Berita Viral
TERKAIT soal Auditor Bernama Victor Meminta Uang Rp 12 Miliar kepada Kementan, Ini Tanggapan BPK RI
BPK mengeklaim bahwa proses audit laporan keuangan yang dilakukan selama ini sesuai dengan standar dan pedoman pemeriksaan.
Menurut Kamrussamad, harus ada komitmen sungguh-sungguh dari seluruh stakeholder untuk menghentikan indikasi jual beli WTP.
"Agar tidak terulang terus menerus kasus hukum yang menjerat K/L atau entitas obyek pemeriksaan oleh BPK RI," imbuhnya.
Tanggapan KPK
Terkait hal itu, Juru Bicara Penindakan dan Kelembagaan KPK Ali Fikri pun memastikan bahwa KPK bakal mengusut dugaan suap tersebut setelah sidang kasus korupsi SYL selesai.
Alasannya, tim jaksa KPK perlu mengkonfirmasi dan mengantongi keterangan dari pihak-pihak lain, agar fakta persidangan itu bisa menjadi fakta hukum.
“Nanti pengembangan lebih jauhnya adalah ketika proses-proses persidangan selesai secara utuh,” kata Ali.
Menurut Ali, jaksa juga akan menyampaikan setiap temuan yang terungkap di sidang SYL, dalam laporan persidangan maupun laporan perkembangan penuntutan.
Laporan tersebut nantinya akan menjadi dasar bagi KPK untuk mengembangkan dugaan korupsi menyangkut jual beli WTP di BPK.
“Jaksa akan menyimpulkan dalam analisisnya di surat tuntutan baru kemudian menyusun laporan perkembangan penuntutan,” ujar Ali.
Berdasarkan nama-nama auditor pejabat BPK RI, yang terpantau Tribun ada dua orang bernama Victor, yaitu atas nama Victor Martua Pinondang dan Victor Daniel Siahaan.
Tidak ada berubahnya
Jual beli opini WTP dari BPK dalam laporan keuangan, bukan hanya kali ini terjadi. Permintaan ataupun pemberian suap kepada auditor BPK memang kerap terjadi.
Salah satunya dalam kasus korupsi eks Bupati Bogor Ade Yasin pada 2022 silam.
Kala itu, Ade memerintahkan tiga anak buahnya menyuap 4 pegawai BPK agar memberikan nilai baik untuk laporan keuangan Kabupaten Bogor.
KPK juga pernah mengungkap praktik jual beli opini pada 26 Mei 2017, yang melibatkan dua auditor BPK, Ali Sadli dan Rochmadi Saptogiri.
Kasus itu terkuak dalam operasi tangkap tangan. Ali dan Rochmadi menerima suap masing Rp 240 juta dan Rp 200 juta supaya memberikan opini WTP terhadap Laporan Keuangan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) 2016.
Duit sogokan itu diberikan oleh eks Inspektur Jenderal Kemendes PDTT Sugito dan Kepala Bagian Tata Usaha Kemendes PDTT Jarot Budi Prabowo.
Nasib Lansia Maling Sepatu Rp9,1 Juta di Kompleks Perwira TNI dan Dijual Rpp85 Ribu di Pinggir Jalan |
![]() |
---|
INI TAMPANG 4 Otak Penculikan dan Pembunuhan Kacab Bank BUMN Ilham Pradipta, Total 8 Orang Ditangkap |
![]() |
---|
AYAH di Kendal Pulang Kondisi Mabuk Sekap Anaknya yang Masih Usia 5 Tahun Lalu Akhiri Hidup |
![]() |
---|
Identitas 4 Aktor Intelektual Penculikan dan Pembunuhan Kepala Cabang Bank BUMN |
![]() |
---|
SEMPAT Dipuji karena Tak Ikut Joget Bareng Uya dan Eko, Pasha Ungu Kini Diisukan Mundur dari DPR |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.