Tribun Wiki

Hukum Merayakan Valentine Dalam Islam, Simak Penjelasan Buya Yahya

Penceramah Buya Yahya memberikan pandangan mengenai hukum merayakan Valentine dalam Islam

Editor: Array A Argus
Ist
Ceramah Buya Yahya 

TRIBUN-MEDAN.COM,- Pada hari ini, Rabu 14 Februari 2024 diperingati sebagai Hari Kasih Sayang ataupun hari Valentine.

Di hari Valentine ini pula, masyarakat Indonesia juga mengadakan pesta demokrasi Pemilu 2024.

Berkenaan dengan hari Valentine, sejumlah orang biasanya akan merayakannya dengan saling bertukar kado.

Bahkan, beberapa pasangan akan saling memberikan coklat ataupun sekuntum bunga sebagai bentuk cinta kasih.

Namun, bagaimana pandangan Islam menyangkut hari Valentine ini?

Apakah ada hukum yang mengatur soal merayakan Hari Kasih Sayang?

Baca juga: 4 Cara Ikhtiar yang Benar agar Mendapat Rezeki Kata Buya Yahya, Istri Wajib Tahu

Penceramah Buya Yahya menerangkan, bahwa perayaan Valentine atau Hari Kasih Sayang tidak pernah diajarkan dalam Islam.

Bagi siapa saja yang melakukan sebuah kegiatan yang tak pernah diajarkan Rasulullah, maka bisa-bisa terjerumus dalam kekafiran. 

Buya Yahya menerangkan, Valentine Day adalah bukan budaya orang beriman, di mana dalam perayaannya mengagungkan sesuatu yang tidak ada hubungannya dengan Islam.

"Maka mengagungkan seorang tokoh yang tidak pernah kenal Nabi Muhammad SAW, tokoh kafir, kalau diceritakan asal-usul mengenai Valentine Day semuanya mengarah pada kekafiran," jelas Buya Yahya dilansir dari Banjarmasinpost.co.id dari kanal Youtube Al-Bahjah TV.

Jikalau umat muslim yang beriman akan berhati-hati tidak akan ikut atau terjerumus dalam perayaan Valentine Day.

Baca juga: Buya Yahya: Dosa Besar Apabila Berhubungan Intim saat Menstruasi

Meskipun awalnya hanya ingin ikut-ikutan saja, Buya Yahya mengingatkan pentingnya kewaspadaan diri, sebab bermula dari ikut-ikutan dan mendekatkan diri dengan orang-orang kafir, maka bisa jadi diam-diam juga akan menjadi kafir.

Kendati demikian, orang-orang yang merayakan Valentine Day bukan berarti langsung kafir, namun sebab mendekat kepada kekafiran boleh jadi suatu saat akan terbawa arus.

"Akan tetapi mengagungkan syiarnya orang kafir, perlahan menggeser nilai-nilai keimanan dan keislaman, dan bisa saja tiba-tiba futur bahkan tidak beriman," ucap Buya Yahya.

Apabila umat Islam menyadari keimanan penting dan kekafiran mengerikan maka akan menjauhi perayaan Valentine Day.

Baca juga: Cara Orangtua Bayar Zakat Fitrah Anak yang Merantau, Simak Penjelasan Buya Yahya

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved