Berita Viral
SOSOK Chaowalit Buronan Nomor 1 Thailand Sempat Berkencan dengan Sejumlah Wanita di Medan dan Bali
Pelarian Chaowalit alias Sia Paeng Nanod pun berakhir di Pulau Dewata, Bali setelah 7 bulan diburu Thailand dan Interpol.
Penulis: AbdiTumanggor | Editor: AbdiTumanggor
TRIBUN-MEDAN.COM - Sosok pria bernama Chaowalit alias Sia Paeng berusia 37 tahun yang merupakan buronan nomor 1 polisi Thailand ternyata sempat berkencan dengan sejumlah wanita di Kota Medan dan Bali.
Pelarian Chaowalit alias Sia Paeng Nanod pun berakhir di Pulau Dewata, Bali.
Sia Paeng Nanod, yang dikenal sebagai sosok bengis dengan 12 catatan kriminal sejak tahun 2012.
Penjelasan polisi Thailand
Mengutip situs berita online Thailand, Asian Now, Minggu (2/6/2024), Perdana Menteri Thailand Srettha Thavisin mengkonfirmasi penangkapan Chaowalit pada hari Kamis (30/5/2024) di Bali, Indonesia.
PM Thailand Srettha Thavisin mengaku menerima kabar tersebut dari Menteri Kehakiman Tawee Sodsong.
"Pihak berwenang Indonesia menangkap Chaowalit di Bali,"ujarnya.
Chaowalit Thongduang perburuan pihak Thailand selama tujuh bulan terakhir.
Chaowalit melarikan diri dari rumah sakit di Nakhon Si Thammarat, Thailand, pada Oktober 2023 lalu dan kemudian terlibat baku tembak dengan aparat kepolisian Thailand.
"Pang Nanode bisa lolos dari pasukan polisi dan tentara bersenjata di Thailand, tapi dia dijatuhkan oleh perempuan," ujar seorang sumber kepolisian Thailand, seolah menggambarkan ironi nasib sang buronan.
Sia Paeng Nanod bukan penjahat kelas teri.
Ia adalah tahanan kasus percobaan pembunuhan terhadap seorang polisi dalam rangkaian percobaan penculikan pada tahun 2019.
Vonis 20 tahun penjara tak membuatnya jera.
Ia bahkan berhasil kabur dari rumah sakit saat menjalani perawatan gigi, meninggalkan borgol dan dua sipir yang kebingungan.
Selain 12 catatan kriminal di Thailand, Sia Paeng Nanod juga dikenal sebagai pria yang doyan main perempuan.
Sedikitnya lima teman perempuannya di Thailand. Perempuan itu hanya untuk kepuasan hasratnya semata.
Sia Paeng Diduga Berhubungan dengan Sindikat Narkoba
Laporan Asian Now, Menteri Kehakiman Thailand, Tawee Sodsong, telah berbicara dengan Chaowalit melalui panggilan video dan berencana melakukan perjalanan ke Indonesia pekan ini untuk memfasilitasi kepulangannya ke Thailand.
Chaowalit dikabarkan menggunakan paspor palsu dan berpura-pura bisu agar tidak terdeteksi di Indonesia.
Menteri Tawee mengutip pengakuan Chaowalit yang merasa terpojok selama panggilan video mereka.
Menteri mendorong Chaowalit untuk tunduk pada sistem peradilan, dan menjanjikan keselamatannya.
Sekembalinya ke Thailand, pihak berwenang berencana untuk menyelidiki dugaan hubungannya dengan geng narkoba lebih lanjut.
Beberapa perempuan dilaporkan sering mengunjungi Chaowalit di Indonesia.
Rincian tentang para wanita ini dan uang apa pun yang mungkin mereka bawa masih dirahasiakan sambil menunggu penyelidikan polisi.
Chaowalit tercatat menghadapi berbagai tuntutan pidana lainnya termasuk pembunuhan, narkoba, dan kepemilikan senjata api.
Perburuan dilakukan polisi Thailand
Saat awal melarikan dari rumah sakit, polisi Thailand sempat melacaknya hingga ke tempat persembunyiannya di pegunungan Banthad di Trang pada 8 November 2023.
Baku tembak pun terjadi tapi dia berhasil melarikan diri lagi ke daerah pegunungan yang melintasi Provinsi Phatthalung, Trang, dan Satun, hingga lolos ke Indonesia.
Meskipun terjadi perburuan besar-besaran, narapidana tersebut berhasil menghindari penangkapan.
Selama pelariannya itu, Chaowalit merilis sejumlah video yang berisi pengakuan dirinya telah diperlakukan tidak adil.
Dia mengklaim dia adalah satu-satunya orang yang dihukum karena kejahatannya meskipun banyak tersangka lain yang terlibat.
Dia juga mengklaim permohonan jaminannya dalam kasus pembunuhan yang tertunda belum ditangani secara adil, namun hal ini dibantah oleh Menteri Kehakiman.
Pada 25 Desember 2023, Chaowalit dijatuhi hukuman penjara seumur hidup secara in absentia karena pembunuhan.
Hukuman sebelumnya saat penembakan di sebuah restoran di Distrik Muang, Phatthalung, pada 9 September 2019.
Dia didakwa berkolusi dengan empat orang lain untuk mencoba membunuh seorang asisten pengadilan. Kelimanya dijatuhi hukuman seumur hidup.
Proses penangkapan di Bali
Penangkapan Chaowalit (37) berhasil berawal dari perselisihan dengan seorang wanita Indonesia, yang dilaporkan mengakibatkan penyerangan.
Dari laporan teman wanitanya WNI tersebut, penangkapan pun dilakukan Polri dari sebuah apartemen yang terletak di kawasan Badung, Bali, pada Kamis (30/5/2024) pagi.
Kepala Divisi Hubungan Internasional (Hubinter) Polri Irjen Pol Krishna Murti membenarkan adanya penangkapan buronan nomor 1 Thailand tersebut.
“Ya, benar. WN Thailand atas nama Chaowalit Thongduang, buronan nomor satu dari Thailand, berhasil ditangkap oleh Polri di Bali. Yang bersangkutan adalah buronan otoritas Thailand,” ungkapnya dilansir dari laman Humas Polri, Minggu (2/6/2024).
Namun lanjut Krishna, pengungkapan ini nantinya akan disampaikan langsung oleh Kabareskrim bersama pihak otoritas Thailand dalam waktu dekat.
“Untuk detailnya nanti akan disampaikan oleh Kabareskrim dalam release khusus bersama pihak Thailand,” jelasnya.
Berkencan dengan sejumlah wanita WNI di Medan dan Bali
Terungkap, Chaowalit, ternyata pernah mampir ke Kota Medan sebelum akhirnya ditangkap di Bali.
Selama di Medan, Chaowalit berkencan dengan sejumlah wanita berkewarganegaraan Indonesia.
Sebelumnya, Divisi Hubungan Internasional (Hubinter) Polri mendapatkan permintaan dari otoritas Thailand untuk membantu melakukan pencarian terhadap Chaowalit yang terdeteksi kabur ke Indonesia.
Kemudian, informasi tersebut ditindaklanjuti oleh Divisi Hubinter Polri yang memerintahkan Kepala Bagian Kejahatan Internasional (Kabag Jianter) Divhubinter Polri Kombes Audie Latuheru untuk memimpin pencarian Chaowalit.
Lalu, tim Divhubinter Polri bekerja sama dengan Polda Sumatera Utara (Sumut) melakukan pencarian di wilayah Medan, Sumatera Utara.
Sampai akhirnya, tim gabungan mengamankan seorang teman wanita Chaowalit di Medan pada 28 Mei 2024.
Dari keterangan wanita tersebut, diketahui Chaowalit telah terbang ke Denpasar, Bali.
Kemudian tim melakukan koordinasi dengan Polda Bali yang dipimpin oleh Direskrimum Polda Bali Kombes Yanri Paran Simanjuntak untuk melakukan perburuan.
Selanjutnya, Kombes Audie dengan tim Divhubinter Polri berangkat ke Bali dan melakukan pencarian bersama personel Ditreskrimum Polda Bali.
Chaowalit pun terdeteksi di Badung, Bali dan ditangkap saat berada di sebuah apartemen, pada Kamis (30/5/2024) pagi.
Chaowalit Sempat Menyamar Jadi Sulaiman
Dilansir Bangkok Post, Chaowalit kabur ke Indonesia dan memiliki paspor Indonesia palsu. Ia menggunakan KTP palsu atas nama Sulaiman, warga Aceh.
Selama pelariannya di Kota Medan, ia dilayani wanita teman kencannya.
Konon, salah satu teman kencannya terlibat pertengkaran hebat hingga berujung pada pelaporan polisi, dan kemudian menjadi petunjuk keberadaan sang buron nomor satu Thailand tersebut.
(*/Tribun-medan.com)
Baca juga: Sosok Jirayut, Penyanyi Dangdut Asal Thailand Curi Hati Penggemar Lewat Suara Cengkoknya
Baca juga: PENGAKUAN Kapolda Jabar 2016, Tegaskan Hanya 1 Buron, Singgung Kesalahan Rilis Soal DPO Kasus Vina
Chaowalit
Sia Paeng Nanod
Buronan nomor 1 Thailand
Sosok Chaowalit
Thailand
Tribun-medan.com
Penjahat Kelas Kakap Thailand
| Fakta Sosok Rusli, Kades Bela Istri Pamer Uang, Pengusaha Punya 9 Tambang Pakai Bahan Peledak |
|
|---|
| Klarifikasi AG Eks Bupati Digerebek Mesum Sesama Jenis, Bantah Check In Bareng Pria Muda di Hotel |
|
|---|
| Dikira Bangkai Sapi, Jasad Pria Terbungkus Terpal di Riau, Jadi Korban Pembunuhan Ada Luka di Leher |
|
|---|
| Cerita M Reza Kepala MBG Dihajar Wabup Pidie Perkara Nasi Dingin, Terungkap Penyebab Makanan Basi |
|
|---|
| Nasib Polisi Aniaya Warga Sampai Tewas di Ende, Sama-sama Mabuk, Kapolres Pastikan Ditahan |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.