All England 2024

MOMEN Coach Irwansyah Sujud Syukur Usai Bawa Tunggal Putra All Indonesian Final di All England 2024

Inilah momen haru di mana Coach Irwansyah sujud syukur usai bawa tunggal Putra "All Indonesian Final" di All England 2024.

Penulis: Liska Rahayu | Editor: Liska Rahayu
instagram
MOMEN Coach Irwansyah Sujud Syukur Usai Bawa Tunggal Putra All Indonesian Final di All England 2024 

TRIBUN-MEDAN.com - Inilah momen haru di mana Coach Irwansyah sujud syukur usai bawa tunggal Putra "All Indonesian Final" di All England 2024.

Momen tersebut dibagikan lewat akun Instagram official PBSI @badminton.ina, Minggu (17/3/2024).

"Sujud syukur, ekspresi kegembiraan Coach Irwansyah.

Terima kasih dan selamat menikmati pertarungan antaranak didik Coach Irwansyah. ????????" bunyi keterangan di unggahan tersebut. 

 

Banyak netizen yang membagikan komentar haru dan bangga atas pencapaian tunggal putra Indonesia di All England 2024.

Di mana setelah puasa gelar selama 30 tahun, Indonesia akhirnya mengamankan posisi juara All England 2024.

"Coach paling sabar buat nemenin anak didiknya. Selalu bantu support mental JojoTing pas lagi main. Selalu "ayo jo , ayo ting" "pelan2 aja jo , pelan2 aja ting" "sabar jo , sabar ting" .. Vibes kayak Ayah lagi nemenin Anak nya lomba ???? selalu gitu. Coach Irwan sama Coach Herly nya Grego sama sama kayak Ayah kalo dilapangan," salah satu komentar netizen.

Final tunggal Putra All Indonesian Final di All England 2024 adalah momen yang membanggakan. 

Pasalnya, terakhir kali Indonesia juara All England di sektor tunggal adalah pada tahun 1994.

Mengutip dari Kompas.com, pada tahun itu, srikandi bulu tangkis Indonesia, Susy Susanti, berhasil menjadi juara.

Dia mengulang prestasi pada tahun-tahun sebelumnya, yakni juara pada 1990, 1991, dan 1993.

Total, Susy berhasil mengoleksi gelar All England sebanyak empat kali.

Sementara itu, catatan apik pun ditorehkan pahlawan olahraga tepak bulu, Hariyanto Arbi, di sektor tunggal putra.

Dia menjadi juara pada tahun 1993 dan 1994.

Setelah raihan prestasi membanggakan itu, Indonesia mengalami paceklik gelar All England di sektor tunggal.

Dilansir dari Kompas.com (17/3/2021), Indonesia telah mengoleksi 48 gelar sepanjang sejarah penyelenggaraan turnamen All England.

Raihan tersebut membuat Indonesia berada pada peringkat keempat dalam daftar negara dengan gelar All England terbanyak, setelah Inggris (189), Denmark (88), dan China (85).

Pada 1959, Tan Joe Hok melalui nomor tunggal putra berhasil mempersembahkan gelar pertama Indonesia di All England.

Hingga saat ini, Tan Joe Hok merupakan salah satu dari lima tunggal putra Indonesia yang berhasil menjuarai All England.

Empat lainnya adalah Rudy Hartono, Liem Swie King, Ardy B Wiranata, dan Hariyanto Arbi.

Pebulu tangkis legenda tanah air, Rudy Hartono, merupakan raja tunggal putra All England dengan koleksi delapan gelar juara. Tujuh dari delapan gelar juara tersebut didapatkan Rudy secara beruntun dari 1968 hingga 1974. Selain Rudy, Indonesia memiliki pasangan ganda putra legendaris Tjun Tjun/Johan Wahjudi yang telah mengoleksi enam gelar All England.

Kemudian, di tunggal puteri juga ada nama Susi Susanti dengan perolehan empat trofi juara. Berikut pebulu tangkis Indonesia dengan gelar All England terbanyak:

  • Rudy Hartono: 8 gelar (1968, 1969, 1970, 1971, 1972, 1973, 1974, 1976)
  • Tjun Tjun/Johan Wahjudi: 6 gelar (1974, 1975, 1977, 1978, 1979, 1980)
  • Susy Susanti:4 gelar (1990, 1991, 1993, 1994)
  • Liem Swie King:3 gelar (1978, 1979, 1981)
  • Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir: 3 gelar (2012, 2013, 2014)

Kembalinya Gelar Tunggal Putra Setelah 30 Tahun

Tunggal putra Indonesia, Jonatan Christie, membungkus tiket final All England 2024.

Langkah Jojo, sapaan akrab Jonatan, menembus final All England 2024 diraih seusai menumbangkan wakil India, Lakshya Sen.

Bertanding di Utilita Arena, Birmingham, Inggris, pada Sabtu (16/3/2024), Jonatan membekuk Lakshya melalui tiga gim dengan skor 21-12, 10-21, 21-15.

Keberhasilan Jonatan mengalahkan Lakshya Sen membuat “all Indonesian final” terwujud di All England 2024.

Pasalnya, Jonatan bakal bersua dengan Anthony Ginting guna memperebutkan di final All England 2024.

Lantas di balik kembalinya "all Indonesian final" di All England 2024 ini sosok sang pelatih, Coach Irwansyah pun jadi sorotan.

Coach Irwansyah kembali mengulang sejarah membawa "All Indonesian Final" di All England 30 tahun lalu.

Terakhir, Indonesia menempatkan seluruh wakilnya di Final All England pada tahun 1994.

Coach Irwansyah Bawa Gelar All England

Setelah 15 tahun melatih di tiga negara Eropa, mantan tunggal putra Pelatnas, Irwansyah kembali untuk menjadi asisten pelatih tunggal putra di Pelatnas Cipayung.

Kala masih menjadi atlet, nama Irwansyah memang tak sepopuler teman-teman seangkatannya seperti Hendrawan, Marlev Mainaky dan lainnya.

Dirundung cedera terus menerus membuatnya prestasinya tak begitu mencuat, hingga ia memutuskan untuk keluar dari pelatnas dan memulai karier sebagai pelatih bulutangkis di benua Eropa.

15 tahun sudah Irwansyah malang melintang di dunia kepelatihan bulutangkis.

Dua tahun di Cyprus, sepuluh tahun di Inggris dan tiga tahun di Irlandia.

Didikan Irwansyah membuahkan hasil yang cukup mengejutkan di mana ia mampu mencetak juara Eropa kelas U-17 pertama dari Irlandia di sektor tunggal putra.

Irwansyah juga sempat mendirikan akademi bulutangkis di Inggris.

Tiga bulan sebelum kontraknya berakhir di Irlandia, tepatnya setelah ia menunaikan tugas di Olimpiade Rio 2016 lalu bersama tim Irlandia, Irwansyah diminta oleh Hendry Saputra, Kepala Pelatih Tunggal Putra PP PBSI, untuk menjadi Asisten Pelatih Tunggal Putra tim nasional Indonesia di pelatnas.

Gayung bersambut, Irwansyah pun mengiyakan tawaran yang dilempar Hendry.

"Sebetulnya saya sudah lama ingin melatih di Indonesia. Saya ingin turut memajukan bulutangkis Indonesia, mau bantu adik-adik pebulutangkis muda juga," kata mantan pemain asal klub Tangkas ini.

Irwansyah sudah mulai mendampingi Hendry sejak 1 September 2016 dalam menggembleng Jonatan Christie cs.

Di matanya, pemain tunggal putra Indonesia memiliki potensi yang menjanjikan.

"Tim tunggal putra punya prospek dan kelihatan sekali kemajuannya pesat. Sekarang ini koh Hendry ingin menekankan kebersamaan dalam latihan, kalau disiplin sudah lama diterapkan koh Hendry," imbuhnya.

Sementara itu, Marlev Mainaky yang sebelumnya menjadi Asisten Pelatih Tunggal Putra, kembali dipercaya menangani tim tunggal putri.

Marlev kini menjadi Asisten PelatihTunggal Putri bersama Sarwendah Kusumawardhani.

Sedangkan posisi Kepala Pelatih tunggal putri ditempati oleh Bambang Supriyanto.

Kini dua anak didik Coach Irwansyah, yaitu Jojo dan Ginting bertemu di final All England 2024.

(*/tribun-medan.com) 

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter 

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved