Ramadan 2024

Makanan Khas di Masjid Perjuangan 45, Bubur Anyang Pakis Kembali Disediakan pada Ramadan 1445 H

Makanan khas berbuka puasa di Masjid Perjuangan 45 yang berada di Jalan HM Yamin, yakni bubur Anyang Pakis kini kembali hadir di Ramadan 2024.

TRIBUN MEDAN/HUSNA FADILLA TARIGAN
Makanan khas di Masjid Perjuangan 45, bubur Anyang Pakis kini hadir kembali pada Ramadan 1445 H, Senin (18/3/2024). 

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Makanan khas berbuka puasa di Masjid Perjuangan 45 yang berada di Jalan HM Yamin, yakni bubur Anyang Pakis kini kembali hadir di Ramadan 1445 H/2024.

Dimana tahun sebelumnya, makanan khas ini sempat tidak disediakan, karena tidak ada yang memasaknya.

"Alhamdulillah tahun ini kita menyediakan kembali makanan khas yang ada disetiap bulan Ramadan di Masjid Perjuangan 45 ini," ujar Ahmad Ramadhan, selaku pengurus atau ustad di Masjid Perjuangan 45, kepada Tribun Medan, Senin (18/3/2024).

Ahmad mengatakan, menu berbuka puasa selalu disediakan di Masjid tersebut, karena mengingat banyak orang sekitar yang tidak sempat sampai dirumah singgah disana, ketika waktu berbuka tiba.

"Jadi semoga apa yang disediakan disini, dapat menjadi pilihan berbuka siapapun yang berada di sekitaran masjid perjuangan 45 ini," ungkapnya.

Selain menyediakan hidangan berbuka puasa, berbagai aktivitas selama Ramadan juga turut mengisi masjid berumur 100 tahun tersebut.

"Aktivitas Ramadan, seperti biasa ada tausiah subuh, tausiah sebelum tarawih, dan tadarus. Untuk tadarus dalam sesuai dengan jumlah hari puasa, saat ini sudah juz 6 masuk 7," katanya.

Sejarah masjid Perjuangan 45

Masjid Perjuangan 45 merupakan salah satu masjid tertua yang ada di Kota Medan.

Sejarah panjang Masjid ini dimulai pada tahun 1922.

Masjid bercat kuning emas dengan dua kuba yang besar ini telah mengalami beberapa peremajaan.

Seperti pada warna cat berwana emas, hingga kamar mandi yang lebih modern.

Tak hanya bentuk fisik yang sudah mengalami banyak perkembangan, masjid ini sendiri sudah empat kali berganti nama.

Di awal berdirinya masjid ini bernama Masjid Kayu Besar yang kemudian berganti menjadi Masjid Assyuhada.

Masjid itu kemudian berubah nama kembali menjadi Masjid Raya Medan Timur.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved