Bakti Sosial

Yayasan Roda Kebajikan Peduli Gelar Bakti Sosial Pemasangan Kaki dan Tangan untuk Disabilitas

Yayasan Roda Kebajikan Peduli menggelar kegiatan bakti sosial pemasangan kaki dan tangan pengganti untuk 40 penyandang disabilitas

TRIBUN-MEDAN.COM, MEDAN- Yayasan Roda Kebajikan Peduli menggelar kegiatan bakti sosial pemasangan kaki dan tangan pengganti untuk 40 penyandang disabilitas di Provinsi Sumatra Utara.

Kegiatan ini digelar di food court bundaran Komplek Cemaran Asri, Kamis (7/3/2024).

Ketua Yayasan Roda Kebajikan Peduli, Fenny Goh mengatakan peserta yang mengikuti kegiatan ini berasal dari beberapa kabupaten/kota di Sumut di antaranya Kota Medan, Tebingtinggi, Rantau Prapat, dan Deliserdang.

“Roda kebajikan sudah melakukan kegiatan seperti ini sejak dua tahun yang lalu. Kita melakukan survei satu per satu, ada dari pegiat sosial juga sama gabungan penyandang disabilitas juga. Mereka yang memberikan datanya kepada kami dan mengizinkan kami mensurvei satu – satu ke lokasi. Untuk memastikan yang menerimanya itu adalah yang tidak mampu dan benar-benar membutuhkan,” ujar Fenny.

Fenny menuturkan, usai melakukan survei dan mendata para penerima bantuan kaki dan tangan pengganti ini, pihaknya melakukan pengukuran kaki untuk masing-masing penerima.

Mereka memanggil produsen kaki dan tangan palsu dari Jakarta.

“Karena kalau di Medan masih sulit menemukan yang bisa memproduksi kaki dan tangan palsu secara massal. Kalaupun ada, harganya sangat mahal bisa 3 sampai 4 kali lipat, jadi kami panggil langsung dari Jakarta, mereka mengukur satu persatu sebulan sebelumnya. Jadi hari ini tinggal pemasangan saja,” katanya.

Menurut Fenny, harga kaki dan tangan pengganti dipatok cukup mahal.

Harga per satu buah kaki pengganti bisa mencapai Rp 6 juta atau lebih. “Jadi biasanya itu tidak terjangkau ya khususnya bagi para penyandang disabilitas yang kurang mampu,” ucapnya.

Ia berharap pembuatan dan pemasangan kaki dan tangan pengganti ini bisa memfasilitasi para penyandang disabilitas yang selama ini tidak tahu di mana membuatnya. “Jika tahu pun sangat mahal harga kaki atau tangan pengganti. Jadi harapannya mereka dapat mengerjakan pekerjaannya setelah mendapatkan kaki dan tangan pengganti. Jadi kami sangat bersyukur bisa melakukan kegiatan ini dan sudah empat kali kita lakukan,” ujarnya.

Selain melakukan bakti sosial pemberian kaki dan tangan palsu, Fenny mengatakan Yayasan Roda Kebajikan Peduli juga membagikan kaca mata baca gratis kepada peserta yang datang.

Merangkak Sebelum Mendapatkan Kaki Pengganti

Seorang penerima kaki pengganti, Suharyadi mengatakan dirinya sempat merangkak untuk bergerak setelah mengalami kecelakaan dan kehilangan kedua kakinya. Ia mengatakan kecelakaan itu terjadi pada tahun 1998 di Aceh.

"Waktu itu tahun 1998 saat dapat musibah kecelakaan di Kutacane Aceh Tenggara, jadi setelah itu dengan tidak adanya kedua kaki saya terus saya pun istilahnya tidak bisa berbuat apa-apa, bergerak pun saya dengan merangkak dengan kedua tangan saya,” ujar Suharyadi.

Suharyadi bekerja sebagai penarik becak motor atau betor untuk menghidupi keluarganya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved