WASPADA, Jalur Lintas Sidikalang-Subulussalam Terkikis Longsor

TRIBUN-MEDAN.COM, PAKPAK BHARAT - Sejumlah ruas Jalan Lintas Provinsi Sidikalang- Subulussalam mulai terkikis longsor dan membahayakan para pengguna jalan, Jumat (23/2/2024).

Pantauan Tribun Medan, sebanyak 4 titik mulai terkikis akibat longsor dan hampir memakan setengah jalan.

Salah satu lokasinya berada di Kecamatan Kerajaan, dimana kondisi jalanan yang berada di pinggir jurang mulai terkikis ditambah kondisi jalan menikung dan menurun membuat kendaraan berukuran besar harus saling bergantian apabila ingin melintas.

Di lokasi tersebut terdapat papan pengumuman kondisi jalan yang longsor, ditambah timbunan tanah untuk menandakan batas jalan yang tergerus longsor.

Kondisi tersebut sangat berbahaya bagi kendaraan yang melintas khususnya pada malam hari karena minimnya pencahayaan. Para pengendara harus ekstra fokus dan memperhatikan papan peringatan.

Tak jauh dari lokasi pertama, kondisi jalan longsor juga terjadi di jalan lintas yang  menikung. Namun, di jalan yang menuju ke Desa Sibande ini sudah di timbun menggunakan karung di pinggir jurang.

Lokasi rawan berikutnya berada di Desa Tanjung Mulia Kecamatan Sitellu Tali Urang (STTU) Jehe Kabupaten Pakpak Bharat.

Dilokasi tersebut, terdapat papan peringatan tentang bahaya longsor, dan kayu yang di pacak beserta tali pembatas untuk memberi peringatan kepada pengendara.

Titik-titik tersebut cukup rawan terjadinya pengikisan jalan dan berpotensi menjadi putus.

Pasalnya, kendaraan yang melintas rata - rata merupakan kendaraan berat seperti truk dan sejenisnya, ditambah dengan cuaca yang hujan, sehingga membuat permukaan tanah perlahan akan longsor.

Kejadian putusnya jalan lintas tersebut pernah terjadi pada tanggal 16 September 2022 lalu tepatnya di Desa Kaban Tengah Kecamatan STTU Jehe Kabupaten Pakpak Bharat.

Hujan yang mengguyur daerah ini dalam beberapa hari terakhir mengakibatkan amblasnya bahu jalan nasional di wilayah yang memang dikenal rawan longsor ini.

Akibatnya, pasokan menuju Kota Subulussalam, Provinsi Aceh menjadi terhambat. Pasalnya, jalur tersebut menjadi jalur pasokan seperti BBM, serta kebutuhan lainnya.

Terkait hal tersebut, Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Pakpak Bharat, Maringan Bancin mengaku akan menyampaikan hal tersebut ke Balai Jalan Nasional.

"Kami akan segera menyampaikan hal tersebut ke Balai Jalan Nasional, " ujarnya.

(Cr7/tribun-medan.com)