Kesehatan
Mengenal Virus Toxo Rubella yang Diidap Nita Vior, Simak Bahayanya
Toxo dan rubella adalah jenis virus yang dapat menyerang ibu hamil yang dapat berdampak pada perkembangan bayi
Gangguan juga dapat menyebabkan luka yang mempengaruhi kulit, mata, dan mulut, serta kerusakan otak dan organ.
Baca juga: Deteksi Dini Virus TB dan HIV/AIDS, Lapas Kotapinang Gelar Skrining dan Pemeriksaan Warga Binaan
Tujuan dan Manfaat Pemeriksaan TORCH
Masih dilansir dari halodoc, tujuan dan manfaat pemeriksaan TORCH adalah mendeteksi infeksi yang bisa menular selama kehamilan.
Tes ini juga berguna menegakkan diagnosis pada ibu hamil atau bayi baru lahir yang menunjukkan gejala infeksi TORCH.
Dengan mendeteksi TORCH sedini mungkin, dokter bisa segera mengatasi infeksi agar tidak menular pada bayi selama kehamilan.
Pemeriksaan juga bermanfaat untuk mencegah komplikasi penyakit tersebut pada bayi.
Beberapa komplikasi yang bisa terjadi pada bayi akibat TORCH, antara lain:
- Katarak kongenital.
- Tuli atau masalah pendengaran.
- Disabilitas intelektual.
- Masalah jantung.
- Kejang.
- Penyakit kuning.
- Kadar trombosit yang rendah.
Waktu untuk Melakukan tes TORCH pada Ibu Hamil
Menurut ahli waktu yang tepat melakukan pemeriksaan TORCH adalah pada kunjungan prenatal pertama.
Kira-kira sebelum usia kehamilan menginjak 10 minggu.
Selain pada ibu hamil, dokter biasanya menganjurkan ibu untuk melakukan pemeriksaan TORCH sebelum merencanakan kehamilan.
Tes ini juga diperlukan pada bayi baru lahir yang menunjukkan gejala-gejala infeksi tersebut, seperti:
- Demam, lesu, dan kesulitan makan.
- Penyakit kuning.
- Berat lahir rendah.
- Gangguan pendengaran.
- Patent ductus arteriosus (PDA).
- Bintik-bintik merah atau coklat kecil (purpura).
- Bintik kebiruan atau keunguan yang disebut “ruam blueberry”.
- Pembesaran hati.
- Katarak.
- Microcephaly (kepala kecil).
Peringatan dan Kontraindikasi Pemeriksaan TORCH
Ada beberapa peringatan sebelum pemeriksaan TORCH.
TORCH sendiri adalah pemeriksaan yang dilakukan dengan mendeteksi antibodi tubuh.
Tes ini bertujuan untuk memantau perkembangan dua jenis antibodi terhadap zat berbahaya seperti virus dan bakteri, yaitu:
- IgG, yaitu antibodi yang muncul ketika seseorang memiliki riwayat infeksi, tapi sudah sembuh sepenuhnya.
- IgM, yaitu antibodi yang muncul saat seseorang sedang mengalami infeksi akut.
Jika kedua antibodi tersebut memiliki hasil positif, dokter akan melakukan pemeriksaan lanjutan guna mendeteksi infeksi.
Bila positif, dokter akan menentukan langkah penanganan untuk menurunkan potensi komplikasi.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.