TRIBUNWIKI
SOSOK dr Sofyan Tan, Caleg dengan Suara Terbesar di Sumut, Ciptakan Program Orang Tua Asuh
Sofyan Tan merupakan anak ke - 8 dari 10 saudara yang lahir di keluarga Tionghoa sederhana dari pasangan Hisar (Tan A Guan) dan Hermina (Lie Giok Hwa)
Penulis: Rizky Aisyah | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN-MEDAN.com – Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Sumatera Utara telah menyelesaikan pemutakhiran daftar pemilih untuk pemilihan umum (pemilu) pada tanggal 14 Februari 2024.
Berdasarkan penghitungan suara putaran pertama, sejumlah politisi di Sumatera Utara diketahui memperoleh suara terbanyak.
Satu politisi dengan perolehan suara terbanyak adalah Sofyan Tan, politisi dari PDIP, yang memperoleh 279.334 suara.
Sofyan Tan merupakan politisi petahana yang maju di Dapil Sumut 1 yang meliputi Medan, Deli Serdang, Serdang Bedagai, dan Tebingtinggi.

Siapakah sosok Sofyan Tan?
dr Sofyan Tan adalah salah satu dari sekian banyak warga keturunan Tionghoa di Indonesia yang prestasi dan jasanya di bidang pendidikan sangat dihargai oleh banyak pihak, baik di pemerintahan maupun swasta.
Sofyan Tan merupakan anak ke - 8 dari 10 saudara yang lahir di keluarga Tionghoa sederhana dari pasangan Hisar (Tan A Guan) dan Hermina (Lie Giok Hwa).
Sebagai seorang lulusan kedokteran, Sofyan Tan mendedikasikan dirinya untuk memajukan pendidikan di Indonesia.
Dalam buku "Penakluk Badai, Biografi dr Sofian Tan (2009)" karya J. Anto, Anda bisa membaca bagaimana perjuangan Sofyan Tan saat menempuh pendidikan di Fakultas Kedokteran Universitas Methodist Indonesia (UMI), Medan.
Selama masa studinya, Sofyan Tan harus menghadapi komentar-komentar rasis dari para dosen dan teman-temannya tentang keturunan Tionghoa.
Ayahnya wafat pada tahun 1980, Sofyan Tan harus bekerja dan hidup mandiri untuk menyelesaikan studi pendidikan kedokterannya.
Berbagai cobaan yang harus dilalui Sofyan Tan membuatnya tidak mungkin tinggal diam dalam perjuangan untuk terlibat dalam dunia aktivis kampus dan memajukan pendidikan lokal.
Pada tahun 1990, beliau berhasil menyelesaikan studi pendidikan kedokterannya. Pada tanggal 25 Agustus 1987, dr Sofyan Tan yang saat itu berusia 28 tahun, mendirikan Sekolah Sultan Iskandar Muda di Sunggal, Medan, di bawah naungan Yayasan Pendidikan Sultan Iskandar Muda (YPSIM). Sekolah Sultan Iskandar Muda memiliki jenjang pendidikan TK, SD, SMP, SMA dan SMK.
Didirikan oleh dr Sofyan Tan, sekolah ini terinspirasi oleh realitas pendidikan yang kurang beruntung secara sosial-ekonomi, termasuk krisis SARS.
Kegelisahan dan keprihatinan dr Sofyan Tan terhadap realitas sosial ini mendorongnya untuk mendirikan sekolah bagi anak-anak yang kurang mampu dan membangun sekolah yang didasarkan pada prinsip asimilasi.
Jika Pendeta Martin Luther King di Amerika Serikat memimpikan agar orang kulit hitam kelak memiliki hak yang sama dengan orang kulit putih lainnya, maka mimpi Sofyan Tan dalam mendirikan Sekolah Sultan Iskandar Muda adalah agar anak-anak kurang mampu kelak dapat bersekolah di sekolah yang berkualitas.

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.