Berita Viral

KEPEPET Mau Nikahi Pacar Jadi Alasan Michael Gomgom Sopir Taksi Online Peras Penumpang Rp100 Juta

Kepepet nikahi pacar jadi alasan Michael Gomgom sopir taksi online nekat peras penumpang Rp100 juta dan ancam bakal buang ke sungai

Instagram
TAMPANG Michael Gomgom, Sopir Taksi Online Peras Penumpang Rp100 Juta, Korban Alami Luka-luka 

TRIBUN-MEDAN.COM – Kepepet nikahi pacar jadi alasan Michael Gomgom sopir taksi online nekat peras penumpang Rp100 juta.

Adapun alasan Michael Gomgom alias Bonbon nekat aniaya dan peras penumpang Rp100 juta akhirnya terkuak.

Ternyata Michael Gomgom mengaku kepepet ingin menikahi pacarnya sehingga nekat peras penumpang dan ancam bakal buang ke sungai.

Kapolres Metro Jakarta Barat, Kombes M. Syahduddi mengatakan, Michael nekat menganiaya hingga meminta sejumlah uang kepada penumpangnya karena kepepet ingin menikahi pacarnya.

"Dari hasil pendalaman penyidik, motif utama pelaku untuk mengancam dan meminta sejumlah uang karena kepepet mau menikahi pacarnya,"

"Karena di bulan April yang bersangkutan akan menikah," kata Syahduddi, di Polres Jakarta Barat, Senin (1/4/2024) dilansir Tribun-medan.com dari Tribunjakarta.com.

Rencananya, pelaku akan menikahi kekasihnya pada bulan April besok.

Namun, hingga saat ini ia belum memiliki biaya untuk pernikahan tersebut.

SOSOK Michael Gomgom Sopir Taksi Online Peras Penumpang Rp100 Juta dan Ancam Buang Korban ke Sungai
SOSOK Michael Gomgom Sopir Taksi Online Peras Penumpang Rp100 Juta dan Ancam Buang Korban ke Sungai (KOLASE/TRIBUN MEDAN)


Karena desakan itulah, pelaku akhirnya tega melakukan kejahatan dengan menganiaya dan memeras penumpangnya untuk pertama kalinya.

"Sehingga dilakukanlah upaya-upaya atau tindakan-tindakan seperti itu dengan mengancam korban untuk mentransfer sejumlah uang sebanyak Rp 100 juta itu," kata dia.

Diketahui, aksi ini viral usai korban curhat di media sosial atas apa yang dialaminya pada Senin (25/3/2024) malam.

Peristiwa bermula ketika korban memesan taksi online dari mal di kawasan Tanjung Duren menuju apartemennya di Kembangan, Jakarta Barat.

Di tengah perjalanan, korban mulai curiga karena sopir justru mengarahkan mobilnya masuk ke dalam Tol.

Padahal, seharusnya rute menuju kediaman korban tak perlu lewat Tol. Tapi saat itu, sopir berdalih dia hanya mengikuti peta.

Tak lama dari itu, sopir tetiba mengeluh sesak napas dan meminta korban menggantikannya mengemudikan mobil.

"Dan secara kebetulan, korban ingin mengecek rating daripada si sopir ini di aplikasi online tersebut. Ternyata pelaku ataupun driver ini belum menekan tombol pick up penumpang, sehingga korban semakin curiga dan berupaya untuk kembali ke sesuai dengan alamat tujuan," papar kapolres.

Namun tiba-tiba, pelaku langsung menyodorkan ponselnya ke korban, sambil meminta dan memaksa korban untuk mentransfer sejumlah uang sebesar Rp100 juta.

"Karena kaget, korban juga menanyakan 'ini uang itu apa?' Pokoknya ditransfer ke rekening ini sejumlah Rp 100 juta," tutur kapolres.

Setelah itu, korban pun akhirnya mencoba kabur dan keluar dari mobil. 

Di sana, ia berteriak meminta tolong kepada warga sekitar.


Namun, saat ada yang hendak menolong, pelaku mengaku bahwa dia dan korban adalah pasangan suami istri yang sedang cekcok.

"Kemudian dengan seketika korban langsung berteriak dan mengatakan bahwa yang bersangkutan akan di rampok dan berteriak maling karena panik akhirnya pelaku melarikan diri dan korban sempat berupaya mengejar ataupun membuka bagasi belakang mobil pelaku. 

Jadi ketika pelaku melarikan diri, bagasi belakang mobil dalam kondisi terbuka," papar kapolres.

Baca juga: Komandan Lanal Nias Kunjungi Orangtua Casis yang Tewas Dibunuh Serda Adan: Tidak Melindungi Pelaku

Baca juga: SOSOK SKW Mahasiswa Penabrak Ojol hingga Tewas di Bandung, Ngaku Mabuk Baru dari Kelab Malam

SOSOK Michael Gomgom Sopir Taksi Online Peras Penumpang Rp100 Juta dan Ancam Buang Korban ke Sungai

Inilah sosok Michael Gomgom (30) sopir taksi online yang peras penumpang Rp100 juta dan ancam buang korban ke sungai.

Adapun akhirnya sosok sopir taksi online bernama Michael Gomgom berhasil ditangkap dan menjadi tersangka.

Sebelumnya, Michael Gomgom merupakan sopir taksi online Grab yang nyaris culik penumpang bernama Cindy Pangestu dan peras Rp100 juta.

Kini, Michael ditangkap di wilayah Cempaka Putih, Jakarta Pusat dan telah ditetapkan sebagai tersangka.

"Tadi malam tanggal 28 (Maret 2024), korban sudah langsung kami ambil keterangan, kami periksa, secara singkat sudah kami ambil keterangan."

"Kemudian dari fakta-fakta yang ada, berkolaborasi dengan rekan-rekan dari Grab karena menyangkut dengan personel yang ada di Grab."

"Akhirnya kami melakukan upaya penangkapan di wilayah Jakarta, tepatnya di Cempaka Putih," kata Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat, AKBP Andri Kurniawan, dilansir Tribun-medan.com dari Wartakotalive.com, Sabtu (30/3/2024).

Dari pantauan di lokasi, Michael keluar dari ruang tahunan bersama sejumlah aparat kepolisian dengan kedua tangannya terbogol.

Michael yang mengenakan masker hitam itu hanya terdiam dan menatap kosong ke depan.

Terutama saat polisi menggiringnya dari mobil menuju ruang tahanan.

Dikatakan Andri, pelaku terbukti melakukan pengancaman serta pemerasan terhadap Cindy Pangestu.

Kendati demikian, hingga kini polisi masih melakukan pendalaman terkait kasus tersebut.

"Sementara masih kami lakukan proses dan lain-lainnya. Jadi untuk pelaku masih kami ambil keterangan dulu. Sampai nanti modus-modus apa yang terjadi nanti akan kami sampaikan," terang Andri.

Terkini, Michael telah ditahan di Mapolres Metro Jakarta Barat.

Terpisah, Director of Operations Jabodetabek Grab Indonesia, Tyas Widyastuti mengapresiasi respons cepat pihak kepolisian yang menangkap Michael.

Manajemen berharap, penangkapan ini dapat memberi sedikit rasa tenang dan menjadi awal resolusi atas permintaan utama penumpang.

"Kami bersyukur bahwa teknologi dan prosedur investigasi internal kami dapat membantu pihak kepolisian dalam penangkapan tersangka," kata Tyas dalam pernyataannya, Jumat.

Tyas menuturkan, fokus manajemen tetap pada penumpang dan memastikan kasus terus diproses sesuai hukum yang berlaku.

"Pendampingan lain yang kami tawarkan pada penumpang termasuk konseling, transportasi dan penjagaan keamanan selalu tersedia jika diperlukan," terang dia.

Sebelumnya, Kuasa hukum korban, Wilhelmus Rio Resandhi mengungkapkan kronologi percobaan penculikan yang dialami kliennya.

Wilhelmus mengatakan, kejadian bermula saat Cindy memesan taksi online dari Neo Soho, Jakarta Barat menuju tempat tinggalnya.

Ketika itu, Cindy sudah memastikan nomor polisi mobil yang dikendarai oleh pelaku.

Korban pun naik ke dalam mobil tanpa menaruh curiga kepada sang sopir.

Namun, hal aneh mulai terjadi saat mobil tiba-tiba melaju ke arah Tol Jakarta-Tangerang.

Padahal, rumah korban bisa dituju tanpa perlu lewat tol.

Saat ditanya terkait rute jalan, sang sopir berdalih hanya mengikuti Google Maps.

"Tiba-tiba timbul kecurigaan, mengapa mobil masuk tol, dan ternyata mitra pengemudi tidak memencet tombol pick up di aplikasi," katanya saat dikonfirmasi Kompas.com, Kamis (28/3/2024).

Kemudian, sopir tiba-tiba mengeluh sesak napas dan meminta korban untuk mengemudikan mobil.

"Di tengah perjalanan, mitra pengemudi mengeluh sesak napas dan meminta pelapor (C) untuk menggantikannya mengemudikan mobil, pelapor menolak," jelasnya.

Selanjutnya, sopir taksi justru meminta Cindy mengirimkan uang Rp 100 juta.

Korban juga diancam akan dibuang ke sungai apabila tidak menuruti permintaannya.

Korban lantas memaksa keluar dari mobil yang ditumpanginya dengan meloncat hingga mengalami luka-luka.

Sopir pun menghentikan mobilnya lalu mengejar, menarik, membekap, menggendong, hingga membanting korban untuk kembali masuk ke mobil.

Korban juga sempat berteriak meminta tolong kepada pengguna jalan.

Saat itu, terjadi cekcok dan tarik-menarik antara sopir dengan Cindy.

Michael lantas merampas ponsel dan tas berisi laptop milik korban.

Meski begitu, Cindy berhasil merebut kembali tas berisi laptop.

Cindy kembali kabur keluar mobil dan berteriak meminta tolong. Namun, pelaku membalas teriakan itu.

"Namun, mitra pengemudi membuat situasi dan membalas teriakan seolah-olah cerita bahwa suami istri sedang bertengkar," jelas Wilhelmus.

Tak menyerah, Cindy akhirnya berteriak dan mengatakan pelaku bukanlah suaminya.

Usahanya membuahkan hasil, warga yang tak jauh dari lokasi kemudian menolong Cindy.

(*/tribun-medan.com) 

Baca juga: KPU Deli Serdang Panggil Caleg yang Sempat Ditipu PPK Ratusan Juta, Oknum PPK Banyak Menghilang

Baca juga: 15 Anggota TNI Tersangka, Kini Ditahan Pomdam Jaya, Aniaya 4 Preman yang Tak Mau Ditampung Polisi

 

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved