari 2024, maka akan ada sekitar 8-10 bulan sisa waktu pemerintahan Presiden Jokowi. Meski begitu, menurut Megawati tidak bisa menteri-menteri mundur dan digantikan orang lain.
Menurutnya belum tentu pengganti menteri-menteri yang mundur punya pengalaman cukup dan bisa bekerja dengan baik di sisa masa jabatan Presiden.
Jika kondisinya demikian, ia khawatir akan mengganggu stabilitas negara.
"Kalau 6 bulan saja dia sudah mampu, artinya, tahu fragmentasi dan lain-lain, sebagainya is oke gitu. Yang bahaya bukannya apa, apa bangsa dan negara.
Apa engga begini (jika menteri- menteri pengganti tidak mampu bekerja baik)," ungkap Megawati sambil memberikan isyarat negara goncang dengan tangannya.
"Karena Presiden itu institusi. Jadi jangan seperti saya presiden (berdiri sendiri). Tapi, kan presiden' itu kan kita suka lupa, republik ini dibuat dengan dua hal. Yaitu ketatanegaraan dan ketatapemerintahan," tambah Megawati.
Lebih lanjut, Megawati menegaskan, sebagai ketua parpol pengusung Jokowi di Pilpres, ia berkomitmen agar pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin selesai dengan baik.
Ia pun sempat menyinggung adanya pihak-pihak yang ingin mengubah konstitusi. Padahal sistem konstitusi yang ada saat ini disusun dengan susah payah oleh para pendahulu bangsa.
(*/tribun-medan.com)
Baca juga: Dihadapan Komnas HAM, Hassanudin Beberkan Kesiapan Pemprov Sumut Hadapi Pemilu: Situasi Kondusif
Baca juga: CONNIE BONGKAR Ditawari Mobil Mewah Rp 11 M Hingga Jabatan Wamen Jika Gabung ke 02
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.