Perwira TNI AL Asal Sumut Tewa

Terkuak 6 Kejanggalan Tewasnya Lettu dr Eko Damara, Keluarga Temukan Luka Diduga Bekas Sundut Rokok

Dari keterangan TNI Angkatan Laut yang diterima keluarga Eko Damara tewas bunuh diri dengan senjata api yang ditembakkan dari kepala belakang hingga t

Penulis: Fredy Santoso | Editor: Salomo Tarigan
Kolase/istimewa/ Tribunmedan.com/Fredy
Dedi memegang foto mendiang adiknya Lettu Laut Kesehatan TNI Angkatan Laut (AL) bernama Lettu dr Eko Damara (31). Keluarga menduga Eko dibunuh, bukan bunuh diri 

6. Bunuh Diri 29 April, Padahal Selesai Tugas di Papua dan Pulang ke Jakarta Bulan Mei

Lettu Laut Kesehatan dr Eko Damara disebut akan pulang ke Jakarta dan kembali ke kesatuannya di Batalyon Kesehatan (Yonkes) usai diperbantukan ke Papua bersama Satgas Mobile RI-PNG Yonif 7 Marinir pada bulan Mei ini.

Keluarga heran, jika disebut bunuh diri karena depresi akibat sakit malaria padahal hitungan hari lagi dia pulang.

"Bulan Mei dia akan pulang. Dia berangkat antara Juni-Juli tahun 2023 lalu."

Sebelumnya, seorang perwira TNI Angkatan Laut (AL) bernama Lettu Laut Kesehatan dr Eko Damara (31) ditemukan tewas di Poskotis Satgas Mobile, RI-PNG Yonif 7 Marinir, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan pada 27 April 2024 lalu.

Lettu Laut Eko Damara mengalami luka tembak dari kepala bagian belakang tembus ke kening bagian atas.

Diketahui, Lettu Eko merupakan personel TNI dari Yonkes I Marinir yang diperbantukan ke Papua bersama Satgas Mobile RI-PNG Yonif 7 Marinir.

Paman Lettu Eko, Abdul Sattar Siahaan saat diwawancarai, pihak TNI Angkatan Laut menyebut keponakannya tewas bunuh diri menggunakan senjata api yang ditembakkan ke kepalanya.

Namun pihak keluarga tidak percaya Lettu Eko bunuh diri, melainkan menduga keponakannya itu tewas dianiaya, lalu ditembak hingga tewas.

Sebab, saat jenazah tiba ke Langkat pada 29 April lalu dan kain kafan dibuka, ditemukan diduga lebam bekas penganiayaan dan sundutan rokok.

"Kita menduga dia dianiaya dan dibunuh. Tetapi kan ini jujur, asumsi kami. Harus dibuktikan karena belum ada pembuktian, belum bisa disimpulkan,"kata Abdul Sattar Siahaan, saat diwawancarai, Selasa (14/5/2024).

(Cr25/Tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter   dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan 

Sumber: Tribun Medan
Halaman 3/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved