Medan Terkini
Zero Waste, Aksi Nyata Workshop Ecofriendly Board Belawan Ubah Alat Peraga Kampanye Jadi Furnitur
Limbah Alat Peraga Kampanye (APK) pada Pemilu 2024 diubah menjadi furnitur di Workshop Ecofriendly Board Jalan Asahan Belawan
Penulis: Abdan Syakuro | Editor: Randy P.F Hutagaol
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Limbah Alat Peraga Kampanye (APK) pada Pemilu 2024 diubah menjadi furnitur di Workshop Ecofriendly Board Jalan Asahan Belawan, Kota Medan, Rabu (28/2/2024).
Limbah APK pada kontestasi Pemilu 2024 yang di dominasi bahan plastik cukup membludak, sehingga limbah yang dihasilkan pun cukup banyak.
Berdasarkan Surat Edaran (SE) dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) nomor 3 tahun 2024, agar pemerintah daerah tidak membuang sampah APK Pemilu 2024 ke TPA (Tempat Pembuangan Akhir).
Founder Workshop Ecofriendly Board Tom Sinaga menjelaskan bahwa di Belawan sering terjadi pasang surut air laut (banjir rob), membuat sampah sering tertinggal di daratan.
"Banyaknya sampah di lingkungan kita, menyebabkan kita mencari cara, bagaimana kita mengelola sampah plastik dari nol rupiah menjadi bahan yang bernilai ekonomis di masyarakat," kata Tom.
Workshop Ecofriendly Board sudah beroperasi dari awal tahun 2023, memiliki sebuah mesin pendaur ulang sampah plastik menjadi barang yang ekonomis, seperti batang-batang balok yang diubah menjadi furniture.
"Kalo membuat satu batang balok sepanjang 2 meter bisa membutuhkan limbah plastik sebesar 16 kg, kemudian kita leburkan memakan waktu sekitar 30 menit, kemudian lanjut ke proses pendinginannya 30 menit, kurang lebih 1 jam," kata Tom.
Tom mengatakan dalam satu hari mampu mengelola limbah plastik antara 800 kg sampai 1 ton.
Sampah-sampah APK tersebut dikelola oleh enam pekerja yang ada di Workshop Ecofriendly Board dengan cara dipanaskan pada suhu 360 derajat celcius kemudian dicetak menjadi papan dan balok, cukup kuat untuk menjadi furnitur yang bernilai ekonomis.
"Setelah jadi papan dan balok, kemudian dikerjakan oleh UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) binaan kita yang lainnya, jadi dikerjakan seperti furnitur-furnitur yang ada di toko perabot," kata Tom.
Selain membuat furnitur, Workshop Ecofriendly Board sudah mencoba beberapa eksperimen seperti membuat sampan (boat).
"Kita lagi proses pembuatan sampan (boat), dimana papan dan balok yang kita hasilkan ini, jika di letak di air maka akan mengapung diatas, mudah-mudahan dengan kerjasama tim secepatnya akan kita realisasikan," kata Tom.
Namun untuk penjualan, Workshop Ecofriendly Board masih melakukan riset untuk menciptakan produk-produk yang bernilai ekonomis dan ditargetkan akan dijual secara resmi pada bulan Maret mendatang.
Dengan adanya pengolahan limbah plastik ini, diharapkan kepada masyarakat untuk dapat mengurangi limbah plastik yang sulit terurai.
"Harapan kita kepada semua masyarakat, ayo kita mulai memilah sampah plastik dan mendaur ulang menjadi produk-produk ekonomis yang bisa kita gunakan kembali saat ini," tutup Tom.
(cr15/tribun-medan.com)
Ngaku Kekurangan Biaya Hidup, Karyawan PTPN di Labuhanbatu Nekat Edarkan Sabusabu di Kebun Sawit |
![]() |
---|
Kerap Tergenang Banjir, Jalan di Medan Perjuangan Dipasangi Paving Block |
![]() |
---|
Jaksa Tuntut Pembunuh Juru Parkir di Medan 11 Tahun Penjara |
![]() |
---|
Belum Diperiksa, Wanita yang Diduga Dinikahi Kadis Pariwisata Taput Pakai Identitas Palsu Sakit |
![]() |
---|
4 Kali Beraksi, Eks Narapidana Ini Kembali Ditangkap setelah Maling HP Mahasiswa UMSU Modus COD |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.