Berita Viral
Bertemu Anak Rini Mariany, Ahmad Arif Tepuk Pundak Allya Minta Sabar, Arahkan Curiga ke Suami Korban
Anak korban kasus mayat dalam koper, Allya Dian Permata (22) bercerita soal gelagat pelaku. Menurut Allya, Arif sempat memintanya untuk bersabar.
TRIBUN-MEDAN.com - Bertemu anak Rini Mariany, Ahmad Arif tepuk pundak Allya minta sabar.
Ia bahkan mengarahkan agar Allya curiga ke sang ayah.
Kasus pembunuhan mayat dalam koper di Cikarang yang ternyata korban orang Bandung memasuki babak baru.
Baca juga: PREDIKSI Real Madrid Vs Cadiz, Kans El Real Pesta Juara LaLiga, Ancelotti Kabarkan Courtois Main
Kini, anak korban mayat dalam koper tersebut akhirnya mengungkap kebohongan pelaku .
Ternyata pelaku yakni AARN alias Ahmad Arif Ridwan Nuwloh (29) sempat bertemu anak korban.
Anak korban kasus mayat dalam koper, Allya Dian Permata (22) bercerita soal gelagat pelaku.
Menurut Allya, Arif sempat memintanya untuk bersabar.
Mayat dalam koper, Rini Mariani (50) merupakan ibu dua anak asal Bandung.

Rini bekerja sebagai kasir di perusahaan cabai bubuk di Bandung.
Ia satu kantor dengan pelaku, Ahmad Arif Ridwan Nuwloh.
Arif bekerja sebagai Auditor di perusahaan tersebut.
Pada Kamis (25/4/2024) Allya bersama sepupunya, Anjar mencari keberadaan Rini.
Ketika mendatangi kantor, mereka berdua bertemu Arif.
"Tinjau kembali atas pengakuan pelaku. Pelaku ini orangnya manipulatif. Saya sempat bertemu pelaku, sekali. Menanyakan info kabar dari ibu saya di kantor," kata Allya.
Menurutnya, pelaku tampak santai ketika ditanya soal keberadaan ibunya.
"Pelaku hanya biasa saja," katanya.
Bahkan kata Allya, Arif sempat mencoba menenangkannya.
Baca juga: SOSOK Yanti, Istri Dimutilasi Suami saat Hendak Pergi Ngaji, Potongan Tubuh Ditawarkan ke Tetangga
"Pelaku sempat menenangkan, menepuk pundak saya, 'sabar yah'. Gimana tega coba," kata Allya.
Tak sampai di situ saja, Ahmad Arif Ridwan Nuwloh juga berusaha mempengaruhi Allya untuk curiga pada ayahnya.
"Pelaku cukup manipulatif, mendesak saya agar saya curiga ke papa saya. Saya juga gak nyangka," katanya.
Allya pun meragukan pengakuan pelaku kasus mayat dalam koper ke polisi.
Ia meyakini ibunya tak seperti pengakuan Ahmad Arif Ridwan Nuwloh.
"Jangan percaya pada sebelah pihak saja. Kita gak bisa bertanya ibu saya, ibu saya di dalam kubur gimana mau sebelah pihak saja," kata Allya dengan suara bergetar menahan tangis.
Dirreskrimum Polda Metro Jaya Kombes Wira Satya Triputra menerangkan Ahmad Arif Ridwan Nuwloh memang sempat bekerja seperti biasa setelah menghabisi nyawa Rini.
"Si tersangka masih datang ke kantor PT Kobe untuk melakukan tugasnya atau melakukan audit," katanya.

Saat berada di kantor, kata Wira, pelaku bersikap seolah-olah tidak pernah terjadi apa-apa.
Hal tersebut membuat polisi bakal melakukan pendalaman lebih lanjut.
"Ini barangkali bisa jadi bahan kami untuk pendalaman, apakah bagian dari strategi tersangka untuk melakukan ataupun mengelabui penyelidikan," kata Wira.
(*/tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter
Berita viral lainnya di Tribun Medan
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.com
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.