Berita Viral

Putus Asa hingga Mencoba Lompat dari Jembatan, Siswa Ini Diselamatkan dengan Ciuman dari Gadis Asing

Kejadian gadis cium siswa yang hendak akhiri hidup itu terjadi di kota Shenzhen, provinsi Guangdong, Tiongkok.

Penulis: Putri Chairunnisa | Editor: Ayu Prasandi
HO
Gadis cium siswa yang hendak akhiri hidup 

Polisi terus bertanya kepada Luu Van Tu mengapa ia mengaku sebagai pacar siswa laki-laki tersebut dan menyelamatkannya.

Luu Van Tu merenung sejenak lalu menjawab: "Saya bekerja sebagai konsultan lobi hotel, jadi saya sering menghadapi situasi darurat. Saat ini, saya harus menempatkan diri pada posisi orang lain dan memikirkan segalanya. Hanya dengan begitu kita dapat menyelesaikannya masalahnya lebih baik. Dia hanya ingin diperhatikan."

Mengenai ciuman itu, Luu Van Tu mengatakan bahwa penyelamatan orang adalah hal yang mendesak, dan menurutnya itu adalah cara terbaik untuk membantu siswa laki-laki itu menjadi tenang.

Namun, saat menerima pujian, Luu Van Tu dengan rendah hati berkata: "Saya hanya melakukan apa yang seharusnya saya lakukan, itu bukan masalah besar."

Ternyata Luu Van Tu memiliki keluarga yang tak utuh.

Setelah perceraian, kedua orang tua Luu Van Tu tidak mau membesarkan anak mereka.

Ia menjadi anak terlantar, tinggal di rumah kakek dan neneknya bersama saudara perempuannya yang tuli dan bisu.

Sejak saat itu, Luu Van Tu harus bersekolah, menjaga adiknya, dan melakukan pekerjaan rumah.

Hidupnya sulit tapi Luu Van Tu sangat pekerja keras, patuh dan hangat.

Teman-temannya suka bergaul dengan Luu Van Tu karena ia selalu memperlakukan orang di sekitarnya dengan baik.

Setelah bersekolah selama beberapa tahun, Luu Van Tu terpaksa putus sekolah untuk bekerja lebih awal karena kakek dan neneknya tidak mampu lagi membayar uang sekolahnya.

Saat itu, Luu Van Tu pernah berpikir: "Mengapa saya begitu sengsara? Apakah saya orang yang paling sengsara di dunia ini?”

Menghadapi situasi itu, Luu Van Tu mempunyai pikiran negatif dan berniat menggunakan pisau untuk menggorok pergelangan tangannya.

Untungnya, saudara perempuannya menemukannya tepat waktu dan membawanya ke rumah sakit sehingga ia selamat.

Setelah pengalaman "kematian dan kebangkitan" itu, Luu Van Tu berubah pikiran sepenuhnya.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved