Berita Viral

KONDISI Pilot-Kopilot Pesawat Smart Air, Lokasi Jatuh hingga Puing-puing Akhirnya Ditemukan

Beginilah kondisi pilot Capt M Yusuf dan copilot Deni S pesawat Smart Air yang dilaporkan hilang sejak Jumat (8/3/2024) dalam rute Tarakan-Nunukan

KOLASE/TRIBUN MEDAN
KONDISI Pilot-Kopilot Pesawat Smart Air, Lokasi Jatuh hingga Puing-puing Akhirnya Ditemukan 

TRIBUN-MEDAN.COM – Beginilah kondisi pilot dan copilot pesawat Smart Air yang dilaporkan hilang sejak Jumat (8/3/2024).

Adapun pesawat Smart Air rute Tarakan-Nunukan hilang kontak pada Jumat (8/3/2024) akhirnya mulai terlihat.

Pesawat Smart Air yang diawaki pilot Capt M Yusuf dan Deni S itu kini akan dilakukan upaya evakuasi pada Minggu (10/3/2024).

Pesawat perintis yang mengangkut sembako tersebut ditemukan kurang lebih 6,1 KM dari Bandara Binuang, Kalimantan Utara.

Kondisi pilot yang bernama M Yusuf (29) dan co pilot, Deni S (27) belum diketahui.

Komandan Lanud Anang Busra Kota Tarakan, Kolonel Pnb Bambang Sudewo mengatakan tim evakuasi akan memberikan bantuan logistik dan berharap kedua kru pesawat masih selamat.

Di lokasi jatuhnya pesawat, terlihat ada asap mengepul diduga berasal dari kru pesawat yang terjebak di dalam hutan.

"Harapan kami itu asap yang diberikan tanda dari kru pesawat. Secara logika, 1x24 jam di wilayah itu, tidak pernah ditemui asap."

"Dengan adanya persaksian kawan-kawan pesawat Smart air, ada asap mengepul kemudian melihat seperti titik api. Harapannya itu dibuat oleh kru pesawat. Mohon doanya," ungkapnya, Minggu, dikutip dari TribunKaltara.com.

Selama dua hari penuh proses pencarian dilakukan tim gabungan mulai dari petugas SAR, TNI,Polri, Satpol PP dan warga sekitar.

Sekretaris Desa Binuang, Daniel mengatakan proses pencarian hari kedua atau pada Sabtu (9/03/2024) selesai pukul 18.00 Wita.

DETIK-DETIK Pesawat Smart Air Rute Tarakan-Nunukan Hilang Kontak, Diduga Jatuh Hantam Bukit
DETIK-DETIK Pesawat Smart Air Rute Tarakan-Nunukan Hilang Kontak, Diduga Jatuh Hantam Bukit (KOLASE/TRIBUN MEDAN)

Dalam pencarian tersebut, tim kesulitan lantaran kondisi hutan yang masih lebat dan lokasinya berbukit-bukit.

Menurutnya, titik jatuhnya pesawat hanya bisa dilalui dengan jalan kaki.

"Iya, kami dapat informasi sudah ketemu pesawatnya. Tapi kami tidak sampai ke situ. Menurut info perjalan memakan waktu 1-2 hari. Sementara bekal tidak cukup. Malam ini kita rapatkan lagi," tuturnya.

Lokasi jatuhnya pesawat dari Desa Binuang dapat diakses menggunakan sepeda roda dua selama 20 menit dan harus dilanjutkan dengan berjalan kaki.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved