Berita Viral

NASIB Pelakor Dulu Bangga Gandeng Suami Orang Sampai Viral, Kini Dipecat, Apes Akun Medsos Diblokir

Dia secara terang-terangan mengaku bahwa dialah wanita berbaju pink yang jadi simpanan pria beristri.

YouTube
NASIB Pelakor Dulu Bangga Gandeng Suami Orang Sampai Viral, Kini Dipecat, Apes Akun Medsos Diblokir 

Dress merah muda itu langsung ludes tersebut di platform media sosial Douyin.

Baca juga: Viral Pria Menipu Karyawan Konter HP, Pura-pura Menagih Listrik Rp 400 Ribu dan Beri Kuitansi Palsu

Sebelum diblokir dari platform tersebut, dia telah mengunggah 39 klip dirinya mengenakan pakaian tradisional dengan berbagai model.

Setelah skandalnya, dia mendapat banyak follower hingga puluhan ribu.

Namun, kini akunnya diblokir karena dirinya dianggap menggunakan ketenaran untuk meningkatkan jumlah penonton siaran langsung.

Dia secara terang-terangan mengaku bahwa dialah wanita berbaju pink yang jadi simpanan pria beristri.

“Ya, ini aku. Mengapa tidak?" Dong beberapa kali berkata di depan kamera karena banyak netizen yang bertanya apakah dialah wanita yang terlibat skandal tersebut.

Ilustrasi selingkuh
Ilustrasi selingkuh (HO)

Ketika ditanya bagaimana dia mengatasi tekanan publik, Dong mengatakan hal itu karena dia mendapat dukungan dari keluarganya.

“Saat melewati momen tergelap dalam hidupku, kehangatan dari keluarga sangat penting bagiku,” ujarnya dalam acara live streaming pada bulan Februari.

Kini Dong tak bisa lagi menggunakan platform media sosial Douyin karena akunnya telah diblokir.

Diblokirnya akun Dong memicu perbedaan pendapat di kalangan netizen.

Baca juga: Sosok Angela Adinda Nurrina Perkasa, Putri Jenderal Purn Andika Perkasa yang Bakal Menikah

Ada yang setuju, namun ada juga yang tidak.

“Saya tidak bisa berkata-kata. Dia tidak memiliki moralitas sama sekali. Dia bahkan mengakui identitasnya dan memamerkan skandal itu di depan umum,” kata seorang netizen.

“Dia harus dilarang. Kalau tidak, itu berarti kami mendorong perempuan untuk menjadi simpanan,” tulis yang lain.

Yang lain menyuarakan pandangan berbeda: “Kita harus memberinya kesempatan untuk memperbaiki kesalahannya. Toleransi adalah kebaikan,” kata salah satu orang.

(*/tribun-medan.com) 

 

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter 

 

Artikel ini telah tayang di TribunTrends.com

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved