Berita Viral

Adian Napitupulu dan Deddy Sitorus Potensi Lolos ke Senayan, Beda Nasib dengan Masinton Pasaribu

Nasib Masinton Pasaribu tak semujur rekan separtainya Adian Napitupulu dan Dedy Sitorus. 

Penulis: Tommy Simatupang | Editor: Tommy Simatupang
HO
Nasib Masinton Pasaribu tak semujur rekan separtainya Adian Napitupulu dan Dedy Sitorus.  

Oleh karena itu, menurut Adian, sikap Fraksi PDI-P tentang wacana hak angket tak perlu diragukan lagi.

Di lain sisi, Adian selaku Wakil Ketua Tim Koordinasi Relawan Pemenangan Pilpres (TKRPP) Ganjar-Mahfud turut mengungkapkan bahwa hak angket didukung seluruh relawan pasangan calon (paslon) nomor urut 3.

Bahkan, menurut dia, pihak relawan paslon nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar juga sudah berkomunikasi terkait hak angket.

"Yang jelas kita tadi sudah konsolidasi relawan, dan semua tetap dalam keadaan yang luar biasa bersemangat dan tidak ada satu pun yang ragu terhadap pilihan langkah perjuangannya. Itu sudah clear," kata Adian.

Deddy Sitorus Lanjutkan Posisi Sebagai Anggota DPR RI

Politisi PDI Perjuangan Deddy Sitorus dalam kanal YouTube Apa Kabar Indonesia tvOne, Jumat (12/2/2021). (YouTube/Apa Kabar Indonesia tvOne)
Politisi PDI Perjuangan Deddy Sitorus dalam kanal YouTube Apa Kabar Indonesia tvOne, Jumat (12/2/2021). (YouTube/Apa Kabar Indonesia tvOne) (YouTube/Apa Kabar Indonesia tvOne)

Politikus PDIP Deddy Sitorus meraup suara cukup banyak atau sekitar 50 ribu pemilih. 

Deddy Sitorus kembali maju dari daerah pemilihan Kalimantan Utara. Ia berhasil mempertahankan kursinya di DPR RI. 

Sebelumnya, Deddy Sitorus kerap mengkritik Jokowi setelah berseteru dengan PDIP. 

Terbaru Deddy Sitorus yang juga Jubir TPN Ganjar-Mahfud berbicara tentang Hak Angket.

Kata Deddy, Hak angket DPR tentang Pemilu 2024 tidak perlu diframing seolah-olah seperti drama yang menakutkan.

Pasalnya, hak angket sudah menjadi bagian dari sejarah Indonesia sejak zaman pemerintahan Presiden Soekarno hingga Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Menurut Deddy, pada tahun 1950-an, ada hak angket tentang penggunaan devisa yang diajukan saat pemerintahan Presiden Soekarno. Pada zaman Presiden Soeharto, ada hak angket tentang Pertamina.

Begitu pula zaman pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, ada hak angket tentang Bulog Gate dan Brunei Gate. Selanjutnya, di zaman pemerintahan Presiden Megawati Soekarnoputri ada hak angket tentang Dana Non Budgeter Bulog.

Sementara itu, di zaman Presiden SBY tercatat ada banyak hak angket yang dilakukan DPR, antara lain hak angket tentang Pertamina, hak angket impor beras, hak angket penyelesaian kasus BLBI, hak angket DPT Pemilu Tahun 2009, hak angket Bank Century, serta hak angket tentang KPK pada tahun 2017.

"Jadi saya bingung sejak kapan hak angket menjadi drama yang menakutkan? Dalam sejarah bangsa ini dari zaman Bung Karno sudah ada hak angket tentang penggunaan devisa, itu tahun 50-an. Tapi sekarang ada framing seolah-olah hak angket ini sesuatu yang salah, bertentangan dengan konstitusi, bertentangan dengan nalar publik, dan sesuatu yang haram," kata Deddy, seperti dikutip Jumat (1/3/2024).

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved