Polda Sumut

Rektor UINSU: Pembangunan Bendungan Lau Simeme Banyak Beri Manfaat bagi Masyarakat Sumut

Rektor Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU) Medan, Prof DR Nurhayati, MAg, mengajak seluruh masyarakat Sumatera Utara untuk mendukung

Editor: Arjuna Bakkara
IST
Rektor Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU) Medan, Prof DR Nurhayati, MAg. 

TRIBUN-MEDAN.COM, MEDAN-Rektor Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU) Medan, Prof DR Nurhayati, MAg, mengajak seluruh masyarakat Sumatera Utara untuk mendukung proyek strategis nasional telah dicanangkan Presiden Joko Widodo.

Termasuk di antaranya pembangunan Bendungan atau Waduk Lau Simeme, Kecamatan Sibiru-biru di Kabupaten Deli Serdang.

"Saya sangat yakin pembangunan bendungan Lau Simeme di Kecamatan Sibiru-Biru nantinya memberikan manfaat untuk pengairan, pembangkit tenaga listrik dan obyek wisata," ungkap Rektor UIN, Nurhayati, Senin (18/3/2024).

Bendungan Lau Simeme terus digesa untuk diselesaikan pada tajun ini, 2024 oleh Balai Wilayah Sungai Sumatera II dibawah naungan Kementerian PUPR.

Tujuan pembangunan Bendungan Lau Simeme diyakini mampu mendatangkan multi manfaat sangat besar bagi masyarakat.

Rektor UINSU ini menjelaskan, bukan hanya menampung air hujan dan mencegah banjir, melainkan juga nantinya bisa menjadi sumber utama pembangkit listrik, jaringan irigasi petani dan menjadi sumber air bersih, destinasi wisata serta olahraga air.

"Ada banyak manfaat lain dari pembangunan bendungan Lau Simeme baik untuk lingkungan, ekonomi, maupun kehidupan sosial masyarakat sekitar di antaranya menjaga kualitas air, dengan menahan sedimen dan limbah yang berasal dari daerah hulu sungai," ungkap Nurhayati.

Ia menjelaskan, fungsi pengairan pertanian dari waduk tersebut, air yang disimpan di dalam bendungan, dapat dialirkan ke lahan pertanian melalui sistem irigasi.

Sehingga, tuturnya, meningkatkan produktivitas pertanian, produksi pangan serta serta kesejahteraan petani.

"Manfaat lainnya adalah pengendalian kekeringan dimana bendungan dapat memastikan pasokan air yang cukup untuk keperluan masyarakat terutama untuk air minum dan pertanian," jelasnya.

Selain kekeringan, ujarnya, bendungan juga bermanfaat menahan banjir bandang yang terjadi akibat cuaca ekstrem, seperti hujan lebat dan longsor.

Pembangunan waduk ini diperkirakan menghabiskan anggaran Rp 1,7 triliun dibangun melalui dua paket pekerjaan, yakni Paket 1 dikerjakan kontraktor PT Wijaya Karya-PT Bumi Karsa (KSO) dan Paket 2 dikerjakan kontraktor PT Pembangunan Perumahan-PT Andesmont Sakti (KSO), meliputi pekerjaan terowongan, bangunan pelimpah dan bangunan pengambilan.

Saat ini progres pembangunan bendungan Lau Simeme sudah mencapai 50 persen dengan target Juni 2024 ini selesai atau 75 hari. Sementara untuk keseluruhan sudah 77 persen (bangunan, fasilitas dan supervisi).

Kapolda Sumut Irjen Agung Setya juga telah meninjau proyek Bendungan Lau Simeme bersama kasatker BWSS kementrian PUPR Maruli Simatupang dan beberapa pejabat terkait lainnya beberapa waktu lalu.

Irjen Agung mengatakan pembangunan bendungan harus berjalan dan tidak boleh ada yang menghalangi.

Halaman
12
Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved