Medan Terkini
Kisah Ira Manda Sari, Fisioterapis yang Punya Peran Penting di Balik Pertandingan Olahraga
Sebagai seorang perempuan,Ira Manda Sari Berampu mengatakan Fisioterapi bukanlah pekerjaan yang mudah.
Penulis: Husna Fadilla Tarigan | Editor: Randy P.F Hutagaol
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Fisioterapi menjadi satu hal penting yang harus berjalan berdampingan dengan pelaku olahraga.
Keberadaanya sangat dibutuhkan demi memberikan reaksi cepat kepada atlet yang mengalami cedera saat berlatih maupun bertanding.
Dunia olahraga yang membutuhkan tindak cepat akan keadaan menjadi tantangan tersendiri bagi Ira Manda Sari Berampu.
Sebagai seorang perempuan, menurutnya ini bukanlah pekerjaan yang mudah, tetapi seru dan menantang.
Menjadi minoritas ditengah lapangan, ia bahkan harus tebal telinga agar tak mendengan berbagai godaan halus dari para laki-laki disana.
"Terjun di situ awalnya karena coba-coba, apalagi dulunya sama sekali tidak pernah suka sama bola. Tapi karena rasa penasaran gimana d ilapangan, bagaimana fisioterapi di lapangan, akhirnya aku putuskan untuk menjalani profesi ini," ujar Manda.
Bagi Manda, memberikan pertolongan pertama kepada para atlet memiliki rasa yang berbeda untuknya.
Melihat para atlet yang berjuang memperoleh kemenangan, di sisi lapangan Manda dan tim tengah berharap cemas agar tak ada yang cedera.
"Jadi kenapa suka dengan profesi ini, karena sebagai tim medis di lapangan kita dituntut cepat dan membantu para atlet agar tidak cedera parah itu pekerjaan yang menggugah hati aku," ungkapnya.
Profesi fisioterapis olahraga tentunya berbeda dengan fisioterapis umum yang punya tugas mengembalikan kondisi pasien hingga dapat melakukan aktivitas normal.
Seperti duduk, berdiri dan berjalan. Fisioterapis olahraga harus berusaha mengembalikan kemampuan berolahraga pasiennya. Seperti melompat, berlari bahkan hingga mampu kembali berkompetisi.
"Seorang fisioterapis olahraga akan menangani cedera olahraga, seperti keseleo pada pergelangan kaki, cedera otot tertarik, dan cedera lutut. Adapun tujuan dari semuanya adalah untuk mengembalikan atlet atau orang yang cedera tersebut agar bisa kembali ke olahraganya," jelasnya.
Tantangan Manda sebagai Fisioterapis Sport Perempuan yang Banyak Menangani Laki-laki
Tantangan tersendiri bagi seorang perempuan di lapangan atau berprofesi sebagai seorang fisioterapis olahraga.
Sebab notabenenya harus banyak menghadapi laki-laki di lapangan.
"Kalau disorakin pas lari ke tengah lapangan itu udah biasa ya, awal-awal aku grogi juga jadinya. Tapi kelamaan sudah terbiasa. Dari segi fisik karena lari mungkin agak lambat karena kita cewek," ceritanya.
Tak hanya menghadapi para atlet yang laki-laki, jadi Manda juga harus menghadapi sorak sorai para penonton yang mayoritas juga lelaki.
Selain itu, tantangan tersendiri baginya seorang wanita di lapangan hijau adalah ketika menghadapi cedera di lokasi yang tidak biasa.
Pernah beberapa kali ia harus menghadapi cedera dibagian yang tabu atau bagian testis, karena harus dilakukan seorang perempuan.
Tetapi baginya itu tantangan yang harus dihadapi secara profesional.
"Pernah menangani cedera paling parah, yakni dislokasi, atau pergeseran sendi dari katupnya. Saat itu saya cukup panik, karena pengalaman pertama saya dan akhirnya teratasi dengan bertanya juga belajar," tuturnya.
Sebagai wanita yang banyak menghadapi laki-laki dipekerjakannya, Manda mendapatkan sedikit penolakan dari orang tua, meskipun begitu ia sudah memberi banyak pengertian kepada keduanya.
Sebab, Manda merasa ini merupakan passion-nya, menjadi seorang fisioterapis di bidang olahraga.
"Awalnya jatuh hati di bagian ini, karena melihat senior sebelumnya, karena sangat sedikit seorang perempuan terjun di dunia olahraga atau fisioterapis sport," katanya.
Dengan semua yang didapatnya pada pekerjaan ini, membuat Manda yakin profesi ini cukup menjanjikan, dimana dunia olahraga juga terus berkembang.
Selain itu prospek kerja profesi ini semakin besar karena sudah ada regulasi yang mewajibkan klub-klub sepak bola nasional di liga 1 dan liga 2 untuk memiliki tim medis yang terdiri atas fisioterapis.
Fisioterapis di klub olahraga biasanya dikontrak per musim. Penghasilannya beragam yaitu berkisaar Rp 4 juta hingga Rp 5 juta per bulan.
Jika ingin menjadi seorang fisioterapis, kamu bisa mempelajarinya di Akademi, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan, dan Perguruan Tinggi dengan Jurusan Fisioterapi.
"Kesan selama bekerja sebagai seorang perempuan di bagian fisioterapi sport menurut saya sangat menantang ya. Banyak belajar dan keseruan yang didapat selama dilapangan," pungkasnya.
Biofile
Nama : Ira Manda Sari Berampu
Nama panggilan : Manda
TTL : Medan, 28 Juni 1999
Status : Single
Nama Ayah : Rustaman Berampu
Nama Ibu : Radiah Angkat
SD: SDN 060889
SMP : SMP N 10 Medan
SMA : SMA Swasta Raksana
Kuliah : Institut Medistra Lubuk Pakam
Anak ke dari : 4 dari 4 bersaudara
Hobby: Make Up
Prestasi/ karier
Fisioterapi
Tentang Ira
Ira Manda Sari Berampu merupakan fisioterapi sport di berbagai event olahraga yang berada didaerah kota Medan dan juga sudah pernah menjadi fisioterapi di tim sepak bola liga 3.
Sekarang Ira Manda Sari Berampu mempunyai tim khusus fisioterapi sport yang bernama XplorePhysio dan Ira juga ikut di sebuah manajemen karya sport organizer.
(cr26/tribun-medan.com)
Stiker Barcode Parkir Berlangganan Tak Berlaku Lagi di Medan, Begini Kata Kadishub |
![]() |
---|
Diperiksa Kejatisu, Anggota DPRD Medan Eko Ditanyai 18 Pernyataan Dugaan Pemerasan |
![]() |
---|
Kebijakan Baru, Stiker Barcode Parkir Berlangganan Tidak Berlaku Lagi, Ini Kata Kadishub |
![]() |
---|
Besaran Tunjangan yang Diterima Anggota DPRD Sumut, Ada Tunjangan Sewa Rumah hingga Transportasi |
![]() |
---|
6 Bulan Berlalu, Polisi Belum Tetapkan Tersangka Kasus Pakai Lagu tanpa Izin di HW Dragon Bar Medan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.