Viral Medsos
TAMPANG Ketua RT Diding Awalnya Cengar-cengir saat Ditangkap, Kini Pakai Baju Tahanan Celana Pendek
Ketua RT Diding merupakan provokator pembubaran doa Rosario mahasiswa Katolik di Tengerang Selatan.
TRIBUN-MEDAN.COM - Tampang Ketua RT bernama Diding alias D bersama 3 rekannya ditangkap Polres Kota Tangerang Selatan. Awalnya cengar-cengir, kini memakai baju tahanan dan menggunakan celana pendek. Ketua RT Diding merupakan provokator pembubaran doa Rosario mahasiswa Katolik di Tengerang Selatan.
Dalam kasus ini, Kombes Pol Ahrie Sonta Nasution, Sekretaris Pribadi (Sekpri) Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, turut angkat suara dengan mengunggah penangkapan 4 tersangka kasus pembubaran sejumlah mahasiswa Katolik saat doa rosario di Setu, Tangerang Selatan, Banten, Minggu (5/5/2024) malam.
"Semoga tetap menjaga toleransi untuk semua ke depannya,"tulis Ahriesonta @ahriesonta.
Keempat tersangka memiliki peran berbeda. Keempat tersangka itu masing-masing berinisial D (53), I (30), S (36), dan A (26).
Salah satu tersangka inisial D yang ketua RT setempat berperan memprovokasi dan meneriaki para mahasiswa yang sedang doa Rosaria tersebut. "Tersangka inisial D meneriaki dengan suara keras dengan nada umpatan dan intimidasi kepada korban beserta temannya," kata Kapolres Tangsel AKBP Ibnu Bagus Santoso dalam konferensi pers di Polres Tangsel, Selasa (7/5/2024).
Selanjutnya, tersangka I berperan melakukan intimidasi. Tersangka I mendorong korban yang menolak perintah tersangka untuk pergi.
"Tersangka inisial I turut meneriaki korban dengan ucapan intimidasi dan, karena korban menolak perintah Tersangka untuk pergi, maka Tersangka mendorong badan korban dengan tenaga sebanyak dua kali," tambahnya.
Sedangkan tersangka inisial S dan A sama-sama membawa senjata tajam jenis pisau.
Mereka membawa pisau untuk melakukan pengancaman agar korban membubarkan diri. "Membawa senjata tajam jenis pisau dengan maksud bersama Tersangka lainnya melakukan ancaman kekerasan untuk supaya korban dan rekannya merasa takut dan pergi membubarkan diri," sebutnya.
Kini, pisau yang digunakan para pelaku telah diamankan. Total ada tiga pisau yang disita menjadi barang bukti.
"Selain itu ada rekaman video, kaus berwarna merah dan hitam (yang disita menjadi barang bukti)," kata Ibnu.
Sebelumnya, beredar video yang menampilkan sekelompok mahasiswa universitas swasta di Tangerang Selatan diduga dikeroyok dan dianiaya saat beribadah.
Dalam video itu, terlihat belasan orang sedang melakukan jumpa pers di depan Gedung Gerai Pelayanan Kepolisian Terintegrasi Polres Tangerang Selatan.
Salah satu pria yang berdiri di tengah kerumunan kemudian membuat pernyataan bahwa mahasiswa yang bermukim di Tangerang Selatan mendapat persekusi serta penyerangan dari warga.
“Terjadi provokasi terhadap mahasiswa dan mahasiswi yang sedang melakukan ibadah, lalu terjadilah peristiwa pemukulan bahkan pembacokan,” ujar pria tersebut.
Kapolsek Cisauk AKP Dhady Arsya mengatakan, warga membubarkan kegiatan mahasiswa itu karena acara tersebut tidak kunjung selesai meski sudah diingatkan.
“Sudah diingatkan sama tokoh sekitar, sama RT, untuk bubar ternyata belum bubar juga,” ujar dia kepada wartawan, Senin.
"Karena tidak bubar juga, akhirnya terjadi kegaduhan dan ada keributan,” tutur dia.
Dhady tak menampik ada salah satu warga yang membawa sajam dalam aksi tersebut.
“Ada perempuan yang terkena luka gores. Tapi perlu kami buktikan apa itu benar kena luka bacok atau kena goresan lain. Itu yang masih didalami ya,” imbuh dia.
Kasat Reskrim Polres Kota Tangsel, AKP Alvino Cahyadi saat dikonfirmasi tribunTangerang.com mengatakan, jika pihaknya kini sedang menyelidik kasus tersebut.
"Terkait Laporan dugaan tindak pidana pengeroyokan dan atau penganiayaan sebagai mana yg dimaksud dalam pasal 170 KUHP dan atau Pasal 351 KUHP masih diselidiki di TKP," ujar Alvino.
Ketua RT Sang Provokator Turut Ditangkap
Ketua RT sebagai provokator pembacokan mahasiswa Katolik yang sedang doa Rosario di kos ditangkap, Selasa (7/5/2024).
Ketua RT bernama Diding alias D ditangkap Polres Kota Tangerang Selatan.
Diding ditangkap setelah membuat provokasi untuk menyerang dan menganiaya sekelompok mahasiswa Katolik yang sedang gelar Doa Rosario di Kelurahan Babakan, Kecamatan Setu, Tangerang Selatan, Banten, Minggu (5/5/2024) malam. Perbuatan Diding membuat mahasiswa takut. Sejumlah mahasiswa mengalami luka bacok terkena pisau.
Diding memprovokasi warga agar menyerang para mahasiswa tersebut. Padahal sedikit memberitahu, Doa Rosario tidak menimbulkan suara yang kuat.
Doa Rosario dilakukan pada momen tertentu. Doa ini khusus dilakukan secara pribadi atau kelompok di dalam sebuah ruangan yang tenang.
Para mahasiswa melakukan Doa Rosario lantaran telah memasuki bulan Mei sebagai Bulan Bunda Maria.
Mereka melakukan Doa Rosario dengan suasana tenang dan khusyuk. Namun, hal ini dianggap meganggu oleh Diding.
Ketua RT Diding Cengar-cengir saat Ditangkap
Amatan Tribun-medan.com, Diding tampak tersenyum ketika diinterogasi di Polres Tangsel.
Ia memakai kemeja bermotif kotak-kotak. Dalam foto yang tersebar juga, Diding tampak tersenyum.
Ketua RT itu mendadak melarang mahasiswa beribadah. Bahkan, Ketua RT juga meminta mahasiswa untuk melakukan ibadah di gereja.
Sebagai informasi, doa rosario biasa dilakukan umat Katolik pada bulan Mei dan Oktober setiap tahun.
Doa rosario dilaksanakan setiap hari di rumah-rumah warga yang menganut Katolik, atau biasa bergilir, dan tidak digelar di Gereja.
Tentu aksi sekompok warga melakukan penganiayaan dan pengusiran ini sangat meresahkan penganut agama Katolik.
Sosok Ketua RT yang menjadi provokator pun turut viral di media sosial.
Salah satunya dibagikan oleh pegiat media sosial Jhon Sitorus.
Melalui akun X @Miduk17, Jhon Sitorus membagikan foto tampang Ketua RT yang melakukan provokator kepada mahasiswa Unpam.
"Ini wajah ketua RT yang jadi provokator pembubaran paksa doa Rosario (doa bersama) para mahasiswa di Tangerang Selatan," tulis Jhon Sitorus dalam cuitannya, Selasa (7/5/2024).
Dalam foto itu, Ketua RT justru menunjukkan wajah tidak bersalah, dan malah nyengar-nyengir. Ketua RT itu disebut bernama Diding.
"Sepertinya dia (Ketua RT) bangga dan sedikitpun tak menyesali perbuatannya. Ketua RT yang radikal baiknya dipecat saja, mereka tak cocok jadi penyelenggara negara," pungkas Jhon Sitorus.
Penampakan wajah Ketua RT yang tersenyum saat diamankan polisi ramai disorot warganet.
Tak sedikit warganet melontarkan kritikan tajam terhadap aksi provokator yang berujung penganiayaan terhadap mahasiswa Unpam.
"Yang gue heran penduduknya kok gampang banget diprovikasi orang radikal begini. Sepertinya emang lingkungannya atau warganya aja dasarnya udah bobrok. Kalau minimal warganya punya nalar kemanusiaan gak bakal sampai bawa sajam bahkan menyakitin," komentar netizen.
"Warganya juga gampang banget diprovokasi. Emang dasarnya lingkungannya gak sehat berati, apalagi RT nya tolol begini," kecam lainnya.
"Ini bukan barang baru di negara ini, sampai kapan pun pasti akan terus berulang. Penegak hukum kita katro, gak bisa tegas, pertimbangannya kelewatan. Jangan harap kan pemerintah deh. Mereka hanya tahu cara menggelonggongkan diri, keluarga dan kroninya aja," kritik netizen lainnya.
Pemko Tangerang Evaluasi Ketua RT
Pemkot Tangerang Selatan (Tangsel) akan mengevaluasi semua ketua RT hingga RW buntut adanya kejadian pembubaran mahasiswa yang menggelar doa rosario di Setu, Tangerang Selatan.
Jajaran RT dan RW akan diminta tidak cepat reaktif.
"Semua (evaluasi RT dan RW se-Tangsel), namanya evaluasi harus kita sampaikan, ini ada kejadian," ujar Kepala Kesbangpol Tangsel, Bani Khosyatulloh, di Polres Tangsel, Selasa (7/5/2024).
"Itu yang harus kita sama-sama jaga, jangan cepat reaktif, jangan tidak berpikiran panjang, dan itu manusiawi siapa pun bisa mengalami hal-hal seperti itu,"imbuhnya.
Bani mengatakan, setiap ada suatu kejadian, pasti akan dijadikan bahan evaluasi. Terutama kejadian yang mengganggu keamanan. "Setiap event setiap kejadian pasti kita evaluasi, hal-hal yang memang bisa mengganggu Kamtibmas, meresahkan itu harus kita evaluasi, artinya itu jadi pelajaran bagi kita,"ujarnya kemudian.
Bani mengatakan, terkait kejadian ini, pembinaan akan terus dilakukan untuk jajaran RT hingga RW.
"Ada (upaya mendamaikan) dari kemarin temen-temen dari FKUB, Polres maupun Kemenag sudah turun ke Kelurahan langsung," kata dia.
(*/tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan
Provokatornya Ketua RT
Ketua RT Diding
Pakai Baju Tahanan dan Celana Pendek
Ketua RT Cengar-cengir
REKAM JEJAK Brigjen Yusri Yunus, Daftar Jabatan Penting di Polri Pernah Diemban Yusri Yunus |
![]() |
---|
DUDUK PERKARA Oknum TNI Prada SA Ngamuk di Tempat Hiburan Malam, TNI AD Usut Asal Senjata Api |
![]() |
---|
SOSOK Brigjen Yusri Yunus Petinggi Polri Meninggal Tadi Malam, Yusri Rekan Seangkatan Kapolri |
![]() |
---|
Nasib Oknum Polisi M Yunus Tendang Pengendara, Kapolres Prabumulih Diminta Bertindak, Kronologinya |
![]() |
---|
Paniknya Pejabat Ini Tiba-tiba Didatangi Petugas dan Ditangkap, Puluhan Juta Uang di Bawah Meja |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.