Berita Viral
PILU Siswi SLB Hamil 5 Bulan, Diduga Dicabuli Teman Satu Kelasnya, Respons Sekolah Bikin Ibu Kesal
Rusyani lantas melampirkan dua foto anak laki-laki yang satu kelas dengan AS. Saat itu, korban menunjuk salah satu foto anak laki-laki tersebut.
Seusai melakukan prosedur itu, seketika itu juga dunia Rusyani seakan runtuh.

Pasalnya oleh dokter, AS dinyatakan telah hamil lima bulan.
"Akhirnya saya pulang dengan tanya menanya dengan keluarga semua sampai 7 orang, dimana dia (pelaku). (Korban) nunjukkin sekolah pakai bahasa isyarat," kata Rusyani.
Dengan perasaan campur aduk, Rusyani lantas melampirkan dua foto anak laki-laki yang satu kelas dengan AS.
Saat itu, korban menunjuk salah satu foto anak laki-laki tersebut.
Dari petunjuk itu, ibu korban lantas mendatangi sekolahnya dua hati kemudian untuk berbincang dengan kepala sekolah dan wali kelasnya.
Baca juga: Pimpinan DPRD Sumut Janji Sampaikan Aspirasi Wartawan ke DPR RI Terkait Penolakan RUU Penyiaran
"Kepala sekolah enggak mau nemuin kami ke wali kelasnya, alasanya takutnya syok katanya," ungkap Rusyani.
"Saya bilang, lebih syok mana saya selaku orang tua korban, masa depan anak saya hancur. Saya mesti kehilangan segalanya," lanjutnya dengan suara bergetar.
Lantaran terus didesak oleh Rusyani dan suaminya, pihak sekolah pun mempertemukan ia dengan wali kelasnya.
Kala itu, wali kelasnya mengatakan jika terduga pelaku memang pernah terlihat memiliki ketertarikan terhadap wanita, namun hal itu masih perlu dibuktikan.
Menurut Rusyani, ia tak menemukan jalan tengah setelah berkoordnasi dengan pihak sekolah.
Baca juga: Ringkus DPO Narkoba, 1 Petugas Polres Batubara Terluka
Ia justru merasa pihak sekolah tidak membantunya untuk mempertemukan Rusyani dengan keluarga terduga.
"Waktu itu anak saya diajak ngobrol beda ruangan sama saya, diajak interogasi atau apa saya enggak tahu. Keluar ruangan tersebut anak saya nangis," ungkapnya.
"(Pihak sekolah) enggak mau ngasih kondisi yang bagaimana, enggak mau menjembatani kami lah. (Kata pihak sekolah) di situ malah asumsinya siapa tahu omnya, siapa tahu, bapaknya, siapa tahu lingkungan," imbuhnya.
Jawaban itu menurut Rusyani membuatnya sangat kecewa hingga hendak lebih lanjut memperkarakan hal ini ke pihak berwajib dan unit perlindungan perempuan dan anak (PPA).

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.