Tribun Wiki
Pakaian Ihram Pria dan Wanita saat Melaksanakan Haji atau Umrah Lengkap dengan Sunahnya
Bagi jemaah haji ataupun umrah, ketika berada di Masjidil Haram, mereka akan menggunakan kain ihram selama ibadah
TRIBUN-MEDAN.COM,- Saat musim ibadah haji tiba atau pelaksanaan umrah, sering kita lihat bahwa orang yang melaksanakan ibadah di Masjidil Haram menggunakan kain ihram.
Adapun kain ihram ini pakaian putih yang tidak boleh dijahit.
Dengan menggunakan akin ihram, maka tanda pelaksanaan ibadah haji ataupun umrah akan dimulai.
Lantas, adakah ketentuan lain mengenai kain ihram ini?
Baca juga: Tata Cara Salat Sunnah Safar, Termasuk Bagi Jemaah Haji yang Ingin ke Tanah Suci
Bagaimana kain ihram antara pria dan wanita?
Untuk menjawab pertanyaan itu, Tribun-medan.com sudah merangkum sejumlah hal terkait masalah kain ihram.
Dikutip dari Tribun Style, kain ihram yang digunakan pria dan wanita memiliki sedikit perbedaan saja.
Mengutip Buku Pintar Panduan Lengkap Ibadah Muslimah oleh Ust. M. Syukron Maksum, berikut pakaian ihram untuk pria dan wanita saat melaksanakan umroh:
Ihram Bagi Pria
Pakaian ihram pria terdiri dari dua lembar kain, sehelai melilit tubuh mulai dari pinggang hingga di bawah lutut dan sehelai lain diselempangkan mulai dari bahu kiri ke bawah ketiak kanan.
Baca juga: 5 Tips Jaga Kesehatan Bagi Jemaah Haji yang Hendak ke Tanah Suci, Jalan Kaki Jadi Kunci
Saat berihram, seorang pria tidak diperkenankan mengenakan celana, kemeja, tutup kepala dan tidak boleh menutup mata kaki.
Ihram Bagi Wanita
Pakaiah ihram bagi wanita lebih bebas.
Meski demikian, disunnahkan yang berwarna putih, boleh berjahit dan menutup seluruh tubuh, kecuali wajah dan kedua telapak tangan.
Selain itu, lengan baju harus sepanjang pergelangan tangan.
Kerudung yang digunakan harus panjang, tidak transparan dan harus menutupi bagian dada.
Baca juga: 6 Tips Agar Tidak Tersesat di Masjidil Haram Bagi Jemaah Haji di Mekkah
Kemudian baju, gaun atau rok harus sepanjang tumit, memakai kaos kaki.
Sepatu yang dikenakan sebaiknya tidak bertumit dan terbuat dari karet.
Sunnah-sunnah Sebelum Menunaikan Ihram
Mengutip laman Kemenag, berikut sunnah-sunnah sebelum menunaikan ihram:
1. Mandi
Istilahnya mandi ihram, jika badannya tidak bersih dan ihramnya dalam waktu panjang.
Apabila sudah mandi pada hari itu, tidak perlu diperbarui mandinya.
Baca juga: Doa Masuk Masjidil Haram Serta Melihat Kakbah yang Bisa Diamalkan Jemaah Haji
Caranya seperti mandi junub.
2. Membersihkan dari kotoran dan sejenisnya, seperti memotong kumis, memotong kuku, rambut ketiak dan rambut kemaluan.
3. Memakai minyak wangi sebelum niat karena ketika telah ihram dilarang memakai parfum.
Hal ini dilakukan sebagai antisipasi bau badan.
Baca juga: Uang Tabungan Hasil Jualan Terbakar Jelang Naik Haji, Bank Indonesia Tukarkan Dengan yang Baru
4. Melaksanakan solat sunnah ihram dua rakaat, kemudian mengungkapkan niat.
Setelah itu membawa talbiyan, shalawat dan istighfar.(tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.