Viral Medsos
JAWAB Pertanyaan Hakim MK Arief Hidayat, Budi Waseso Jelaskan Pencopotan Dirinya dari Dirut Bulog
Diketahui, hakim Konstitusi Arief Hidayat merasa heran kenapa Budi Waseso dicopot dari jabatan Kepala Badan Urusan Logistik (Bulog) menjelang Pilpres
“Kalau hanya sekedar kepala pemerintahan akan kita hadirkan di persidangan ini, tapi karena presiden sebagai kepala negara, simbol negara yang harus kita junjung tinggi oleh semua stakeholder, maka kita memanggil para pembantunya, dan pembantunya ini yang berkaitan dengan dalil pemohon.”
Arief menuturkan, dalil permohonan dalam sidang PHPU Pilpres 2024 mengatakan ada keberpihakan lembaga kepresidenan dan dukungan Presiden Joko Widodo dalam Pilpres.
“Itu kemudian memunculkan beberapa hal. Satu, cawe-cawe yang sudah saya sebutkan tadi, kemudian keterlibatan ASN TNI Polri yang tidak netral, ada sangkaan dugaan gubernur bupati wali kota yang penjabat, itu juga ikut bermain di situ. Ini sangkaan atau dugaan yang perlu dibuktikan di persidangan,” ucap Arief.
“Kemudian ada peranserta lurah, kepala desa juga yang ikut cawe-cawe, ikut menggalang massa, dan kemudian bansos yang dianggap mempunyai korelasi dengan elektoral.”
Budi Waseso Jawab Pencopotannya dari Dirut Bulog
Diberitakan sebelumnya, Mantan Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso menyatakan, pencopotan dirinya sebagai Dirut Bulog tidak ada kaitannya dengan menolak bantuan sosial (bansos) yang digulirkan Presiden Joko Widodo selama masa kampanye.
Hal ini dikatakannya usai dilantik menjadi Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Masa Bakti Tahun 2023-2028 di Istana Negara, Jakarta Pusat, Jumat (5/4/2024).
Pria yang karib disapa Buwas ini menyampaikan tidak pernah menolak bansos. "Ndak ada hubungannya dengan bansos. Waktu di Bulog enggak ada, saya enggak pernah menolak bansos. Justru bansos itu kan programnya Pak Presiden, programnya pemerintah," kata Buwas di Istana Negara, Jumat.
Ia menuturkan, beras yang disimpan di Bulog adalah Cadangan Beras Pemerintah (CBP). Artinya, pemerintah bisa menggunakan beras tersebut kapan pun jika diperlukan.
"Saya hanya tugasnya menyalurkan. Jadi enggak ada hubungannya dengan itu ya, menolak itu enggak ada, dan bukan kapasitasnya Dirut Bulog untuk menolak. Dan saya harus melaksanakan perintah negara," ucap dia.
Ia lantas mengungkapkan, pencopotannya sebagai Dirut Bulog terjadi lantaran masa jabatannya sudah habis menurut Peraturan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Buwas sudah menjabat sebagai pucuk pimpinan lembaga tersebut lebih dari lima tahun.
"Kalau kita mau jujur lihat aturan menteri, itu totalnya penugasannya 5 tahun dan saya sudah 5 tahun bahkan lebih. Dan pergantian itu biasa, bagi saya itu biasa. Karena namanya itu amanah, tugas, kalau waktunya sudah selesai, kalau pimpinan siapapun mengatakan ganti, ya diganti," jelasnya.
Sebelumnya dikutip dari Tribunnews, Hakim konstitusi Arief Hidayat mempertanyakan latar belakang perpindahan posisi Budi Waseso (Buwas) dari Direktur Utama Perum Bulog menjadi Komisaris Utama PT Semen Indonesia (Persero).
Dalam sidang perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) yang menghadirkan salah satunya Menteri Sosial (Mensos), Tri Rismaharini, Arief menilai perpindahan posisi itu bisa saja berkaitan dengan cawe-cawe Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam Pemilu 2024.
"Yang pertama kita mengenal lembaga ada Menteri Sosial, kemudian ada kaitannya dengan kepala Badan Pangan Nasional, kemudian ada kepala Bulog," kata Arief di ruang sidang Gedung Mahkamah Konstitusi (MK), Jumat (5/4/2024).
"Pada saat-saat kritis saya baca di massa media kepala Bulog Budi Waseso diganti, ada faktor apa ini yang melatarbelakangi?" sambungnya.
(*/tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter
REKAM JEJAK Brigjen Yusri Yunus, Daftar Jabatan Penting di Polri Pernah Diemban Yusri Yunus |
![]() |
---|
DUDUK PERKARA Oknum TNI Prada SA Ngamuk di Tempat Hiburan Malam, TNI AD Usut Asal Senjata Api |
![]() |
---|
SOSOK Brigjen Yusri Yunus Petinggi Polri Meninggal Tadi Malam, Yusri Rekan Seangkatan Kapolri |
![]() |
---|
Nasib Oknum Polisi M Yunus Tendang Pengendara, Kapolres Prabumulih Diminta Bertindak, Kronologinya |
![]() |
---|
Paniknya Pejabat Ini Tiba-tiba Didatangi Petugas dan Ditangkap, Puluhan Juta Uang di Bawah Meja |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.