Advertorial
Sekolah ST Ignatius Adakan Kegiatan Stignas Entrepreneurship
Sekolah Santo Ignatius Group (TK, SD, SMP, dan SMA) menggelar kegiatan Stignas Entrepreneurship competition ke-8.
Penulis: Anisa Rahmadani |
Sekolah ST Ignatius Gelar Kegiatan Stignas Entrepreneurship
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Sekolah Santo Ignatius Group (TK, SD, SMP, dan SMA) menggelar kegiatan Stignas Entrepreneurship competition ke-8 di Jalan Karya Wisata, Kecamatan Medan Johor. Kegiatan ini telah berlangsung selama empat hari mulai dari tanggal 6-9 Maret 2024.
Amatan Tribun Medan di hari terakhir ini, ada sejumlah perlombaan dan kegiatan yang diadakan pihak sekolah. Diantaranya lomba mewarnai, fashionshow, vocal solo, photogenic, Futsal, Ignasius warrior dan recycle.
Selain itu, setiap siswa dari perwakilan unit sekolah di Ignasius group melakukan kegiatan bazar sebagai salah satu praktek dari hasil pembelajaran entrepreneurship.
Terlihat beberapa siswa berjualan berbagai macam makanan.
Sejumlah siswa melakukan pameran makanan khas daerah dari suku-suku yang ada di Sumatera Utara.
Uniknya, jualan tersebut dilakukan oleh para siswa. Mulai dari memasak hingga membungkus jualannya dilakukan oleh para siswa dengan sistem kerjasama.
Menurut ketua panitia Mikael Tampubolon mengatakan, kegiatan ini satu diantara cara mereka menampilkan hasil belajar dari program pembelajaran project terpadu yang dikenal dengan Project Of Entrepreneurship (POE).
Pada tahun ini Ignasius group juga menyandingkan kegiatan ini dengan perayaan panen karya Project Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) merdeka belajar dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
"Kegiatan tahunan ini juga menjadi wadah untuk anak-anak didik kita untuk mengekspresikan kemampuan diri masing-masing," jelasnya, Sabtu (9/3/2024).
Menurutnya, Ignasius Group sudah menerapkan kurikulum entrepreneur di sekolah nya baik itu tingkat TK hingga SMA.
"Kita tetap menggunakan kurikulum nasional. Tetapi, kurikulum entrepreneur ini merupakan kurikulum pendamping yang bekerjasama dengan Ciputra, Surabaya," ucapnya.
Menurutnya, saat ini anak-anak sekarang tidak hanya cukup untuk mengetahui teori-teori berbagai ilmu pengetahuan. Melainkan, mereka harus melakukan atau menciptakan sesuatu sebagai hasil dari proses belajarnya.
"Atas dasar itu kegiatan ini kami adakan selama empat hari. Artinya belajar mengajar di kelas diganti dengan kegiatan belajar secara praktek di area halaman sekolah,"katanya.
Kegiatan ini diharapkan, para siswa bisa memiliki sikap mandiri dan mampu mengatasi masalahnya sendiri.
"Kita sudah memfasilitasi anak-anak melakukan bazaar. Di sini anak-anak diharapkan bisa mengembangkan potensi-potensi diri yang dimiliki," jelasnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.