Berita Medan

Sejarah Masjid Al-Ghaudiyah Medan, Didirikan oleh Komunitas India Muslim Sejak Tahun 1887

Meski berdiri diantara ruko-ruko, Masjid Al-Ghaudiyah terdiri dari dua lantai dan bentuk  bangunannya memanjang ke belakang.  

|
Penulis: Anisa Rahmadani | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN MEDAN/ANISA
Kubah Masjid Al-Ghaudiyah Medan diantara ruko-ruko di Jalan KH Zainul Arifin Medan, Jumat (15/3/2024). 

Dikatakannya, tanah Masjid Al-Ghaudiyah ini milik Sultan Mahmud Al-Rasyid yang diwakafkan untuk masyarakat muslim India di Kota Medan.

Sidik menjelaskan, untuk konsep bangunan Masjid Al-Ghaudiyah  ini juga mereka ambil seperti masjid-masjid di India.

"Kalau di India itu, masjid memang cukup sederhana. Kita juga meminimalisir kaligrafi dalam masjid. Kita buat konsepnya yang sederhana saja. Tetapi kekhusyukan saat beribadahnya harus dapat di sana," ucapnya. 

Diceritakannya, selama masjid ini berdiri, hanya ada satu kali perubahan. 

"Perubahannya waktu tahun 2000-an. Dulunya, bangunan masjid  ini  tidak masuk ke dalam seperti sekarang. Pintu  masuk masjid ini ada di Jalan Trotoar sekarang.  Tetapi karena ada pelebaran jalan saat itu, makanya bangunan masjid kita di mundur ke belakang," ucapnya.

Sementara dari awal berdirinya masjid ini, Kata Sidik, Masjid Al-Ghaudiyah ini memang ada dua lantai

"Lantai atas itu kita peruntukkan untuk penambahan tempat  pelaksanaan Salat Jumat dan pengajian-pengajian," jelasnya. 

Dulunya juga, kata Sidik ada kolam ikan di dekat pintu masuk. Namun, karena ada pelebaran jalan, makanya kolam ikan tersebut pun dibongkar.

"Dulu di sekitar masjid ini ruko-ruko yang ada ini menjual tembakau. Awal masuk India ke Medan karena kami sambil berniaga dan menyiarkan islam.

Tapi sejak ada pelebaran jalan banyak dari mereka yang pindah. Ada juga yang menetap sampai sekarang," jelasnya. 

Dikatakannya, masjid ini dibangun karena kesultanan melihat komunitas India di Kota Medan semakin berkembang.

"Ada dua lahan  yang diwakafkan kesultanan pertama Masjid Al-Ghaudiyah. Kedua, Masjid Al-Jami yang terletak di Jalan taruma,"ucapnya 

Disinggung mengenai makam, menurut Sidik pemakaman di samping masjid merupakan ciri khas dari masjid India tersebut.

"Karena komunitas India ini sudah banyak juga di Aceh dan selalu di samping masjid ada kuburan agar menjadi ciri khas kami," ucapnya.

Sementara untuk kegiatan selama ramadan masjid ini akan melaksanakan Salat Tarawih 11 rakaat diiringi dengan tadarus setelahnya.

Sementara untuk kegiatan lainnya, Masjid Al-Gaudiyah menyediakan berbuka gratis dengan menu Nasi Briyani ataupun Sup Bubur khas India.

Menurutnya, kegiatan tambahan di beberapa tahun belakang adanya tempat mualaf Center Kampung Madras. 

"Setiap hari Jumat,  kita adakan kajian untuk mualaf Center di Masjid Al-Ghaudiyah ini," jelasnya.

(cr5/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved