Berita Viral

SOSOK Gatot Sugeng Kepala BC Soetta, Disorot Karena Tahan Alat Belajar SLB dari Korsel

Inilah sosok Gatot Sugeng Wibowo, Kepala Kantor Pelayanan Utama Bea dan Cukai Tipe C Soekarno-Hatta yang belakangan menjadi sorotan

|
KOLASE/TRIBUN MEDAN
Gatot Sugeng Wibowo, Kepala Kantor Pelayanan Utama Bea dan Cukai Tipe C Soekarno-Hatta 

TRIBUN-MEDAN.COM – Inilah sosok Gatot Sugeng Wibowo, Kepala Kantor Pelayanan Utama Bea dan Cukai Tipe C Soekarno-Hatta yang belakangan menjadi sorotan.

Sosok Gatot Sugeng Wibowo menjadi sorotan usai jajarannya menahan alat belajar SLB hibah dari Korea Selatan.

Lantas, siapakah sosok Gatot Sugeng Wibowo?

Adapun Gatot Sugeng Wibowo merupakan Kepala Kantor Pelayanan Utama Bea dan Cukai Tipe C Soekarno-Hatta. 

Ia menjabat sebagai Kepala Kantor Pelayanan Utama Bea dan Cukai tipe C Soekarno Hatta sejak Februari 2023. 

Sebelumnya, nama Gatot Sugeng Wibowo mulai melejit setelah berhasil menggagalkan penyeludupan narkotika jaringan internasional. 

Adapun jaringan narkotika itu jenis kokain cair dibawa oleh pria asal Brasil. 

Kesuksesan Gatot mengungkap kasus tersebut bukanlah tanpa sebab. 

Baca juga: Alat Belajar SLB dari Korsel Ditahan 2 Tahun, Korban Minta Maaf, Pejabat Bea Cukai Malah Senyum Puas

Pasalnya, membutuhkan waktu hingga melakukan ujicoba tes narkotika sampai dua kali, hingga menggunakan metode pembakaran.

Namun terkini, namanya disorot usai dirinya menyerahkan alat belajar SLB yang ditahan selama dua tahun viral di media sosial.

Ekspresi senyum Gatot menjadi sorotan. 

Alat Belajar SLB dari Korsel Ditahan 2 Tahun, Korban Malah Minta Maaf, Pejabat <a href='https://medan.tribunnews.com/tag/bea-cukai' title='Bea Cukai'>Bea Cukai</a> Senyum Puas

Alat Belajar SLB dari Korsel Ditahan 2 Tahun, Korban Malah Minta Maaf, Pejabat Bea Cukai Senyum Puas (KOLASE/TRIBUN MEDAN)

Sebelumnya, Plt Kepala Sekolah Luar Biasa (SLB)-A Pembina Tingkat Nasional Dedeh meminta maaf atas kegaduhan soal alat belajar SLB ditahan tersebut.

Dalam hal ini Dedeh Kurniasih meminta maaf dan mengaku pihaknya kurang memahami prosedur pengiriman dan penerimaan barang impor dan barang hibah.

"Permohonan maaf dari kami atas ketidaktahuan dan kekurangan wawasan bagaimana prosedur barang hibah importir sehingga menyebabkan miskomunikasi.

Halaman
12
Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved