Viral Medsos
TANGGAPAN SINGKAT Gibran ketika Dirinya dan Jokowi Dipecat dari PDIP: Ya Nggak Apa-apa Dipecat. . .
Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Gibran Rakabuming Raka tak lagi menjadi bagian dari PDIP. Hal itu ia sampaikan saat ditanya status Jokowi dan Gibran
TRIBUN-MEDAN.COM - Ketua Bidang Kehormatan DPP PDI-P Komarudin Watubun mengatakan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Gibran Rakabuming Raka tak lagi menjadi bagian dari PDIP. Hal itu ia sampaikan saat ditanya status Jokowi sebagai kader PDIP?
"Ah, orang (Jokowi) sudah di sebelah sana, bagaimana mau dibilang bagian masih dari PDI Perjuangan? yang benar saja," kata Komarudin.
Selain Jokowi, Gibran juga ditegaskan tak lagi menjadi kader PDI-P.
Menurut Komarudin, keputusan partai mencoret Gibran sebagai kader sudah berlaku sejak resmi menjadi calon wakil presiden Prabowo Subianto.
"Gibran itu sudah bukan kader partai lagi, saya sudah bilang sejak dia (Gibran) ambil putusan itu (jadi cawapres Prabowo)," ujar anggota Komisi II DPR RI ini.
Dengan dicoretnya Jokowi dan Gibran dari kader PDIP, maka kedekatan Megawati dan Jokowi serta Gibran selama ini tinggal kenangan.
Kendati demikian, Komarudin enggan mengungkapkan saat ini terkait langkah politik PDI-P terhadap pemerintahan Prabowo-Gibran ke depan.
Komarudin disinggung apakah PDI-P akan bergabung dalam pemerintahan Prabowo-Gibran.
"PDI Perjuangan itu setiap sikap terhadap koalisi dan bukan koalisi itu ada sikap-sikap yang dari dulu kita ada hitung-hitungannya. Dan saya kira itu sudah disampaikan itu keputusan Ketua Umum lah nanti kita lihat," pungkasnya.
Pesankan jangan pernah berbohong
Komarudin lantas mengungkit pernyataan Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto soal Gibran yang disebut berbohong pada partainya.
Menurut dia, apa yang disampaikan Hasto benar adanya.
Gibran pernah berbicara di depan Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, bahwa tidak akan maju sebagai calon wakil presiden.
"Mas Gibran sendiri maju ke mimbar, lalu disampaikan waktu itu tetap bersama PDI Perjuangan," ujar dia.
"Jadi kalau kemudian sampai beberapa waktu kemudian dia maju menjadi cawapres, lalu sekarang Pak Sekjen meluruskan pembicaraan itu, lalu dianggap Pak Sekjen, 'Wah, berbahaya'. Justru yang berbahaya itu Mas Gibran," sambungnya.
Ia menambahkan, apa yang disampaikan Hasto sebenarnya adalah pengingat bagi putra sulung Presiden Joko Widodo itu sendiri.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.