PON

Uang Saku Atlet Menunggak, Program Persiapan PON Terganggu

Penunggakan tersebut terjadi di masa persiapan menjelang Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut 2024. 

Penulis: Aprianto Tambunan | Editor: Ayu Prasandi
HO
Ketua Pengprov PJSI Sumut, Muhammad Arief Fadhillah, mengakui keterlambatan uang saku dan transport atlet dan pelatih menyebabkan kendala terhadap program persiapan PON 2024 

Dengan komposisi keadaan sekarang, gak memungkinkan masuk 5 besar. Walaupun uang bukan segalanya, tapi yang lain-lain sport science sangat penting. Semua terkait," katanya.

Saat ini banyak cabor yang belum memulai TC karena persoalan anggaran ini.

Syukurnya judo saat ini sudah melakukan pemusatan latihan mandiri sejak awal, meskipun dengan dana yang terbatas.

"Judo sudah sentralisasi atlet di padepokan kita. Kita siapkan makannya. Bisa kita pantau semua dari berat badan, gizi, walaupun dengan seadanya. Kalau atlet lain gak TC, pulang ke rumah. Mungkin itu berat. Jadi gak bisa dikandangkan dan tak bisa dikontrol," bebernya.

"Di negara maju ahli nutrisinya sudah buat program besok latihan apa? Untuk penguatan otot yang mana? sehingga makanan disiapkan harus apa. Kita jangankan yang simple besok latihan apa? Kalori berapa? Makannya harus apa? Itu aja gak mampu. Kita masih dalam tahap Besok latihan apa? Uang makannya dari mana?," sambungnya. 

Selain itu menurut Arief, soal program TC ke luar daerah terutama luar negeri harus bisa diperjuangkan jika ingin atlet mendapatkan jam terbang yang cukup sebelum PON. Pasalnya para rival daerah lain sudah melakukannya.

"Terakhir masalah yang sudah pernah diperbincangkan dengan pihak KONI untuk mempercepat prestasi atlet, harus TC ke luar daerah lain. Atlet pelatnas yang kita lawan. Intensitas pertandingan lawan atlet-atlet di luar, sehingga mempercepat untuk pembinaan prestasinya," pungkasnya.

Sebelumnya Ketua Umum KONI Sumut John Lubis membenarkan soal uang transportasi dan saku, memang belum dicairkan karena dana dari Pemprov belum turun.

"Kalau saya yang menalangi nya duluan, itu kan tidak sedikit, totalnya untuk 1400-an orang. Dan itu sudah disetujui di Rakerda oleh semua pengprov dan cabang olahraga," ungkap John Lubis pada 12 Februari 2024 lalu.

(Cr29/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved