Sumut Terkini

PENGAKUAN Sejoli yang Tega Buang Bayi di Kebun Teh Sidamanik, Sang Pria Masih SMA

Sejoli berinisial AS (18) dan pelaku (18) akhirnya diamankan Sat Reskrim Polres Simalungun.

|
Penulis: Alija Magribi | Editor: Ayu Prasandi
HO
Sejoli berinisial AS (18) dan VAR (18) ditangkap Polres Simalungun usai membuang bayi malang mereka di kawasan Kebun Teh Sidamanik, Selasa (14/5/2024) lalu. 

TRIBUN-SIMALUNGUN.com, SIMALUNGUN - Sejoli remaja berinisial AS (18/wanita) dan VAR (18/pria) akhirnya diamankan Sat Reskrim Polres Simalungun.

Keduanya ditangkap usai dengan keji membuang bayinya di Kebun Teh Sidamanik, tepatnya di Perkebunan Ingrup Blok 63 Afd B Tobasari Nagori Saitbuntu Saribu Kecamatan Pamatang Sidamanik, Selasa (14/5/2024) lalu.

Kanit Jatanras Sat Reskrim Polres Simalungun IPTU Ivan Roni Purba menyampaikan penangkapan para pelaku itu berawal dari informasi yang diberikan oleh masyarakat yang pernah melihat AS mengalami perut membuncit. 

Sejoli berinisial AS (18) dan VAR (18) ditangkap Polres Simalungun usai membuang bayi malang mereka di kawasan Kebun Teh Sidamanik, Selasa (14/5/2024) lalu.
Sejoli berinisial AS (18) dan VAR (18) ditangkap Polres Simalungun usai membuang bayi malang mereka di kawasan Kebun Teh Sidamanik, Selasa (14/5/2024) lalu. (HO)

"Setelah penemuan bayi kemarin, kami unit Jatanras Sat Reskrim Polres Simalungun dan  bekerja sama dengan Personel Polsek Sidamanik mendapatkan informasi dari warga yang mencurigai seorang remaja yang pernah kelihatan hamil, itu lah si AS," ungkap Iptu Ivan, Jumat (24/5/2024).

Pihaknya pun mendatangi kediaman AS pada Rabu (22/5/2024).

Saat dilakukan interogasi, AS mengakui perbuatannya tersebut telah melahirkan bayi perempuan secara normal pada Senin (13/5/2024) pagi.

"Bayi itu hasil hubungan dengan pacarnya si VAR. AS ini baru saja tamat sekolah sedangkan VAR masih duduk di bangku SMA kelas 3," sebut IPTU Ivan.

Kasat Reskrim Polres Simalungun AKP Ghulam Yanuar menambahkan bahwa saat melahirkan, AS menyuruh pacarnya VAR (masih SMA) itu untuk membawa bayi mereka ke panti asuhan.

Kemudian, keduanya membalut bayi itu dengan sepotong kain dan memasukkannya ke dalam jok sepeda motor.

"Lalu, si VAR membawa bayi yang ada di dalam jok sepeda motornya justru ke TKP dan meletakkannya di situ," beber Kasat Reskrim. 

Setelah itu, VAR kembali ke rumah AS untuk mengambil tali ari-ari bayi tersebut dan ditanam di belakang rumahnya.

Kemudian, petugas menangkap VAR.

Pelaku ditangkap Polres Simalungun usai membuang bayi malang mereka di kawasan Kebun Teh Sidamanik, Selasa (14/5/2024) lalu.
Pelaku ditangkap Polres Simalungun usai membuang bayi malang mereka di kawasan Kebun Teh Sidamanik, Selasa (14/5/2024) lalu. (HO)

Akibat dari perbuatannya, sepasang kekasih tersebut telah ditahan di Polres Simalungun. Keduanya disangkakan Pasal 340 Sub Pasal 338 lebih Sub Pasal 351 ayat (3) Jo Pasal 343 Jo Pasal 80 ayat (3) dari UU RI No 35 tahun 2014 tentang perubahan atas UU Nomor 23 tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak.

Sebelumnya diberitakan, bayi yang diperkirakan baru lahir tiga jam ditemukan di semak-semak perkebunan teh di Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara (Sumut).

"Bayi berjenis kelamin perempuan dan diperkirakan berusia hanya tiga jam," kata Kapolsek Sidamanik AKP S Tampubolon, Selasa (14/5/2024).

Tampubolon menyebut bayi tersebut ditemukan di Perkebunan Ingrup Blok 63 Afd B Tobasari Nagori Saitbuntu Saribu Kecamatan Pamatang Sidamanik, kemarin sore. Bayi itu awalnya ditemukan oleh warga yang baru saja pulang dari ladang.

Setibanya di lokasi, warga tersebut mendengar suara tangisan bayi.

Warga itu pun mencari sumber suara itu. Lalu, saat warga tersebut menarik rerumputan di lokasi, tiba-tiba ada bayi yang terjatuh dari semak-semak itu.

Petugas sedang olah TKP kasus sepasang kekasih membuang bayi, yang berujung meninggal dunia, di semak-semak perkebunan teh di Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara (Sumut).
Petugas sedang olah TKP kasus sepasang kekasih membuang bayi, yang berujung meninggal dunia, di semak-semak perkebunan teh di Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara (Sumut). (Tribun Medan/ IST)

"Saksi menarik rerumputan yang tempat suara tangisan bayi. Setelah saksi menarik rumput, bayi tersebut terjatuh yang awalnya tersangkut di atas rerumputan yang semak. Bayi itu banyak mengeluarkan darah diduga akibat kayu rerumputan yang tajam," ujarnya.

Setelah warga memastikan bayi tersebut masih hidup, bayi dibawa ke perkampungan warga. Lalu, warga setempat membawa bayi itu ke bidan.

Namun, belakangan bayi tersebut dibawa ke RS Parapat menggunakan mobil polisi karena mobil ambulans puskesmas tidak ada baterai.

Namun nahas, sekitar pukul 19.30 WIB, bagi tersebut meninggal dunia.

"Pada sekira pukul 19.30 WIB, bayi yang berjenis kelamin perempuan tersebut dilaporkan telah meninggal dunia di Rumah Sakit Umum Parapat," pungkasnya.

(alj/tribun-medan.com) 

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram Twitter   dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan 

 

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved