Banjir Bandang di Sumbar

DAFTAR Korban Banjir Bandang di Sumbar, 22 Tewas dan 7 Hilang, 7 Kabupaten Diterjang Longsor

Data ini disampaikan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pesisir Selatan Minggu (10/3/2024) pukul 20.00 WIB.

|
Editor: Satia
Tribunpadang
Petugas SAR Padang menemukan salah satu korban bencana banjir dan longor di Kabupaten Pesisir Selatan, Minggu (10/3/2024). 

TRIBUN-MEDAN.COM, MEDAN - Sebanyak 29 orang dilaporkan menjadi korban akibat longsor dan banjir di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat.

Data ini disampaikan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pesisir Selatan Minggu (10/3/2024) pukul 20.00 WIB.

Dua orang korban yang baru terdata adalah korban hanyut di Kecamatan Koto XI Tarusan. Satu orang sudah ditemukan dan satu orang lagi masih dicari.

Baca juga: Barcelona Vs Napoli - Xavi Andalkan Lamine Yamal, Titisan Messi Menuju Rekor di Liga Champions

Korban yang ditemukan itu bernama Salman, seorang laki-laki warga Painan, Pesisir Selatan. Ia ditemukan tadi orang petugas gabungan.

"Korban sudah dibawa oleh pihak keluarga," kata Sekretaris BPBD Kabupaten Pesisir Selatan, Yuskardi, Minggu malam.

Dengan penambahan satu orang yang sudah ditemukan ini, total korban yang telah ditemukan berjumlah 22 orang. 

Sementara korban yang dicari menjadi tujuh orang setelah penambahan satu orang.

Sebelumnya diberitakan media ini, semua korban dalam peristiwa bencana alam ini berasal dari lokasi yang berbeda yang tersebar di enam kecamatan.

"Terbanyak itu di Tarusan," imbuhnya.

Baca juga: Elnusa Petrofin Bersama Kompasiana Ajak Blogger Jaga Kelestarian Lingkungan

Yuskardi menjelaskan, di Tarusan terdapat 11 korban. Karena ada penambahan dua, sehingga di daerah ini menjadi 13 korban.

Mereka adalah pengendara yang melintas dan terseret arus banjir bandang. Insiden itu terjadi pada Jumat (8/3/2024).

Dari jumlah itu, sebanyak 10 orang sudah ditemukan dan tiga orang masih belum ditemukan.

Selanjutnya di Kampung Langgai, Kenagarian Rawang Mudiak Utara Surantih, Kecamatan Sutera terdapat 10 korban.

Mereka adalah penghuni 14 rumah yang tertimpa longsor pada Kamis (7/3/2024). Dari jumlah itu, tujuh orang sudah ditemukan dan tiga masih dicari.

Kemudian sebanyak tiga orang ditemukan meninggal terseret arus banjir di Kenagarian IV Koto Hilie, Kecamatan Batang Kapas.

Lalu di Kenagarian Koto Taratak Lumpo, Kecamatan IV Jurai ditemukan satu orang, dan di Kenagarian Kambang Utara, Kecamatan Lengayang ditemukan satu orang.

"Yang belum ditemukan satu lagi Bagan Siapi-Api, Kecamatan Bayang," kata Yuskardi.

Dia menambahkan, pihaknya terus berupaya bersama tim gabungan mencari keberadaan korban dengan menyisiri lokasi korban dilaporkan hilang.

"Kita dibantu banyak rekan-rekan Basarnas dari daerah lain, ada Jambi, Medan, dan Bengkulu. Yang akan tiba masih ada lagi," pungkasnya.

Baca juga: Banjir Bandang Terjang Pesisir Selatan Sumbar, 5 Orang Hilang, Ratusan Rumah Terdampak

7 Kabupaten Terdampak

Banjir bandang disertai dengan longsor ini berdampak di 7 Kabupten di Sumatera Barat.

Kabupaten Pesisir Selatan sebanyak 16 jiwa meninggal, 7 jiwa hilang, dan 25.794 KK terdampak banjir.

Kabupaten Padang Pariaman sebanyak 3 orang meninggal dunia, 2 orang luka-luka dan sebanyak 800 kk atau 2958 jiwa terdampak.

Kota Solok sebanyak 238 KK atau 813 jiwa terdampak.

Kabupaten Limapuluh Kota sebanyak 24 KK atau 100 jiwa terdampak.

Kabupaten Agam sebanyak 36 KK atau 144 jiwa terdampak.

Kabupaten Solok sebanyak 10 KK terdampak.

Kabupaten Pasaman Barat sebanyak 31 KK terdampak, dan Kabupaten Pasaman sebanyak 191 KK terdampak.

"Dampak Kejadian banjir dan longsor memaksa warga untuk mengungsi," kata Kapusdatin BNPB Abdul Muhari, Minggu (10/3/2024).

Di wilayah Kota Padang sebanyak 3.734 jiwa mengungsi, Kabupaten Pesisir Selatan sebanyak 29.483 KK atau 76.178 jiwa mengungsi, dan Kabupaten Agam sebanyak 49 KK atau 209 jiwa mengungsi.

Banjir dan longsor juga menyebabkan kerugian material di wilayah Sumatera Barat.

Sebanyak 37.265 unit rumah terdampak, 666 rumah rusak, 3 unit rumah hanyut, 26 unit jembatan rusak, 45 unit ibadah terendam, 25 unit sekolah terendam, 13 titik ruas jalan terdampak, 2 unit irigasi rusak, 113 hektar lahan terdampak, 300 m2 lahan pertanian terdampak dan 5 unit fasilitas umum terdampak.

Sementara itu informasi Petugas Pusdalops Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sumatera Barat, GIlang mengatakan bahwa upaya penanganan banjir dan longsor Tim Reaksi Cepat BPBD Sumatera Barat melakukan kaji cepat dan berkoordinasi dengan intansi terkait.

"Petugas melakukan evakuasi warga yang terdampak. Wilayah yang sudah surut banjir segera dilakukan pembersihan," ujar Gilang, Minggu (10/3/2024).

Untuk wilayah Kabupaten Padang Pariaman, akses jalan raya keluar masuk masyarakat ke desa Kotamenara tertutup longsor sepanjang 50 meter.

Kabupaten Agam, kabupaten Pesisir, Kota Solok banjir berangsur surut, sedangkan Kabupaten Pesisir Selatan, dan kota Padang sebagian besar wilayah terdampak banjir masih digenangi air.

"Di Kabupaten Limapuluh Kota, banjir berangsur surut dan telah dilakukan pembersihan rumah dan fasilitas umum yang terendam," ujar Gilang.

 

 

Artikel ini diolah Tribun Padang

Baca Berita Tribun Medan Lainnya di Google News

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved