Berita Viral

Awalnya Diberi Untung, Wanita Telanjur Transfer 5 M Dimangsa Pria Ngaku Dokter di Aplikasi Kencan

Beginilah akhirnya nasib wanita yang kepalang tergoda dengan kenalannya, seorang pria dari aplikasi kencan.

Penulis: Putri Chairunnisa | Editor: Salomo Tarigan
Kolase Freepik
Ilustrasi 

TRIBUN-MEDAN.COM – Beginilah akhirnya nasib wanita yang kepalang tergoda dengan kenalannya, seorang pria dari aplikasi kencan.

Kenalannya itu mengaku berprofesi sebagai dokter.

Tak berapa lama setelah kenalan, wanita tersebut diiming-imingi investasi yang menguntungkan.

Awalnya,  dari investasi yang ditawarkan kenalannya itu, wanita tersebut mendapat keuntungan fantastis.

Terang saja si wanita ketagihan.

Namun tak disangka, pada tahap selanjutnya uang yang disetor, bahkan yang ditransfer hingga miliaran tak kembali.

Akhirnya dia sadar sudah ditipu pria kenalannya itu.

Baca juga: BERITA TIMNAS: Prediksi Susunan Pemain Timnas Indonesia vs Vietnam Racikan Shin Tae-yong Terbaru

Kasus wanita ditipu kenalan aplikasi kencan dengan iming-iming investasi ini terjadi di Kota Hanoi, Vietnam.

Dikutip tribun-medan.com dari eva.vn Kamis (7/3/2024), wanita ditipu kenalan aplikasi kencan dengan iming-iming investasi itu adalah Nona T.

Pada awal Maret 2024 Nona T melaporkan ke pihak kepolisian bahwa ia telah ditipu sebanyak 5,4 miliar (sekitar Rp 3,4 miliar).

Nona T mengatakan ia awalnya bergabung dengan aplikasi kencan Tinder dan bertemu dengan seorang pria yang memperkenalkan dirinya sebagai dokter di sebuah rumah sakit besar di Singapura.

Setelah membangun kepercayaan dengan Nona T, pria ini mengundangnya untuk berpartisipasi dalam permainan uang virtual.

Awalnya, Nona T diminta menyetor 20 juta VND (sekitar Rp 12,6 juta) lalu menarik 30 juta VND (sekitar Rp 19 juta).

Nona T kemudian menyetor 266 juta VND (sekitar Rp 168 juta) dan menarik 304 juta VND (sekitar Rp 192 juta).

Setelah 2 kali deposit, Nona T memperoleh keuntungan sebesar 48 juta VND (sekitar Rp 30,4 juta) yakni 16,8 persen dari jumlah awal yang ia setorkan dalam waktu 2 hari.

Tergiur dengan keuntungan yang diperoleh, ia pun melanjutkan permainan tersebut.

Ia kemudian menyetor 300 juta VND (sekitar Rp 190 juta) dan diberi tahu bahwa "rekening memenangkan 10,1 miliar VND (sekitar Rp 6,4 miliar)".

Anehnya, saat itu ia tidak dapat menarik uangnya seperti sebelumnya.

Sistem memberitahukan "harus membayar 20 dari keuntungan pajak penghasilan pribadi".

Nona T pun membayar pajak penghasilan pribadi sebesar 1,7 miliar VND (sekitar Rp 1 miliar) verifikasi akun sebesar 2 miliar (sekitar Rp 1,2 miliar) untuk menarik uang, dan 1,4 miliar (sekitar Rp 886 juta) untuk berpartisipasi dalam saluran penarikan cepat.

Namun, ia tetap tidak bisa menarik uangnya.

Hanya dalam 5 hari, ia telah mentransfer 5,4 miliar VND (sekitar Rp 3,4 miliar) untuk permainan itu.

Setelah itu, ia menyadari bahwa ia telah ditipu dan pergi ke polisi untuk melaporkannya.

Polisi Kota Hanoi memperingatkan bahwa tersangka menjaring "mangsa" melalui aplikasi kencan online yang digunakan banyak orang seperti Tinder, EzMatch, Litmatch dan Hullo.

Setelah menjalin pertemanan dan tingkat kepercayaan meningkat, pelaku akan beralih ke topik keuangan.

Ia kemudian mendorong korban untuk berpartisipasi dalam investasi keuangan yang menguntungkan.

Ketika “mangsa” setuju mengeluarkan uang untuk “investasi”, awalnya bunganya dikembalikan sesuai janji untuk meningkatkan kepercayaan.

Namun, ketika jumlah investasinya besar, pelaku akan mengambil semua uang itu dan menggunakan alasan: "meningkatkan paket VIP", "mengembalikan dana dukungan investasi", untuk terus mengambil uang korban hingga "mangsa" mengetahui bahwa ia telah ditipu.

Untuk mencegah penipuan, Kepolisian Kota Hanoi menyarankan agar masyarakat berhati-hati saat berpartisipasi dalam aplikasi kencan online dan undangan pertemanan dari orang asing di media sosial.

Jangan berpartisipasi dalam aplikasi investasi keuangan atau lantai perdagangan internasional yang mengiklankan suku bunga tinggi karena menimbulkan potensi risiko penipuan.

Hindari diri Anda dari jebakan keuangan.

Baca juga: PEMILIHAN GUBERNUR SUMUT 2024 - Bobby Nasution Ungkap Pertemuannya dengan Presiden Jokowi

Apabila menemui kasus-kasus yang menunjukkan tanda-tanda penipuan, masyarakat perlu menghubungi Kepolisian untuk segera menyelesaikan kasus tersebut sesuai ketentuan.


(cr32/tribun-medan.com)

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter    

Berita viral lainnya di Tribun Medan 

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved