Berita Internasional

Wanita Curiga Pengasuh Racuni Anaknya karena Temukan Obat Mencurigakan, Ternyata Begini Kebenarannya

Maraknya kasus pengasuh yang tak bertanggung jawab memang membuat orang-orang menjadi was-was seperti kejadian wanita curiga pengasuh racuni anaknya.

|
TRIBUN MEDAN/HO
Wanita curiga pengasuh racuni anaknya. 

Ia berjanji kedepannya semuanya akan menjadi lebih jelas sehingga keduanya tidak lagi menghadapi situasi canggung atau menimbulkan kesalahpahaman.

(cr32/tribun-medan.com)

Pergoki Pengasuh Diam-diam Makan Susu Bubuk Anaknya, Cerita di baliknya Bikin Wanita Ini Syok

Baru-baru ini warganet dihebohkan dengan kisah nenek diam beri cucunya obat bius.

Aksi nenek diam beri cucunya obat bius itu begitu tak biasa

Dikutip tribun-medan.com dari eva.vn Rabu (3/4/2024), aksi nenek diam beri cucunya obat bius itu diketahui oleh sang pengasuh.

Kisah ini dibeberkan oleh seorang wanita yang baru saja melahirkan pada bulan November lalu.

Wanita itu dan suaminya adalah pekerja.

Karena kondisi pekerjaannya, ia tidak dapat istirahat panjang dan mulai kembali bekerja pada awal bulan Maret.

Mereka tinggal bersama ibu sang suami yang sudah tua dan kesehatannya buruk, jadi mereka mencari pengasuh untuk membantu merawat sang anak.

Tugas utama sang pengasuh adalah merawat anaknya dan membantu pekerjaan rumah tangga serta menyiapkan makanan.

Wanita itu sengaja pulang kerja lebih awal karena suaminya sering bekerja hingga larut malam atau terkadang bekerja shift malam.

Mereka memberi gaji kepada pengasuh sebesar 10 juta VNS/bulan (sekitar Rp 6,3 juta) dengan harapan ia bisa merasa nyaman dan fokus merawat bayinya, tanpa berpikir untuk melakukan hal lain.

Awalnya wanita itu merasa sangat puas dengan pengasuh ini karena ia cocok dengan anaknya.

Ia dapat melihat perkembangan sang anak yang signifikan setiap pulang kerja.

Namun akhir-akhir ini ia mulai melihat beberapa kebiasaan buruk sang pengasuh seperti banyak menggunakan ponsel saat atau lebih asyik ngobrol dibandingkan memperhatikan anaknya.

Awalnya ia hanya mengingatkannya untuk lebih perhatian, namun seiring berjalannya waktu, ia malah melihat semakin banyak kebiasaan buruk.

Salah satunya adalah sang pengasuh berkali-kali memakan susu bubuk sang bayi.

Ia tidak senang dengan hal itu karena merupakan kebiasaan buruk, tidak jujur ​​dalam bekerja, dan merugikan keluarga.

Tiap kotak susu yang ia beli untuk anak saya harganya hampir 2 juta VND (sekitar Rp 1,2 juta).

Jika sang pengasuh terus menggunakan sebanyak itu, itu akan sia-sia.

Akhirnya wanita itu memutuskan untuk "menangkapnya saat itu juga" dan memintanya untuk lebih serius dalam pekerjaannya.

Sadar dirinya tertangkap basah, ekspresi sang pengasuh langsung berubah.

Tapi apa yang ia lakukan selanjutnya begitu mengejutkan.

Ia melihat ke arah ruang tamu, lalu menutup pintu dan berbisik: “Tadinya saya tidak bermaksud mengatakan apa-apa, tapi saya takut kamu salah paham bahwa aku mendambakan susu bayi dan memakannya secara diam-diam. Namun ada kebenaran yang menurut saya sebaiknya saya sampaikan demi kebaikan,”

Ternyata sang pengasuh sedang menguji susu bayi tersebut untuk melihat bagaimana efeknya karena baru-baru ini ia memperhatikan bahwa setelah bayinya selesai minum susu, ia tertidur sangat nyenyak dan dalam waktu yang lama.

Ia mengatakan bahwa belakangan ini sang nenek bersikap mencurigakan dengan mencoba membawakan susu untuk diminum sang cucuk tanpa mengizinkan pengasuhnya membuatnya sendiri.

Tak sampai di situ, suatu hari, sang pengasuh mendengar neneknya berbicara di telepon dan mengatakan sesuatu tentang “menenangkan” yang membuatnya sedikit khawatir.

Wanita itu kemudian memanggil sang ibu mertua saya untuk membicarakannya.

Setelah beberapa saat berdebat, sang ibu mertua akhirnya mengakui bahwa ia mendengarkan teman-temannya dan membeli obat penenang untuk dimasukkan ke dalam susunya guna membantu sang cucu tidur nyenyak.

Hal itu ia lakukan karena tak mau membuat tangisan sang cucu membuat ibunya pusing.

Wanita itu begitu syok mendengar pengakuan sang mertua.

Ia kemudian membawa sang anak ke rumah sakit untuk pemeriksaan.

Kata dokter, untungnya tidak ada efek serius dan anaknya hanya perlu diawasi lebih lanjut.

Setelah itu, wanita tersebut mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pengasuh anaknya.

(cr32/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved