Berita Viral
NASIB Anak Vincent Rompies dan Geng, Dikeluarkan dari Sekolah Usai Terlibat Perundungan
SMA Binus Serpong, Tangerang Selatan, memutuskan untuk mengeluarkan anak Vincent Rompies dan pelaku lainnya yang terlibat perundungan.
Di i use her?
I touched her real good," ujarnya dengan bangga.
Bahkan tampak pula beberapa curhatan wanita hingga mantan pacar sang korban pembullyan geng tai yang mengaku mengalami pelecehan.
"Selain suka bikin tulisan2 kayak gini dia jg udh berapa kali ke gep fotoin rok cewek, dan nyebar nude photos cewek," kata salah satu akun.
Selain itu, akun di Twitter juga mengungkap kelakuan asli Arlo yang diduga jadi korban geng tai yang digawangi Anak Vincent Rompies.

Yakni terkait perilaku Arlo yang kerap menyelingkuhi pacar-pacarnya.
"Arlo gak cmn menyerang cewe secara verbal, dia bahkan pacaran dengan cewe cuman buat menggunakan mereka. dia berulang kali selingkuh dari cewe yang dia pacarkan sebelum dia akhirnya "mencicipinya". DIA BANGGA TENTANG JUMLAH CEWE IA BERHUBUNGAN," tulis akun korbangengtai.
Disisi lain, terkuak bahwa Arlo sebenarnya masih bisa beraktivitas usai dibully oleh geng anak Vincent.
Akun tersebut bahkan mengunggah bukti Arlo dugem setelah kejadian perundungan.
"Arlo after got bullies = dugem (Arlo setelah dibully=dugem)," tulis akun @fragileflynn.
"Im gonna spill it piece by piece yaa (Aku akan kasih bocoran sdikit-sedikit ya).
Bukti bills dia tanggal 2 februari. Di hari yg sama kejadian video itu. buat laporan ke polisi soal tataran 2 feb, but reported 13 feb," sambungnya.
Lebih jauh, sebelumnya diketahui jika korban mengalami pembullyan saat melakukan tes atau proses rekrutment untuk menjadi anggota GT alias Geng Tai.
Baca juga: SOSOK Nita Fsagung, Viral Joget di Mal Hingga Cekcok Mulut dengan Pengunjung: Aku Content Creator
Bahkan aksi tersebut ternyata sudah terjadi selama sembilan generasi sebelumnya.
Hal tersebut diungkap lewat akun X (Twitter) @bospurwa.
Lewat unggahan itu disebutkan bahwa anggota geng tai kerap melakukan aksi bullying hingga menjurus penganiayaan terhadap juniornya.
Akun tersebut menceritakan terakhir kali aksi tersebut terjadi pada Februari 2024 di mana disebut ada lebih dari 40 murid yang terlibat.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.