Cekcok Dishub dengan Pedagang Martabak
Curhat Pedagang Martabak di Medan yang Dipalak Petugas Dishub, Dipolisikan karena Memviralkan
Amin mengaku kecewa lantaran meteran listrik atas namanya yang dipasang secara resmi ke PLN dicabut tiba-tiba tanpa pemberitahuan.
Penulis: Fredy Santoso | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN-MEDAN.com,MEDAN - Ponimin alias Amin, pedagang martabak kaki lima bernama Roemah Martabak Bangka di Jalan Gajah Mada - Simpang Jalan Majapahit yang dimintai martabak gratis petugas Dishub Medan mencurahkan isi hatinya.
Amin mengaku kecewa lantaran meteran listrik atas namanya yang dipasang secara resmi ke PLN dicabut tiba-tiba tanpa pemberitahuan.
Pencabutan ini, sehari setelah ia cekcok dengan petugas Dinas Perhubungan Kota Medan, tepatnya Selasa 14 Mei lalu. Sementara ia cekcok, pada 13 Mei, malam.
Pada Selasa malam, sehari setelah dia cekcok dengan petugas Dishub yang meminta martabak gratis, lapak dagangannya didatangi petugas Dishub.
Mereka disebut menutupi mobil yang digunakan untuk berjualan dengan mobil derek, sehingga dagangan tak kelihatan.

Bukan cuma itu, petugas dari dinas pertamanan Kota Medan juga disebut datang dengan mobil crane.
Mobil inilah yang diduga mencabut meteran listrik miliknya.
Karena pencabutan arus listrik ini, terhitung Rabu 15 Mei dia dan istrinya, Siska tak bisa lagi berjualan.
"Sampai saat ini saya nggak tahu siapa yang mengambil meteran listrik saya. Nanti saya mau datang ke kantor PLN di mana saya mendaftar meteran tersebut menanyakan dan meminta data siapa pihak petugas yang mencabut meteran saya tanpa memberitahu ke saya. Ini kabelnya masih ada yang dicabut hanya meterannya hilang,"kata Amin, diwawancarai, Rabu (15/5/2024) malam.
Amin dan Siska merupakan pedagang kaki lima yang berjualan martabak di trotoar Jalan Gajah Mada - Jalan Mojopahit Medan.
Mereka berjualan kaki lima sudah 9 tahun lamanya, terhitung sejak 2015.
Diakui Amin, berjualan di atas trotoar merupakan hal yang salah.
Namun hal ini dilakukan karena ia dan istrinya tak punya uang untuk membeli rumah toko (ruko) ataupun menyewa.
"Perlu diingat kita ini masyarakat kecil, seandainya saya punya modal, punya uang untuk membeli atau menyewa ruko mungkin saya tidak mau begitu (jualan di trotoar),"curhat Amin.
Viralkan Petugas Dishub Minta Martabak Gratis Malah Dipolisikan, Amin Kecewa
Amin alias Ponimin, pedagang martabak di Jalan Gajah Mada - Jalan Mojopahit Medan mengaku awalnya tidak mengetahui dia dilaporkan ke Polisi lantaran memviralkan personel Dishub memesan martabak melalui juru parkir, tapi minta gratis.
Setelah mengetahui dirinya dipolisikan, ia pun merasa kecewa sebagai pedagang kaki lima dan sebagai rakyat kecil.
"Saya sebagai masyarakat merasa sedih, sedih sekali memang.Tapi kalau memang prosedurnya berjalan begini, ya sudah."
Usai dilaporkan, pihaknya akan tetap menghormati proses hukum.
Apabila dia dipanggil Polisi atas laporan petugas Dishub, ia akan tetap menjalani pemeriksaan.
Namun dia berharap Polisi bisa berlaku adil menangani kasus ini.
"Jika saya dipanggil Kepolisian, saya akan memberikan keterangan yang sebenarnya."
Saat petugas dinas perhubungan Kota Medan meminta martabak gratis melalui juru parkir, ia tidak mengetahui secara langsung.
Saat kejadian dia sedang berada di dalam mobil karena kurang enak badan.
Awalnya dia kaget karena petugas Dishub memasang stiker larangan parkir di kaca mobilnya dengan keras dan membuatnya kaget.
Mengetahui itu, Amin langsung keluar melayangkan protes cara memasang stiker yang dianggap kasar.
Seraya berbicara, tangan Amin menyalakan kamera handphone dan merekam.
Tak lama kemudian, istrinya datang mengatakan kalau pemasangan stiker diduga usai mereka tak memberi martabak gratis.
"Surat itu ditempelkan ke kaca mobil dan seharusnya emang di situ tetapi cara dia menempelkan terlalu keras sehingga saya keluar dari mobil dan saya tanyakan Kenapa sikap bapak seperti itu."
Saat diwawancarai, Amin mengklarifikasi kalau dirinya tak ada bilang petugas Dishub minta 5 loyang martabak.
Di dalam video yang terucap ialah, ia menghitung jumlah petugas dishub sambil merekam.
"Yang ada kata 5, ini kalian lihat. Saya hitung dengan kamera saya, jumlah personel 5 orang, bukan 5 loyang."

Kronologi Petugas Dishub Medan Diduga Minta Martabak Gratis ke PKL
Siska, istri Ponimin, pedagang martabak di Jalan Gajah Mada - Simpang Jalan Majapahit yang dimintai martabak gratis petugas Dishub Medan angkat bicara.
Kata Siska, peristiwa itu terjadi pada Senin 13 Mei lalu sekira pukul 21:30 WIB saat dirinya memasak martabak, sementara suaminya Ponimin di dalam mobil karena kurang enak badan.
Saat itu seorang juru parkir mendatanginya, dan mengatakan petugas Dinas Perhubungan Kota Medan memesan martabak.
Disini dia sudah mulai merasa berat mendengar personel Dishub memesan martabak melalui juru parkir.
"Buk, pesan martabak ya buk. Dishub'. Terus saya pikir, kalau berhubungan yang kaya gini pasti entah kaya mana,"ungkap Siska menirukan, saat diwawancarai di lokasi kejadian, Rabu (16/5/2024) malam.
Tidak mengiyakan ataupun menolak, Siska bertanya balik kepada jukir yang memesan martabak mengatasnamakan petugas Dishub.
Dia menanyakan martabak yang dipesan ini beli atau cuma minta.
Selanjutnya jukir balik ke petugas Dishub dan menanyakan, martabak pesanannya beli atau minta.

Ternyata martabak yang dipesan anak buah Kadishub Medan Iswar minta, bukan beli.
"Kemudian di ajukan lagi ke tempat mereka. Gak lama jukir datang, bilang ini minta rupanya buk,"tambah Siska.
Belum lagi dijawab Siska, si jukir bertanya ketersediaan Siska memberikan martabak gratis kepada personel Dishub Medan.
Lantas Siska menjawab tegas tidak akan memberikan martabak kalau tidak membayar.
"Kalau minta ya enggak dikasih, saya bilang. Kemudian jukir balik lagi ke Dishub itu."
Tak lama kemudian, personel Dishub datang memberikan peringatan larangan parkir kendaraan di trotoar, dimana Siska dan suaminya berjualan di atas trotoar.
"Dia langsung samperin ke mobil belakang. Dia ada bilang, ini ada peringatan gak boleh parkir di trotoar. Saya kasih."
Pantauan di lokasi, Rabu 15 Mei malam, martabak bernama Roemah Martabak Bangka sudah tak berjualan lagi.
Sementara petugas dinas perhubungan nampak sekitar dua kali berhenti mendatangi lapak yang biasa Siksa dan suaminya berjualan menggunakan mobil pikap.
Sebelumnya, viral di media sosial sejumlah petugas Dinas Perhubungan (Dishub) Medan, disebut meminta sejumlah loyang martabak ke pedagang di Jalan Gajah Mada Kota Medan, viral di sosial media, Rabu (15/5/2024).
Amatan Tribun Medan di akun instagram @cctv_medan, suara seorang laki-laki dalam video tersebut menjelaskan kronologi kejadiannya.
"Bapak tadi minta martabak tidak dikasih, makanya bapak keluarin surat ini. Bapak tugas kalau mau minta makan, kita kasih," ucapnya dalam video viral yang Tribun Medan lihat, Rabu (15/5/2024).
Kepala Dinas Perhubungan Medan Iswar Lubis, membenarkan video yang viral di sosial media merupakan anggotanya.
Iswar menerangkan, kronologi kejadian bukanlah seperti yang ada dalam video viral tersebut.
Dirinya juga sudah memanggil petugas Dishub Medan yang terlibat dalam video viral tersebut.
"Saya sudah cek dan memanggil anggota Dishub yang terlibat dalam video viral itu. Tetapi kronologinya berbeda. Tidak seperti yang disampaikan dalam narasi video viral itu," terangnya kepada Tribun Medan, Rabu (15/5/2024).
(Cr25/tribun-medan.com)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.