Tribun Wiki

Arti Mikul Dhuwur Mendem Jero yang Diucapkan Prabowo Subianto Ketika Ajak Masyarakat Bersatu

Prabowo Subianto mengutip sebuah falsafah Jawa ketika mengajak masyarakat untuk bersatu kembali. Adapun falsafah itu yakni 'mikul dhuwur mendem jero'.

Editor: Array A Argus
Tribun Jabar
Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka saat kampanye 

Terkadang idiom “mikul dhuwur mendhem jero” memang salah diartikan sebagai tindakan atau usaha untuk tidak mengadili orang tua dan pemimpin yang bersalah. 

Baca juga: Debat Terakhir, Prabowo Subianto Ngaku Banyak Setuju dengan Anies: Jawabannya Bagus, Maklum

Ada yang mengira, idiom itu meninggalkan kesan bahwa orang Jawa begitu mudah melepaskan tanggung jawab atas kesalahan beban yang seharusnya dilaksanakan dan diselesaikan.

Tapi, sebenarnya idiom “mikul dhuwur mendhem jero” mengajarkan orang untuk tetap bertanggung jawab atas segala perbuatan yang dilakukan. 

Tidak ada manusia yang sempurna di dunia ini, semua punya salah, semua punya dosa.

Untuk itu, selama masih diberi kesempatan untuk menjalani kehidupan di dunia, manusia hendaknya terus Sebagai introspeksi dan mawas diri untuk selalu melakukan yang terbaik.

Salah satunya, mempertahankan hal baik yang sudah dilakukan orangtua, dan menjauhi atau menghilangkan perbuatan buruk atau keliru yang dilakukan orangtua, demi menjadi manusia yang lebih baik ke depannya.(tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter    

Berita viral lainnya di Tribun Medan 

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved