Tribun Wiki

5 Jenis Ikan yang Baik untuk Cegah Stunting pada Anak, Nomor 2 Sering Dikonsumsi

Beberapa ikan yang biasa kita konsumsi ternyata mengandung asam folat tinggi untuk mencegah stunting. Lantas, apa saja ikan tersebut?

Editor: Array A Argus
SHUTTERSTOCK/ EDGUNN
Ilustrasi ikan lele segar dengan garam dan lemon. (SHUTTERSTOCK/ EDGUNN) 

TRIBUN-MEDAN.COM,- Isu penanganan stunting masih menjadi pembahasan serius pemerintah pusat.

Stunting adalah masalah gizi kronis akibat kurangnya asupan gizi dalam jangka waktu panjang, sehingga mengakibatkan terganggunya pertumbuhan pada anak. 

Anak yang mengalami masalah stunting akan mengalami perlambatan pertumbuhan, sehingga tubuhnya cenderung lebih pendek.

Masalah ini acapkali menjadi problem ketika anak tumbuh dewasa.

Baca juga: Angkat Tema Stunting di Seminar Nasional, PHDI: Atasi Stunting Tak Bisa Sendiri

Namun, banyak pihak yang tidak menyadari akan masalah serius stunting ini.

Mereka menilai bahwa tubuh pendek pada anak karena faktor genetika.

Padahal, menurut sejumlah penelitian, faktor genetika memiliki pengaruh kecil terhadap kondisi kesehatan seseorang dibandingkan dengan faktor lingkungan dan pelayanan kesehatan.

Untuk mengatasi masalah stunting ini, pemerintah pun menggelontorkan dana yang tidak sedikit.

Beragam kegiatan dilakukan untuk memberikan pelayanan kesehatan maksimal, terkhusus bagi ibu hamil.

Umumnya, stunting mulai terjadi saat anak masih berada dalam kandungan dan terlihat saat mereka memasuki usia dua tahun.

Baca juga: Adakan Seminar Nasional dengan Tema Stunting, PHDI : Atasi Stunting Tak Bisa Sendiri

Untuk itu, ibu yang tengah mengandung disarankan agar mengonsumsi makanan bergizi, termasuk asam folat.

Asam folat berperan penting untuk mendukung perkembangan otak dan sumsum tulang belakang bayi.

Zat ini juga dapat mengurangi risiko gangguan kehamilan hingga 72 persen.

Dengan asupan asam folat, kegagalan perkembangan organ bayi selama masa kehamilan juga bisa dicegah.

Adapun makanan yang mengandung asam folat diantaranya adalah ikan

Beberapa jenis ikan bahkan sering kita konsumsi dalam kehidupan sehari-hari.

Lantas, apa saja jenis ikan tersebut, berikut ulasannya.

Baca juga: Turunkan Stunting, Pj Gubernur Sumut akan Perkuat BAAS dan Keterlibatan Swasta

1. Ikan Sarden

Ikan sarden merupakan jenis ikan yang tiap 100 gramnya mengandung sekitar 10 mikrogram asam folat.

Mengonsumsi ikan sarden di masa kehamilan tidak hanya bisa mencegah stuting pada anak, tapi juga melindungi diri dari penyakit jantung akibat kolsetrol jahat.

Baca juga: Anggaran Penurunan Stunting Rp 370 Miliar di APBD 2024, Hassanudin: Ikuti Arahan Wapres

Dengan mengonsumsi ikan sarden, kolseterol jahat itu akan dipecah oleh senyawa yang terkandung di dalam ikan tersebut.

Selain mengandung asam folat, ikan sarden juga kaya akan gizi serta gurih ketika dimasak.

2. Ikan Lele

Mungkin banyak yang belum tahu, bahwa ikan lele ternyata mengandung asam folat yang baik untuk mencegah stunting pada anak.

Dengan mengonsumsi ikan lele, dapat mengoptimalkan perkembangan otak dan sistem saraf janin.

Tiap ikan lele yang dikonsumsi, sedikitnya mengandung 10 mikrogram asam. 

Baca juga: Amy BMJ Kini Minta Tolong Jokowi, tak Tahu Aden Wong Bawa Bayinya Kemana: Takut Bayi Saya Stunting

Bagi Anda yang suka dengan ikan lele, Anda bisa menyajikannya dalam berbagai menu masakan.

Apakah ikan tersebut digoreng, atau digulai sesuai selera.

3. Ikan Bandeng

Ikan bandeng juga termasuk jenis ikan yang mengandung asam folat.

Tiap 3 ons penyajian, ikan bandeng mengandung 16 mikrogram asam folat yang baik untuk mencegah stunting.

Bukan cuma mengandung asam folat saja, ikan bandeng juga menjadi sumber protein, kalsium, dan fosfor yang punya rasa lezat.

Baca juga: Target Prevalensi Stunting Deliserdang 2024 di Bawah 10 Persen

4. Ikan Halibut

Dilansir dari National Institutes of Health, dalam 3 ons ikan halibut yang telah dimasak mengandung sekitar 12 mikrogram asam folat.

Ikan halibut juga kaya akan vitamin A dan vitamin D, serta punya kandungan vitamin lebih banyak daripada ikan kod. 

Meski ikan ini terdengar asing, tapi sebenarnya jenis ikan ini sering pula ditemui di pasar-pasar tradisional.

Bentuknya pipih dan berwarna cokelat tua.

5. Ikan Salmon

Ikan salmon adalah jenis ikan yang paling familiar.

Dari rasa, tentu ikan yang satu ini sangat nikmat.

Pada ikan salmon juga terkandung asam folat yang baik dikonsumsi oleh ibu hamil.

Hampir sama dengan ikan sarden, ikan salmon juga mengandung asam lemak omega-3 yang baik untuk mendukung pertumbuhan janin. 

Faktor Penyebab Stunting

Dilansir dari laman RSUD Blora, setidaknya ada 7 faktor penyebab terjadinya stunting pada anak.

Adapun penyebabnya cukup beragam.

Mulai dari kurang gizi, hingga masalah santitasi.

Berikut ini 7 faktor penyebab stunting menurut laman RSUD Blora:

1. Kurang Gizi dalam Waktu Lama

Tanpa disadari, penyebab stunting pada dasarnya sudah bisa terjadi sejak anak berada di dalam kandungan.

Sebab, sejak di dalam kandungan, anak bisa jadi mengalami masalah kurang gizi.

Penyebabnya, adalah karena sang ibu tidak memiliki akses terhadap makanan sehat dan bergizi seperti makanan berprotein tinggi, sehingga menyebabkan buah hatinya turut kekurangan nutrisi.

Selain itu, rendahnya asupan vitamin dan mineral yang dikonsumsi ibu juga bisa ikut memengaruhi kondisi malnutrisi janin.

Kekurangan gizi sejak dalam kandungan inilah yang juga bisa menjadi penyebab terbesar kondisi stunting pada anak.

2. Pola Asuh Kurang Efektif

Pola asuh yang kurang efektif juga menjadi salah satu penyebab stunting pada anak.

Pola asuh di sini berkaitan dengan perilaku dan praktik pemberian makanan kepada anak.

Bila orang tua tidak memberikan asupan gizi yang baik, maka anak bisa mengalami stunting.

Selain itu, faktor ibu yang masa remaja dan kehamilannya kurang nutrisi serta masa laktasi yang kurang baik juga dapat memengaruhi pertumbuhan dan otak anak.

3. Pola Makan

Rendahnya akses terhadap makanan dengan nilai gizi tinggi serta menu makanan yang tidak seimbang dapat memengaruhi pertumbuhan anak dan meningkatkan risiko stunting.

Hal ini dikarenakan ibu kurang mengerti tentang konsep gizi sebelum, saat, dan setelah melahirkan.

4. Tidak Melakukan Perawatan Pasca Melahirkan

Setelah bayi lahir, sebaiknya ibu dan bayi menerima perawatan pasca melahirkan.

Sangat dianjurkan juga bagi bayi untuk langsung menerima asupan ASI agar dapat memperkuat sistem imunitasnya.

Perawatan pasca melahirkan dianggap perlu untuk mendeteksi gangguan yang mungkin dialami ibu dan anak pasca persalinan.

5. Gangguan Mental dan Hipertensi Pada Ibu

Pola asuh yang kurang efektif juga menjadi salah satu penyebab stunting pada anak.

Pola asuh di sini berkaitan dengan perilaku dan praktik pemberian makanan kepada anak.

Bila orang tua tidak memberikan asupan gizi yang baik, maka anak bisa mengalami stunting.

Selain itu, faktor ibu yang masa remaja dan kehamilannya kurang nutrisi serta masa laktasi yang kurang baik juga dapat memengaruhi pertumbuhan dan otak anak.

6. Sakit Infeksi yang Berulang

Sakit infeksi yang berulang pada anak disebabkan oleh sistem imunitas tubuh yang tidak bekerja secara maksimal.

Saat imunitas tubuh anak tidak berfungsi baik, maka risiko terkena berbagai jenis gangguan kesehatan, termasuk stunting, menjadi lebih tinggi.

Karena stunting adalah penyakit yang rentan menyerang anak, ada baiknya Anda selalu memastikan imunitas buah hati terjaga sehingga terhindar dari infeksi.

7. Faktor Sanitasi

Sanitasi yang buruk serta keterbatasan akses pada air bersih akan mempertinggi risiko stunting pada anak.

Bila anak tumbuh di lingkungan dengan sanitasi dan kondisi air yang tidak layak, hal ini dapat memengaruhi pertumbuhannya.

Rendahnya akses terhadap pelayanan kesehatan juga merupakan salah satu faktor penyebab stunting.(ray/tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter    

Berita viral lainnya di Tribun Medan 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved