Liga Champions

Alasan Simone Inzaghi Gagal Bawa Inter Milan di Liga Champions, Pemain Baru Inter Bikin Kesalahan

Hasil pahit di Liga Champions, Simone Inzaghi buka suara setelah Inter Milan tersingkir di 16 besar

Editor: Dedy Kurniawan
Lalasport
Simone Inzaghi 

Tribun-Medan.com - Hasil pahit di Liga Champions, Simone Inzaghi buka suara setelah Inter Milan tersingkir di 16 besar Liga Champions, Kamis (14/3/2024).

Inter Milan tersingkir lewat babak adu penalti. Atletico Madrid menang 2-1 di waktu normal dan membuat agregat menjadi sama 2-2.

Tamabahan waktu gagal dimanfaatkan Inter untuk kembali unggul, dan alhasil di babak adu penalti kalah 3-2.

Baca juga: Dibuang Man United, Sindiran Sancho Telak Usai Bawa Dortmund ke 8 Besar Liga Champions

Baca juga: SOSOK Zhang Hongchao, Pendiri Es Krim Mixue Masuk Daftar Orang Terkaya Dunia, Segini Kekayaannya

Inzaghi mengaku sedih dan kecewa, namun di satu sisi ia tetap memuji perjuangan para pemainnya saat melawan Atletico Madrid.

 
"Ada kekecewaan bagi klub dan seluruh keluarga Inter, namun saya mengatakan kepada para pemain bahwa mereka harus bangga dengan perjalanan yang telah mereka lalui," kata Inzaghi setelah laga, dikutip dari Football Italia.

Hasil ini menandai kekalahan pertama Inter Milan di tahun 2024. Sebelumnya, mereka 13 laga selalu meraih kemenangan di semua kompetisi.

Reaksi Lautaro Martinez dalam pertandingan Liga Champions antara Atletico Madrid vs Inter Milan di Metropolitano Stadium (13/3/2024).
Reaksi Lautaro Martinez dalam pertandingan Liga Champions antara Atletico Madrid vs Inter Milan di Metropolitano Stadium (13/3/2024). (Javier Soriano/AFP)

Segalanya tampak berjalan sempurna bagi Inter setelah Federico Dimarco mencetak gol pertama di Civitas Metropolitano yang membuat Inter unggul dua gol secara agregat.

Baca juga: KETUA PSSI Beberkan Update Thom Haye dan Ragnar, Ada Peluang Bela Timnas Indonesia Lawan Vietnam

Namun kesalahan di lini belakang dari bek Benjamin Pavard membuat Antoine Griezmann segera mencetak gol setelahnya.

Dan setelah itu, Inter tidak pernah terlihat nyaman. Ada banyak kesalahan baik dalam bertahan maupun dalam penguasaan bola.

 
Inter terlihat tidak cukup tenang dengan tekanan yang diberikan Atletico dan akhirnya tuan rumah mencetak gol kedua di akhir waktu normal melalui bek sayap Rodrigo Riquelme.

Keunggulan agregat mereka seakan terasa sia-sia dan pada akhirnya kalah lewat adu penalti.

Baca juga: Sebelum Lebaran Medan Zoo Akan Ditutup, Bobby Nasution : Ada 3 Calon Investor yang Datang

"Kami memiliki pertandingan di tangan. Namun kemudian kami membuat banyak kesalahan, dan itu membuat perbedaan," ujar pelatih 47 tahun itu.

"Kami tidak terbiasa kalah. Ini adalah kekalahan yang menyakitkan bagi kami. Kami sebenarnya memiliki perempat final di tangan," tambahnya.

"Tapi saya tetap sangat bangga melatih tim ini. Ini mengecewakan bagi kami semua, namun masih ada 10 pertandingan tersisa di Serie A dan kami ingin mencapai tujuan yang sangat penting."

"Para pemain harus tetap tenang, mengetahui bahwa detail bisa membuat perbedaan di level ini. Kami seharusnya bisa menutup pertandingan, kami punya peluang di babak kedua. Setelah itu, adu penalti bagaikan lotere dan mereka tampil lebih baik," kata dia.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved