Pembunuhan Sadis di Helvetia

Perampok yang Bunuh Bima Perangin-angin Kabarnya Ditangkap, Kakinya Ditembak

Polisi dikabarkan telah menangkap pelaku perampokan yang membunuh pemilik kontrakan bernama Bima Perangin-angin.

|
TRIBUN MEDAN/ALFIANSYAH
Suasana di rumah korban perampokan yang tewas dibunuh di Jalan Kelambir V, Kecamatan Medan Helvetia, Selasa (19/3/2024). 

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Polisi dikabarkan telah menangkap pelaku perampokan yang membunuh pemilik kontrakan bernama Bima Perangin-angin.

Kapolsek Helvetia, Kompol Alexander Putra Piliang membenarkan penangkapan terhadap pelaku.

Katanya, pelaku berjumlah satu orang ditangkap, pada Kamis (21/3/2024) pagi.

"Iya tadi pagi kita tangkap, pelaku satu orang," kata Alexander kepada Tribun-medan, Kamis (21/3/2024).

Ia menjelaskan, saat ditangkap pelaku sempat mencoba melawan petugas dan melarikan diri hingga akhirnya polisi melumpuhkannya.

"Tadi pagi waktu ditangkap dia sempat melawan dan mau melarikan diri, dan diberikan tindakan tegas dan terukur," sebutnya.

Alexander mengatakan, selain pelaku pembunuhan polisi juga menangkap seorang pria yang juga pernah melakukan pencurian di rumah korban.

"Memang ada dua orang yang kita amankan. Cuma beda lapor, yang satu pembunuhan yang satu pencurian beberapa waktu yang lalu," bebernya.

Sebelumnya, Bima Perangin-angin ditemukan tewas bersimbah darah di rumahnya Jalan Klambir V, Kelurahan Tanjung Gusta, Kecamatan Medan Helvetia.

Korban adalah pengusaha kontrakan di kawasan tersebut.

Menurut penghuni kontrakan korban, Malik mengatakan bahwa, peristiwa itu terjadi, pada Senin (18/3/2024) sekira pukul 22.00 WIB.

Ia menyampaikan, korban meninggal dunia diduga kuat setelah dibunuh oleh perampokan yang masuk ke dalam rumahnya.

"Kira-kira jam 10-an malam, saya terbangun handphone saya bunyi anak korban yang dari Pekan Baru nelpon, katanya Bolang (panggilan korban) kemalingan," kata Malik kepada Tribun-medan, Selasa (19/3/2024).

Katanya, tak lama beberapa penghuni kontrakan korban juga mengetuk pintu rumahnya dan memberitahu bahwa ada maling masuk ke rumah korban.

"Datanglah orang sini gedor-gedor pintu rumah saya, ngasih tahu bolang kemalingan. Terus nelpon lagi anaknya, barulah saya keluar," sebutnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved