Breaking News

Berita Viral

Pengakuan Zainab Bidan Dituduh Malpraktik, Suntik Anti Muntah dan Vitamin, Pasiennya Malah Tewas

Pengakuan Zainab bidan malpraktik, suntik anti muntah dan vitamin, pasiennya malah meninggal dunia.

Tribunsumsel.com/Edison
Lurah Cambai kota Prabumulih, Zainab mengomentari terkait video viral dugaan malpraktek yang ia lakukan yang dituduh sebabkan salah satu pasiennya meninggal dunia. 

Dari postingan berbagai media sosial, terlihat diduga bidan Z mengenakan baju blazer putih memberikan suntikan kepada korban inisial R (59) yang tercatat sebagai warga Jalan Lingkar Timur Kelurahan Tanjung Raman Kota Prabumulih diduga karena sakit.

Akibat dari dugaan malaprakter itu, pasien bidan Z diduga menderita pembengkakan ginjal hingga akhirnya meninggal dunia.

Dalam postingan berbagai akun juga menampilkan kronologis malapraktek yang diduga dilakukan bidan yang juga oknum Lurah itu.

Awalnya, pasien dibawah ke bidan tersebut lantaran mengeluhkan sakit mag, pada 23 November 2023 lalu.

Sehingga, bidan tersebut menyarankan pasiennya untuk dirawat selama kurang lebih satu minggu.

Selama dirawat itulah, oknum bidan itu tidak menyarankan untuk cek lab, melainkan hanya memberikan suntikan obat-obatan.

"Pada 23 November 2023 pasien mengeluh sakit magh dan dibawa berobat ke bidan tersebut. Bidan menyarankan untuk dirawat kurang lebih 1 minggu tanpa ada cek lab, cek citi scan. Lalu bidan memberikan suntikan obat-obatan yang keluarga juga tidak tahu kalau ditanya tentang suntikan-suntikan obat itu aman katanya sudah sesuai resep, suntikan-suntikan yang berbagai macam cairan yang banyak sesuai yang ada di video," seperti yang tertulis dalam caption video tersebut.

Alih-alih membaik, pasien tak kunjung sembuh dan diduga semakin parah.

Pasien kemudian memilih melanjutkan berobat di rumah sakit.

Betapa terkejutnya pasien tersebut mengetahui dirinya mengalami pembengkakan dan divonis harus cuci darah.

"Selama pengobatan terakhir di bidan tersebut tidak ada perubahan sama sekali malah makin parah akhirnya diputuskan tidak lagi berobat ke bidan tersebut. Setelah pasien berobat mandiri ke RS, ternyata ginjal pasien yang sebelumnya sehat mengalami pembengkakan dan divonis harus cuci darah," sambungnya.

Hingga satu bulan kemudian, pasien yang sebelumnya hanya mengeluhkan sakit mag itu harus meninggal dunia.

"Setelah pasien cuci darah sebanyak 6 kali, pasien meninggal dunia pada 22 Januari 2024," tambahnya.

Adapun postingan tersebut juga dituliskan dugaan malpraktek itu dilakukan oknum bidan yang juga berprofesi sebagai lurah di kota Prabumulih.

"Dugaan kasus malpraktik oknum Bidan dan juga menjabat sebagai Lurah di wilayah kota di Prabumulih," tulis akun medsos voltcyber_v2 seperti yang dilihat, Jumat (3/5/2024).

Sumber: Tribunnews
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved